strategi NHT mementingkan keterlibatan tingkat tinggi, karena siswa bekerja sama untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan dan mereka
memastikan bahwa setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya. Semua anggota menyadari bahwa mereka dapat dipilih untuk memberikan jawaban
dari kelompok masing-masing, oleh karena itu mereka termotivasi untuk berpartisipasi dalam kelompok.
23
Langkah-langkah yang digunakan dalam metode NHT Numbered Head Together pada pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
24
a. Penomoran
Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok di beri nomor antara 1 sampai 5.
b. Mengajukan Pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk
kalimat tanya. c.
Berpikir Bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadapan jawaban pertanyaan
itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu. d.
Menjawab Guru memanggil salah satu nomor tertentu, kemudian siswa
yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
3. Pengertian TPS Think Pair Share
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share yang pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman di Universitas Maryland, merupakan
jenis pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola
diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan
23
Hallie Kay Yopp, VocabularyInstruction for Academic Success, USA: Shell Education, 2009, p. 26
24
Muslimin Ibrahim, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: University Press, 2000, h. 28
pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan prosedur yang digunakan dalam TPS dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir
unruk merespon dan saling membantu. TPS adalah latihan pembelajaran kooperatif sederhana. Instruktur
guru akan menanyakan pertanyaan atau menimbulkan masalah. Siswa menghabiskan satu atau dua menit memikirkan jawaban atau solusi. Siswa
kemudian berpasangan untuk mendiskusikan berbagi jawaban mereka. Instruktur mungkin akan meminta beberapa siswa untuk berbagi jawaban
dengan seluruh kelas.
25
Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode TPS, yaitu:
26
a. Berpikir Thinking
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu
beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. b.
Berpasangan Pairing Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang
diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi.
c. Berbagi Sharing
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini
efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan dan melanjutkan sampai sekitar pasangan mendapat kesempatan untu melaporkan.
25
Elisa Carbone, Teaching Large Classes Tools and Strategies, California: Sage Publication, 1998, p. 52. http:www.uk.sagepub.combooksProdDesc.nav. Diakses tanggal 26
september 2010.
26
Trianto, Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, h. 61.
Dalam pelaksanaan langkah-langkah TPS ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
27
a. Berpikir, selama tahap ini berlangsung ada dua hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu: 1 siswa harus diberikan cukup waktu untuk berpikir dan kemudian mencatat pikiran mereka ke dalam buku
catatan; 2 siswa harus benar-benar berpartisipasi dan tidak hanya menunggu untuk masuk ketahap berpasangan. Siswa tidak diijinkan
untuk berpasangan pada tahap ini, oleh karena itu sewaktu-waktu gurur perlu memeriksa hasil kerja masing-masing siswa.
b. Berpasangan, dalam tahap ini siswa dapat dipasangkan dengan
berbagai cara dan harus dipasangkan berbeda setiap kalinya, yaitu: 1 siswa berpasangan setelah mereka menyelesaikan tugas masing-
masing pada tahap sebelumnya; 2 berpasangan sesuai dengan daftar absensi kelas siswa pertama dengan siswa kedua, siswa ketiga dengan
ketiga, dan seterusnya; 3 siswa berpasangan dipilih secara acak. c.
Berbagi, selama siswa berbagi keseluruh kelas, semua siswa yang ingin berbicara harus mendapatkan kesempatan dan tidak mengijinkan
satu individu untuk memonopoli pembicaraan. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS memiliki beberapa
perbedaan, yang disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together dan Think-Pair-Share
Perbedaan Numbered Head Together
Think-Pair-Share Proses
pembelajaran Kerja kelompok → Individu
Individu → Kerja kelompok Aktivitas
dalam pembelajaran
Mengandalkan kemampuan
individu atas kelompok Mengandalkan
kemampuan kelompok saja
Penilaian Penilaian kelompok dan individu Hanya penilaian kelompok
27
Richard P. Wasowski, CliffsNotes on Nicholas Sparks’ The Notebook Teacher’s Guide,
USA: Wiley Publishing Inc, 2009, p. 33.
4. Hasil Belajar