Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Usaha dan Energi
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Aspek Kognitif
Jumlah Soal
C1 C2
C3 C4
Standar Kompetensi:
Memahami peranan usaha, gaya,
dan energi
dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan hubungan energi dan perubahannya, prinsip
usaha dan
energi serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. 1. Menunjukkan bentuk-
bentuk energi
dan contohnya
dalam kehidupan sehari-hari.
1 2,3,
4 4
2. Mengaplikasikan
konsep energi
dan perubahannya
dalam kehidupan sehari-hari.
5, 6 7
8 4
3. Membedakan konsep energi kinetik dan energi
potensial pada
suatu benda.
9 10
11 12,
13 5
4. Mengenal
hukum kekekalan energi melalui
contoh dalam kehidupan sehari-hari.
14 15
16 17
4 5.
Menjelaskan kaitan
antara usaha dan energi. 18
19 20
3 Jumlah Soal
6 6
4 4
20
2. Kalibrasi
Sebelum diberikan kepada sampel, soal tersebut terlebih dahulu diuji cobakan kepada siswa kelas IX Mts Jamiatus Sholihin. Uji coba ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah soal tersebut telah memenuhi persyaratan seperti uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran maupun daya pembeda.
a. Uji Validitas
Salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi
content validity yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan indikator yang dijudgment oleh praktisi pendidikan dosen atau guru.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Point Biserial r
pbi
karena skor butir soal berbentuk skor dikotomi skor butir 0 atau 1. Untuk memberikan interpretasi terhadap angka r
pbi
dipergunakan tabel nilai “r” product moment, dengan terlebih dahulu mencari df-nya df = N
– nr. Adapun rumus r
pbi
yaitu:
q p
SD M
M r
t t
p pbi
Keterangan: r
pbi
= angka indeks korelasi point biserial M
p
= mean nilai rata-rata hitung yang dijawab dengan benar M
t
= mean dari skor total SD
t
= standar deviasi total p
= proporsi siswa yang menjawab betul terhadap butir item q
= proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item
5
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka r
pbi
dibandingkan dengan r
tabel
dengan α = 0,05 dengan r
tabel
sebesar 0,304. Jika r
pbi
≥ r
tabel
maka soal tersebut valid dan jika r
pbi
r
tabel
maka soal tersebut tidak valid. Dari 35 butir soal yang diujicobakan terdapat 20 butir soal yang valit, yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 9, 10,
12, 13, 15, 17, 20, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 35.
6
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat penilaian ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.
7
Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus K-R 20 Kuder-Richardson 20 karena skor butir soal berbentukskor dikotomi.
2 2
11
1 s
pq s
n n
r
, dengan
n n
X X
S
2 2
2
Keterangan: r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
8
Kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: 0,91
– 1,00 sangat tinggi
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, cet. Ke- 14, h. 258
6
Lampiran 3
7
Nana Sudjana, op.cit., h. 16
8
Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, cet. Ke-3 h. 100-101
0,71 – 0,90 tinggi
0,41 – 0,70 cukup
0,21 – 0.40 rendah
0,20 sangat rendah
Berdasarkan perhitungan diperoleh r
11
= 0,67 sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel dengan kategori cukup.
9
c. Uji Taraf Kesukaran