Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. 28 Menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadikan kapabilitas baru. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari i stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan ii proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. 29 Hintzman berpendapat learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior. Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme manusia dan hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. 30 Pupuh Fathurohman dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar menyatakan bahwa belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. 31 Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk, yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi 28 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 9. 29 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h.10 30 Muhbbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 88. 31 Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Aditama, 2009, h. 6. pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercipta oleh siswa. 32 Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen, ialah: 33 1 Tingkah laku terminal, adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar. 2 Kondisi-kondisi tes, menentukan situasi di mana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal. Kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi ulanganujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. 3 Ukuran-ukuran perilaku, merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan. Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan bagaimana proses belajar itu berlangsung. Pertanda seseorang telah belajar adalah dengan adanya perubahan tingkah laku dalam diri seseorang tersebut. Perubahan tingkah laku yang dimaksud terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya bukan karena proses pertumbuhan fisik atau kedewasaan. Perubahan tersebut bersifat tahan lama dan tidak berlangsung sesaat saja. Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil, proses belajar yang baik memungkinkan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar didapatkan dari proses evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiringan. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. 34 Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah 32 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 73 33 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 73- 74. 34 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 155. afektif affective domain, dan ranah psikomotor psychomotor domain. 35 Keterangan lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1 Ranah kognitif, yaitu ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, antara lain: pengetahuan mengenal, pemahaman, aplikasi, analisi, sintesis, dan evaluasi. 2 Ranah afektif, yaitu ranah yang berkenaan dengan sikap dan terdiri dari dua aspek, yaitu: pandangan atau pendapat dan sikap atau nilai. 3 Ranah psikomotor, yaitu ranah yang berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang pada umumnya dinilai oleh para pendidik di sekolah. Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami atau menguasai materi pelajaran, dan proses penilaiannya pun relatif lebih mudah. Pada proses ranah kognitif yang terjadi dihasilkan suatu hasil belajar. Hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa: 36 1 Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2 Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang. 3 Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. 4 Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatosme gerak jasmani. 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah efek kumulatif dari proses belajar berupa perkembangan tingkah laku 35 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 117. 36 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 11 yang terjadi pada ranah kognitif, afektif, dan ranah psikomotor. Jadi, seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila di dalam diri orang tersebut telah terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelum ia mengalami proses belajar. Namun, hal terpenting dalam belajar adalah proses dari belajar tersebut bukan hasil yang akan diperoleh. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain disekitar hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar, agar dalam belajar dapat berhasil dengan baik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TPS

0 3 79

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN TIPE NHT ( Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 7 36

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP

0 5 93

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN CRH MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

1 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KERJA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 9 12