Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

5. Karya Nurrohman, yang mengusung judul Artikulasi Hukum Pidana Islam dalam Ruang Publik: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam di Ambon, Putusan Mahkamah Konstitusi No. 19PUU-VI2008, dan Qanun Jinayat di Aceh. Publikasi ini muncul dalam Jurnal Studi Islam, Volume 18 No.2 Tahun 2012. Dalam artikel ini disinggung mengenai kasus judicial review Undang-undang Peradilan Agama yang juga merupakan wujud artikulasi hukum pidana Islam dalam ruang publik. Nurrohman mengemukakan bahwa artikulasi hukum pidana Islam haruslah sejalan dengan sistem hukum di Indonesia yang bersumber pada Pancasila. 6. Karya Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja SH, MH, yang mengusung judul Posisi Hukum Pidana Islam dalam Peraturan Perundang-undangan dan Konteks Politik Hukum Indonesia. Tulisan ini juga merupakan sub judul dari buku Pidana Islam di Indonesia, Peluang, Prospek dan Tantangan. Temuan pokok dalam sub bab ini adalah bahwa Indonesia bukanlah negara Agama yang mengacu pada satu agama tertentu dan juga bukan negara sekuler yang memisahkan agama dari negara. Meskipun hukum pidana Islam tidak sesuai dengan konteks kenegaraan Indonesia, artikel ini mengajukan pendapat bahwa teori zawajir seyogyanya dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembaruan hukum pidana di Indonesia. Teori tersebut mengatakan bahwa bila dengan hukuman minimal tujuan penghukuman dapat dicapai, maka hukuman maksimal yang disebut dalam nash tidak perlu diterapkan. 7. Karya Dr. Abdul Ghani Abdullah, SH, yang mengusung judul Eksistensi Hukum Pidana Islam dalam Reformasi Sistem Hukum Nasional. Tulisan ini pun merupakan sub judul dari buku Pidana Islam di Indonesia, Peluang, Prospek dan Tantangan. Menurut Abdul Ghani, hukum pidana Islam tidak dapat berdiri sendiri karena berkaitan dengan kepentingan yang pluralistik sehingga tidak mungkin langkah anarkis menjadi alternatif. Oleh karena itu kebijakan politik yang arif, jujur dan adil menjadi instrumen politik dalam mengakomodasi cita dan kebutuhan hukum masyarakat Islam. 8. Karya Jaenal Aripin, yang mengusung judul Reformasi Kewenangan: Optimalisasi Peran dan Fungsi Peradilan Agama yang merupakan sub judul dari buku Peradilan Agama dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia. Temuan pokok penelitian ini menjelaskan bahwa kewenangan yang selama ini diemban oleh Peradilan Agama, baik lama maupun baru ternyata dimiliki bukan hasil dari by design dari pihak berwenang. Melainkan disebabkan karena faktor kultural masyarakat ketimbang perencanaan dan design dari pihak struktural. Temuan lain menjelaskan bahwa kewenangan Peradilan Agama dalam hukum pidana Islam masih belum memungkinkan untuk diterapkan di seluruh Peradilan Agama di Indonesia. 9. Karya M. Abdul Kholiq, Program Magister Universitas Diponegoro Semarang, tahun 2001, Tesis : Kontribusi Hukum Pidana Islam dalam Pembaruan Hukum Pidana Di indonesia. Temuan pokok penelitian ini membahas mengenai sejauh mana hukum pidana Islam dapat masuk ke dalam sistem hukum di Indonesia. Temuan lain dari penelitian ini juga