Keadaan Lingkungan Sekolah Wilayah Penelitian

91 Gambar 4.4 Gedung Sekolah SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal termasuk sekolah yang memperhatikan pendidikan karakter bagi siswa dan juga gurunya. Setiap pagi siswa harus bersalaman dengan guru-guru di depan pintu gerbang sebagai pembiasaan membangun karakter siswa. Waktu kedatangan guru juga dicatat. Absensi guru dilakukan menggunakan alat dengan nama fingerprint, sehingga tidak dapat diwakilkan. Kegiatan seperti ini merupakan pembiasaan yang baik bagi pembentukan karakter semua warga sekolah. SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal membudayakan setiap waraga sekolah untuk selalu disiplin dan tertib mematuhi aturan yang telah ditetapkan. 92

4.2. Temuan Penelitian

Pada penelitian ini, penulis memperoleh data primer melalui wawancara dengan kepala sekolah, guru seni tari, guru kelas dan siswa SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal. Data yang diperoleh berupa proses pembelajaran seni tari, peran pembelajaran seni tari dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran seni tari dalam pengembangan kemampuan motorik siswa. Data sekunder merupakan data pendukung bersumber dari arsip dan dokumen resmi sekolah serta dokumen lain yang relevan dengan proses pembelajaran seni tari dalam pengembangan kemampuan motorik di SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal. Pada penelitian ini, penulis memperoleh data primer melalui wawancara.

4.2.1. Proses Pembelajaran Seni Tari di SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal

Pembelajaran seni tari di SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal di laksanakan secara rutin setiap hari Kamis dan diikuti oleh siswa kelas satu sampai dengan kelas lima SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal. Berikut pernyataan dari guru seni tari yang mengajar di SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal, Dwi Rohati. “......kalau di SD Negeri Slerok 4 itu rutin satu minggu sekali, terus ibu mengajarnya dari kelas I sampai kelas V setiap hari kamis .”WGST Pembelajaran dilaksanakan pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 12.00. Pembelajaran dimulai dari kelas rendah yaitu kelas satu, kemudian kelas dua dilanjut kelas tiga. Kelas tinggi melaksanakan pembelajaran seni tari pada jam siang. Pembelajaran dimuai dari kelas empat, kemudian kelas lima. Kelas enam tidak diikut sertakan dalam pembelajaran seni tari karena difokuskan untuk 93 menghadapi ujian nasional. Seperti yang disampaikan oleh Guru Kelas IV SD Negeri Slerok 4, Juriyah, S.Pd. sebagai berikut: “......seni tari dilaksanakan rutin dari pagi pukul 07.30-12.00 diikuti oleh kelas I sampai dengan kelas V. Untuk kelas VI tidak dilibatkan karena mau menghadapi ujian……” WGK1 Pelaksanaan pembelajaran seni tari di SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal bermaksud agar siswa dapat mengembangkan bakat yang dimiliki karena dengan menari, kemampuan siswa akan terlatih. Kegiatan tari yang dilaksanakan secara rutin akan memudahkan guru untuk memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam perlombaan menari. Menari juga memberikan manfaat besar untuk siswa untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Sesuai dengan penjelasan Kepala Sekolah SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal, Priyatin, S.Pd “SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal melaksanakan pembelajaran seni tari agar dapat menyalurkan bakat siswa dalam bidang seni tari. Apabila dilaksanakan pembelajaran seni tari juga nanti mempermudah guru dalam menyeleksi siswa pada saat akan mengikuti lomba untuk mewakili sekolah. Seni tari juga mempunyai manfaat tersendiri dalam pertumbuhan dan perkembangan siswa. Untuk itu, kami melaksanakan pembelajaran seni tari agar siswa dapat berlatih menari dan mengembangakan bakat yang dimilikinya. ” WKPS Pembelajaran seni tari dimulai dengan melaksanakan pemanasan yang dipimpin oleh guru seni tari yaitu Dwi Rohati. Pemanasan berfungsi untuk melemaskan otot-otot agar siswa siap menerima materi seni tari. Dimulai dengan menggerakkan anggota tubuh bagian atas yaitu mulai dari kepala, kemudian dilanjutkan dengan anggota gerak tangan dan kaki. Kegiatan pemanasan dilakukan oleh guru selama lima menit. Guru melakukan gerakan pemanasan dengan sampur agar siswa terbiasa menggunakannya ketika menari.