Hakikat Tari Seni Tari
22
Tari merupakan alat ekspresi atau sarana komunikasi seorang seniman kepada orang lain sebagai salah satu ekspresi dalam menciptakan untaian gerak
yang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya. Gerak berfungsi sebagai bagian yang paling dominan sebagai
ungkapan ekspresi jiwa seseorang dalam mengungkapkan perasaan bahagia, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
Jazuli 1994: 119 mengungkapkan bahwa seni tari senantiasa terikat oleh wiraga, wirama, dan wirasa. Ketiga unsur wirama, wiraga, dan wirasa, kemudian
dipakai sebagai suatu cara untuk mengevaluasi kualitas penari dan menjadi sistem pengkategorian yang lazim digunakan sebagai tolok ukur dalam tari. Penjelasan
dari tiga unsur evaluasi seni tari adalah sebagai berikut: 1
Wiraga Wiraga erat hubungannya dengan cara menilai bentuk fisik tari terutama segi
geraknya. Keterampilan gerak penari diukur dengan ketentuan yang telah ditetapkan, misalnya bagaimana bentuk sikap dan gerakannya, apakah penari
melakukan gerakan secara runtut dan berkesinambungan. 2
Wirama Wirama adalah untuk menilai kemampuan penari terhadap penguasaan irama,
baik irama musik iringannya maupun irama geraknya. Kepekaan penari terhadap irama sangat menentukan kualitas tariannya. Misalnya dalam tari
Jawa, seorang penari harus mengetahui kapan suatu gerakan harus jatuh pada instrumen gong dan kenong, kapan irama gerak harus sesuai atau tidak sesuai
dengan irama iringannya, dan sebagainya.
23
3 Wirasa
Wirasa maksudnya bahwa semua kegiatan wiraga dan penerapan wirama harus selalu mengingat arti, maksud dan tujuan lainnya. Diperlukan
penghayatan yang prima, seperti penghayatan terhadap karakter peran yang dibawakan, gerak yang dilakukan, dan ekspresi yang ditampilkan.
Penghayatan berarti melibatkan aspek olah rasa. Peranan rasa harus dapat disatukan dengan aktivitas wiraga dan wirama, sehingga bisa terwujud
keharmonisan dalam penyajian dan tari yang berkualitas. Menurut Abdurachman dan Ruslinda 1983: 7 tari adalah gerak-gerak
yang telah mengalami proses stilasi sehingga tari merupakan gerak-gerak distilir yang ritmis. Menurut Sekarningsih dan Rohyani 2006: 5 tari merupakan media
komunikasi rasa yang didasari oleh gerak yang ekspresif dengan substansi bakunya adalah gerak dan ritme. Gerak-gerak dalam tari harus diungkapkan
secara ritmis, sehingga memunculkan karakteristik tertentu sesuai dengan kualitas ritme yang dimunculkan.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai hakikat tari, maka dapat disimpulkan bahwa seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang
dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia yang disesuaikan dengan ritme dan mempunyai maksud tertentu. Seni tari dapat dijadikan sebagai ekpresi
jiwa yang diungkapakan dalam bentuk gerakan ritmis. Seni tari senantiasa mengandung unsur keindahan dan terikat oleh unsur wiraga, wirama dan wirasa.
24