7. Penelitian yang dilakukan oleh Suhar dkk dengan judul “Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas I-B SMPN 5 Kendari Melalui Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
”, diketahui bahwa prestasi belajar matematika siswa I-B SMPN 5 Kendari dapat ditingkatkan melalui
model kooperatif tipe Think-Pair-Share. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 8,8. Dari siklus II ke siklus III terjadi
peningkatan sebesar 20,6.
47
8. Penelitian yang dilakukan oleh Vera Afnia dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-
Share dalam Konsep Hidrokarbon”, diketahui bahwa penelitian ini mencapai criteria yang menjadi batasan
indikator keberhasilan penelitian yag ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kimia sebesar 9,03 angka dari 66,01 pada siklus I
menjadi 75,03 pada siklus II.
48
9. Penelitian yang dilakukan oleh Muslimin dengan judul “Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”, diketahui bahwa Ha yang menunjukkan ada
pengaruh antara pembelajaran kooperatif teknik TPS tehadap hasil belajar biologi siswa diterima atau direstui. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan pembelajaran kooperatif teknik TPS membawa pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa.
49
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap penyelenggaraan pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang dialami
47
Suhar dkk, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas I-B SMPN 5 Kendari Melalui Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share, 2006.
48
Vera Afnia. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share dalam Konsep Hidrokarbon. Skripsi Program
Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
49
Muslimin. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Teknik Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya. Kegagalan proses belajar akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap kegagalan keseluruhan sistem pendidikan. Proses pembelajaran harus diarahkan kepada bagaimana siswa dapat
belajar seefektif dan seoptimal mungkin dalam rangka mewujudkan perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan. Menciptakan kondisi belajar
yang efektif bagi siswa sangat bergantung kepada metode pengajaran, karena metode menunjukkan cara bagaimana mengelola kegiatan belajar mengajar
yang memungkinkan siswa dapat belajar sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pembelajaran yang efektif akan melatih siswa untuk
memahami konsep suatu pelajaran dengan kemampuannya sendiri dan dapat menimbulkan semangat belajar, sehingga siswa mampu mendapatkan hasil
belajar yang baik. Hasil belajar didapatkan dari proses evaluasi guru. Proses pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif salah
satunya kerja kelompok. Namun, kerja kelompok yang dilakukan di sekolah hanya sekedar bekerja sama untuk mendapatkan jawaban dari tugas yang
diberikan, tanpa memikirkan apakah masing-masing anggota kelompok memahami materi dari tugas yang diberikan tersebut. Model pembelajaran
yang menggunakan kerja kelompok dalam prosesnya dan membuat semua anggota kelompok aktif berperan aktif serta dapat memahami materi yang
diberikan adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang berorientasikan
pada kerja kelompok. Dengan pembagian kelompok tersebut siswa harus bekerja sama dan bertanggung jawab atas kewajibannya di dalam kelompok.
Model pembelajaran kooperatif diantaranya adalah tipe NHT Numbered Head Together dan TPS Think Pair Share. Metode
pembelajaran NHT dan TPS merupakan alternatif pengajaran yang akan memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar
mengajar yang di rancang dalam bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk saling bekerja sama, saling membantu dalam memahami materi
pelajaran dan memecahkan masalah, dan bertanggung jawab atas kewajiban di
dalam kelompok. Sehingga proses belajar yang berlangsung akan lebih efektif dan hasil belajar pun akan lebih baik.
Pada penelitian yang akan dilakukan, pokok bahasan pada mata pelajaran kimia yang akan diajarkan menggunakan metode NHT dan TPS
adalah laju reaksi.
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir
diperoleh perbandingan 1.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan belum berjalan efektif. 2.
Ilmu kimia termasuk mata pelajaran yang di anggap sulit, hal ini di lihat dari hasil belajar kimia siswa yang rendah, contohnya pada pokok bahasan
laju reaksi.
3.
Pembelajaran di dalam kelas masih berpusat pada guru. 4.
Penggunaan kerja kelompok dalam proses belajar mengajar belum optimal.
Langkah-langkah: 1.
Penomoran 2.
Mengajukan pertanyaan 3.
Berpikir bersama 4.
Menjawab Langkah-langkah:
1. Berpikir
2. Berpasangan
3. Berbagi
Model Pembelajaran Kooperatif diatasi dengan menerapkan
diantaranya
Numbered Head Together NHT Think-Pair-Share TPS
Hasil Belajar
D. Pengajuan Hipotesis