CD Interaktif Media Pembelajaran Interaktif

tugas. 38 Fakta bahwa siswa tidak lagi tertarik jika dalam proses pembelajaran seutuhnya di ambil alih oleh guru. Dalam proses belajar dan mengajar guru seharusnya mampu mendesain dan mengembangkan materi dengan multimedia berbantuan komputer yang bervariasi karena akan berpengaruh dalam belajar. 39 Kendala penggunaan CD Pembelajaran Interaktif rata-rata pada pembuatan nmedia pembelajaran. Banyak diantara guru tertarik dengan pembelajaran menggunakan CD Interaktif namun terhenti ketika dihadapkan pada kenyataan kemampuan mengoperasikan komputer walaupun pernah mengikuti pelatihan teknis namun pengetahuan hilang tertumpuk oleh tugas pekerjaan yang lebih dulu harus diselesaikan. Pelaksanaan pembelajaran CD Interaktif terbentur pada penyiapan media CD Pembelajaran. Penyiapan media pembelajaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga ahlin multimedia atau guru untuk merintis pembuatan media sesuai dengan keinginan guru sendiri. Kendala di atas sebetulnya masih dapat diperbaiki selama adanya kerja sama antar tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, sehingga keinginan meningkatkan proses pembelajaran dapat terwujud dengan maksimal. Secara bertahap masing-masing kelas merancang alur pembelajaran storyboard. Rancangan diberikan guru yang menguasai program macromedia flash. Meningkatkan penggunaan model pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa, misalnya penggunaan model pembelajaran yang lebih kontekstual, kooperatif dan kolaboratif, inkuiri, dan pembelajaran yang berbasis masalah. Penggunaan model- model tersebut perlu didahului dengan peningkatan pemahaman mengenai teknis dan pelaksanaan masing-masing model. Guru perlu lebih meningkatkan penggunaan variasi media dan sumber-sumber belajar sehingga pembelajaran dapat lebih menarik. 38 Krunoslav Bedi, Ana Coric dan Damir Samardzija, “Project Based Learning: Student’s Design of Interactive Multimedia CDDVD with Educative Content in Secondary School”, Journal Central European Conference on Information and Intelligent Systems, 2011, h. 98. 39 Arum Wulanjani, “Developing An Interactive Multimedia CD for Enhancing Fifth Grade Students Listening Comprehension”, English Education Journal, 2012, h. 140. Struktur CD Interaktif meliputi intro, menu utama, menu materi, menu soal, halaman informasi dan halaman penutup. Semua elemen dari struktur CD tersebut disusun sistematis mungkin, hingga tercipta sebuah struktur CD pembelajaran mandiri yang interaktif.

b. Kelebihan CD Interaktif

1 Interaktif : Sesuai dengan namanya, program CD Interaktif Multimedia ini dprogram atau dirancang untuk dipakai oleh siswa secara individual belajar mandiri. 2 Memberikan iklim afeksi secara individual. CD Interaktif didesain mampu memberikan iklim afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosa, sangat sabar dalam menjalankan intruksi. 3 Meningkatkan motivas. Dengan terakomodasinya kebutuhan siswa, siswa pun akan termotivasiuntuk terus belajar. 4 Memberikan umpan balik, CD interaktif dapat menyediakan umpan balik respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik. 5 Karena CD Interaktif diprogram untuk pembelajaran mandiri, maka kontrol pemanfaatanya sepenuhnya berada pada penggunanya.

c. Kelemahan CD Interaktif

1 Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional 2 Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama

3. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajarn mengajar.

b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

1 Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu 2 Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu 3 Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas 4 Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran 5 Membuat persiapan mengajar desain instruk-sional dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

c. Model pembelajaran langsung

Model pembelajaran langsung merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang didapat selangkah demi selangkah. 40 Dalam pembelajaran, khususnya mata pelajaran biologi, model pembelajaran langsung yang sering digunakan, yaitu suatu model pengajaran yang sebenarnya bersifat teacher centered. Pembelajaran langsung dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi selangkah. Dalam menerapkan model pengajaran langsung, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa. Karena dalam pembelajaran, peran guru sangat dominan, maka guru dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi siswa. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi tanya jawab yang terencana. Tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar yang baik. “Tujuan yang dapat dicapai melalui 40 Ahmad Harjono, “PenerapanStrategiBelajarPada Model PengajaranLangsung Direct Intruction ”,,Dinamika pend. Vol.2 No.1, Mei 2006: 19-30, h. 24. model pembelajaran ini terutama adalah penguasaan pengetahuan prosedural atau pengetahuan deklaratif”. 41 Model pengajaran langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar 2 Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran 3 Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. Tidak ada model dan strategi pembelajaran yang paling baik dan paling jelek, masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Begitupun dengan model pembelajaran langsung, model pembelajaran langsung memiliki 5 kelemahan dan 7 kelebihan. Berikut kelemahan dan kelebihan dalam model pembelajaran langsung.

d. Kelemahan Pembelajaran Langsung

1 Kurang mengaktifkan peserta didik 2 Kurang memperhatikan keragaman potensi peserta didik 3 Kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh pencapaian kompetensi bukan menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran langsung akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru. 4 Pembelajaran langsung merupakan model yang hanya memperhatikan ranah kognitif dan kurang memperhatikan ranah afektif serta psikomotorik 5 Keragaman peserta didik akan menghambat pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan

e. Keunggulan Pembelajaran Langsung

41 Jumadi, Jurnal Model-model Pembelajaran IPA, h. 4 tersedia on line http:staff.uny.ac.idsystemfilespendikanjumadi,2520M.pd.,2520Dr.model2520pembelaj aran2520IPA.pdf 1 Guru dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik 2 Pengelolaan kelas lebih mudah 3 Pembelajaran tidak tergantung pada kesiapan peserta didik 4 Guru sebagai satu-satunya sumber 5 Lebih mudah untuk mengontrol keberhasilan peserta didik 6 Efektif untuk pembelajaran di kelas yang peserta didiknya berjumlah besar 7 Waktu yang digunakan lebih pendek.

f. Langkah-langkah Pembelajaran Langsung

1 Memberikan kesempatan latihan mandiri 2 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 3 Memberikan latihan terbimbing 4 Berlatih 5 Mencapai pemahaman dan penguasaan 6 Melakukan demonstrasi 7 Menyiapkan presentasi yang jelas 8 Presentasi dan demonstrasi 9 Menyiapkan peserta didik 10 Menyampaikan tujuan

g. Sintak atau Alur Kegiatan Pembelajaran Langsung

Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Sintaks model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam lima tahap. 42 Seperti yang ditunjukan pada tabel berikut: Tabel 2.2 Tabel Sintaks Pembelajaran Langsung Fase Peran Guru 42 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana, 2010, h. 43.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam; eksperimen SMPN 2 Tangerang Selatan

0 42 122

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 41

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Passing Dalam Permainan Futsal : Suatu Studi Eksperimen Terhadap Siswa Anggota Ekstrakurikuler Futsal SMP Negeri 45 Bandun.

1 5 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMP NEGERI 13 SURABAYA.

0 0 136