55
Berdasarkan hasil pengujian persyaratan analisis terhadap data dari kedua kelas diatas, maka pengujian hipotesis dapat
dilakukan. Pengujian
hipotesis akan
dilakukan dengan
menggunakan uji-t.
b. Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan uji persyaratan, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui adanya perbedaan antara skor tes akhir posttest kelas eksperimen pertama dengan skor tes akhir kelas eksperimen
kedua. Hipotesis yang diajukan adalah: H
o
: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa antara yang diberikan pembelajaran koopertaif tipe NHT dan TPS.
H
a
: Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa antara yang diberikan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS.
Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t dengan kriteria pengujian sebagai berikut: jika harga t
hitung
t
tabel
pada tingkat kepercayaan 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
pada tingkat kepercayaan 0,05 maka Ha diterima. Berikut ini adalah data hasil uji hipotesis, yaitu:
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Pertama dan Kelas Eksperimen Kedua
No. Statistik
Kelas Eksperimen Pertama
Kelas Eksperimen Kedua
1 Jumlah Sampel N
34 34
2 Rata-rata Mean
76,26 69,12
3 Varians S
2
32,91 19,93
4 t
hitung
5,724 5
t
tabel
1,99 Dari data hasil perhitungan, didapatkan t
hitung
sebesar 5,724 dan t
tabel
sebesar 1,99. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa t
hitung
56
ternyata memenuhi kriteria pengujian, yaitu t
hitung
t
tabel
. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata skor hasil belajar kelas yang diberikan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan
TPS. Hasil perhitungan uji hipotesis kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua disajikan dalam lampiran 10.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, diperoleh perhitungan rata-rata hasil belajar kelas XI IPA
6 kelas eksperimen pertama dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebesar 76,26 dan rata-rata hasil belajar kelas XI IPA 7
kelas eksperimen kedua dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TPS sebesar 69,12.
Setelah dilakukan pengolahan data secara statistik yaitu dengan melakukan uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dan diperoleh hasil t
hitung
sebesar 5,724, sedangkan nilai t
tabel
sebesar 1,99. Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil t
hitung
t
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar kimia siswa yang signifikan antara yang diberikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS pada pokok bahasan laju reaksi. Data hasil
perhitungan pengujian hipotesis uji-t, sebagai berikut:
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis
Kelas N
Mean t
hitung
t
tabel
Keputusan Eksperimen
Pertama 34 76,26
5,724 1,99
Ho ditolak Eksperimen
Kedua 34 69,12