Pengujian Persyaratan Analisis Data

52 Tabel 4.1. Perhitungan Statistik Hasil Belajar Kelas Eksperimen Pertama No. Statistik Nilai 1 Rata-rata 76,26 2 Median 75,82 3 Modus 75,5 4 SD 5,74 5 S 2 32,91

b. Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kedua

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dilakukan perhitungan statistik terhadap hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen kedua yang disajikan dalam lampiran 7. Data perhitungan statistik hasil belajar kelas eksperimen pertama dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2. Perhitungan Statistik Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kedua No. Statistik Nilai 1 Rata-rata 69,12 2 Median 68,67 3 Modus 67,38 4 SD 4,46 5 S 2 19,93

2. Analisis Data

a. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat adanya perbedaan dari perlakuan yang diberikan, maka perlu dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian. Beberapa uji persyaratan yang harus dipenuhi adalah: 53

1 Uji Normalitas

Setelah dilakukan pengolahan data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilanjutkan dengan pengujian normalitas. Pengujian normalitas ini digunakan untuk mengetahui bahwa sebaran data yang masing-masing kelas tidak menyimpang dari ciri-ciri data yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan rumusan sebagai berikut: - Jika L o L hitung L t L tabel , maka data berdistribusi normal - Jika L o L hitung L t L tabel , maka data tidak berdistribusi normal Data diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Berikut ini adalah hasil dari perhitungan uji normalitas, yaitu: Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Pertama dan Kelas Eksperimen Kedua No. Statistik Kelas eksperimen pertama Kelas eksperimen kedua 1 Jumlah Sampel N 34 34 2 Rata-rata Mean 76,26 69,12 3 Standar Deviasi S 5,74 4,46 4 L hitung 0,1277 0,1508 5 L tabel 0,152 0,152 Kesimpulan L o L hitung L t L tabel Berdistribusi normal L o L hitung L t L tabel Berdistribusi normal Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan α = 0,05. Dari tabel diatas diketahui bahwa L tabel untuk kedua kelas sebesar 0,152. Pada kelas eksperimen didapat hasil L hitung sebesar 0,1277 menunjukkan bahwa data kelas eksperimen pertama berdistribusi normal, karena memenuhi criteria L hitung L tabel 0,1277 0,152. 54 Sedangkan hasil L hitung untuk kelas kontrol sebesar 0,1508 menunjukkan bahwa data kelas eksperimen kedua berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria L hitung L tabel 0,1508 0,152. Hasil perhitungan uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam lampiran 8.

2 Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas dengan uji perbedaan varians dengan menggunakan Uji Fisher. Pengujian homogenitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaran data masing-masing kelas tidak menyimpang dari ciri-ciri data yang berdistribusi homogen. Kriteria pengujian yang dilakukan pada tingkat kepercayaan tertentu. Sampel akan dinyatakan homogen apabila f hitung f tabel . Berikut ini adalah hasil dari perhitungan uji homogenitas, yaitu: Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Pertama dan Kelas Eksperimen Kedua No. Statistik Nilai 1 S 2 eksperimen 32,91 2 S 2 kontrol 19,93 3 F hitung 1,65 4 F tabel 1,77 Kesinpulan Varians kedua kelompok homogen Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95 . Dari tabel diatas didapatkan hasil f tabel sebesar 1,77, sedangkan hasil f hitung sebesar 1,65. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang homogen, karena f hitung f tabel . Hasil perhitungan uji homogenitas kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua disajikan dalam lampiran 9. 55 Berdasarkan hasil pengujian persyaratan analisis terhadap data dari kedua kelas diatas, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan uji-t.

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TPS

0 3 79

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN TIPE NHT ( Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 7 36

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP

0 5 93

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN CRH MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

1 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KERJA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 9 12