29
j. Usaha yang Dihasilkan Satu Gaya
Bila sebuah gaya bekerja pada benda sehingga berpindah searah dengan gaya, maka usaha yang dilakukan dinyatakan sebagai:
Bila sebuah benda bekerja pada benda sehingga berpindah berlawanan arah gaya, maka usaha yang dilakukan dimyatakan sebagai:
Ket: W = usaha J F = gaya yang bekerja N
s = perpindahan m
k. Usaha oleh Beberapa Gaya
Apabila beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, maka usaha yang dihasilkan adalah hasil kali antara resultan gaya dengan jarak perpindahan. Apabila
arah gaya-gaya yang bekerja searah maka resultannya adalah R = F
1
+ F
2
+ F
3
+ .... maka
Apabila arah gaya-gaya yang bekerja berlawanan arah, maka resultannya: R = F
1
– F
2
apabila F
1
F
2
maka ket : W = usaha J
F = gaya yang bekerja N s = perpindahan m
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bayyati, jurusan Pendidikan Kimia , Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah. Dengan judul “
Pengaruh Model Pembelajarn Konstruktivisme Dengan Strategi Generatif Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Materi”. Penelitian ini
menggunakan metode quasi eksperimen one group pretest-postest. Penelitian ini W = F x s
W = F x s
W = F
1
+ F
2
+ F
3
+ .... x s
W = F
1
- F
2
x s
30 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model
pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning.
32
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana, jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA, IKIP Negeri
Singaraja. Dengan judul ”Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meni
ngkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar II”. Penelitian tindakan kelas ini dilakuka pada mata kuliah Kimia Dasar II mahasiswa TPB Jurusan
Pendidikan Kimia Tahun Akademik 20012002, terdiri dari 23 orang mahasiswa. Penelitian ini dirancang dua sisklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi tindakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar mahasiswa tergolong baik 7,11,
skala 11.
33
Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh I Ketut Tika, Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP Singaraja. Dengan judul ” Model Belajar Generatif Sebagai
Alternatif Perbaikan Kesalahan Konsepsi Dalam Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja”. Penelitian tindakan ini
bertujuan mendeskripsikan efektivitas model belajar generatif dalam memperbaiki kesalahan konsepsi mahasiswa dalam mata kuliah Fisika Dasar. Data dikumpulkan
dengan menggunakan tes, kuesioner dan pedoman observasi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsep awal mahasiswa tentang konsep-konsp fisika cukup
bervariasi dan sebagian besar 70,6 berlabel miskonsepsi, dan pada siklus I terjadi penurunan prestasi mahasiswa yang masih mengalami miskonsepsi sebesar 50,8 ,
yaitu dari 68,4 menjadi 17,2 dan berubah menjadi miskonsepsi ilmiah.
34
32
Bayyati, Pengaruh Model Pembelajarn Konstruktivisme Dengan Strategi Generatif Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Materi, Jakarta: 2007
33
Redhana I Wayan dan I Dewa Ketut Sastrawidana, Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar II, Aneka Widia IKIP
Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001
34
Tika. I Ketut, Model Belajar Generatif Sebagai Alternatif Perbaikan Kesalahan Konsepsi Dalam Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja, Aneka Widia
IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001
31 Penelitian yang relevan juga dilaksanakan oleh
Mahayukti, yang berjudul ” Pengembangan model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja
”. Subjek penelitian ini adalah 1 orang guru dan 36 siswa kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran generatif dengan metode PQ4R dapat meningkatkan kualitas pembelajaran metematika siswa kelas II SLTP Laboratorium
IKIP Negeri Singaraja.
35
Penelitian yang relevan juga dilaksanakan oleh IB Putu Mardana, yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3 Singaraja Melalui
Implementasi Model Pembelajaran Generatif”. Penelitian ini dilaksanankan di kelas
II3 SMUN 3 Singaraja dengan melibatkan seorang guru untuk melaksanakan tindakan. Denngan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif diperoleh temuan
bahwa 1 penerapan model pembelajaran generatif dapat mengubah miskonsepsi siswa menjadi kopnsep ilmiah, 2 penerapan model pembelajaran generatif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika, dan 3 persepsi siswa terhadap penerapan model pembelajaran generatif dalam pembelajaran fisika
menunjukkan persepsi yang positif.
36
Penelitian yang relevan juga dilaksanakan oleh Made Sumadi, yang berjudul “Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif Untuk meningkatkan Aktivitas
Mengajukan Masalah, Kemampuan Berargumentasi, dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri 1 Singaraja.” Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD sebanyak 40
35
Mahayukti. Ayu, Pengembangan model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP
Negeri Singaraja, , Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.
36
Mardana, IB Putu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3 Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV,
April 2001.
32 orang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penerapan strategi pembelajaran
generatif tergolong berhasil.
37
Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Ketut Tika, yang berjudul “Efektivitas Model Belajar Generatif Dalam Pembelajaran Fisika pada Siswa SMU
Nergeri Di Singaraja”. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model belajar
generatif sebagai model alternatif dalam mengubah miskonsepsi siswa tentang gerak rotasi dan gerak harmonik. Pengujian efektivitas model belajar generatif dilakukan
melalui studi ekperimental dengan rancangan pretest-postest control group design. Penelitian ini dilakukan di kelas III SMU Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 19981999
dengan melibatkan 40 orang siswa sebagai kelas eksperimen dan 37 orang sebagai kelas kontrol.
38
C. Kerangka Berpikir