Tujuan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

2. Karya M. Arskal Salim, GP, Ph.D, yang mengusung judul Politik Hukum Pidana Islam di Indonesia: Eksistensi Historis, Kontribusi Fungsional dan Prospek Masa Depan. Tulisan ini merupakan sub judul dari buku Pidana Islam di Indonesia, Peluang, Prospek dan Tantangan. Temuan pokok dalam sub bab ini adalah membahas mengenai prospek hukum pidana Islam di Indonesia. Menurut Arskal Salim, peluang bagi masuknya aspek-aspek hukum pidana Islam ke dalam sistem hukum nasional bergantung pada bagaimana politik hukum pidana Islam di Indonesia. Arskal Salim menambahkan, harus ada kesadaran hukum pidana Islam di kalangan umat Muslim Indonesia jika memang hukum pidana Islam benar-benar ingin diterapkan. 3. Karya Dr. Khamami Zada, yang mengusung judul Sentuhan Adat dalam pemberlakuan Syariat Islam di Aceh dan dimuat dalam Jurnal Karsa Vol. 20 No. 2 Desember 2012. Artikel ini membahas mengenai akar pemberlakuan hukum Jinayah Hudud dan Kisas di Aceh pada masa Kerajaan Aceh Darussalam. Dalam artikel ini nampak bahwa hukum pidana Islam yang berlaku di Aceh tidaklah sepenuhnya sesuai dengan ketentuan syariah. 4. Karya Ayang Utriza NWAY, yang mengusung judul Adakah Penerapan Syari’at Islam di Aceh?. Tulisan ini dipublikasikan dalam Jurnal Tashwirul Afkar No. 24 Tahun 2008. Tidak jauh berbeda dengan Khamami Zada di atas, temuan pokok dalam artikel ini mencoba menguraikan bahwa hukum pidana yang dipraktikkan di Aceh tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan syariah melainkan terkontaminasi dengan unsur-unsur lainnya. 5. Karya Nurrohman, yang mengusung judul Artikulasi Hukum Pidana Islam dalam Ruang Publik: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam di Ambon, Putusan Mahkamah Konstitusi No. 19PUU-VI2008, dan Qanun Jinayat di Aceh. Publikasi ini muncul dalam Jurnal Studi Islam, Volume 18 No.2 Tahun 2012. Dalam artikel ini disinggung mengenai kasus judicial review Undang-undang Peradilan Agama yang juga merupakan wujud artikulasi hukum pidana Islam dalam ruang publik. Nurrohman mengemukakan bahwa artikulasi hukum pidana Islam haruslah sejalan dengan sistem hukum di Indonesia yang bersumber pada Pancasila. 6. Karya Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja SH, MH, yang mengusung judul Posisi Hukum Pidana Islam dalam Peraturan Perundang-undangan dan Konteks Politik Hukum Indonesia. Tulisan ini juga merupakan sub judul dari buku Pidana Islam di Indonesia, Peluang, Prospek dan Tantangan. Temuan pokok dalam sub bab ini adalah bahwa Indonesia bukanlah negara Agama yang mengacu pada satu agama tertentu dan juga bukan negara sekuler yang memisahkan agama dari negara. Meskipun hukum pidana Islam tidak sesuai dengan konteks kenegaraan Indonesia, artikel ini mengajukan pendapat bahwa teori zawajir seyogyanya dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembaruan hukum pidana di Indonesia. Teori tersebut mengatakan bahwa bila dengan hukuman minimal tujuan penghukuman dapat dicapai, maka hukuman maksimal yang disebut dalam nash tidak perlu diterapkan. 7. Karya Dr. Abdul Ghani Abdullah, SH, yang mengusung judul Eksistensi Hukum Pidana Islam dalam Reformasi Sistem Hukum Nasional. Tulisan ini