Faktor Kondisi Fisik Siswa

122 bergerak dengan lincah, memiliki power dan melakukan gerakan yang benar sesuai dengan instruksi guru. Siswa yang memiliki kondisi kurang prima ataupun tidak sehat, akan mengalami hambatan ketika bergerak. Kondisi fisik siswa yang mengalami kelelahan juga mempengaruhi gerakan yang dihasilkan siswa pada saat menari. Gerakannya tidak akan memiliki power karena energi siswa terkuras untuk melakukan kegiatan yang menimbulkan kelelahan. Siswa yang mengalami kelelahan cenderung sulit untuk berkonsentrasi, sehingga gerakannya sebagian besar tidak sesuai dengan instruksi dari guru. Siswa tidak dapat memaksimalkan gerakan ketika menari karena kondisi fisik yang kurang prima, sehingga kemampuan motorik tidak dapat dikembangkan ketika menari. Diperlukan kondisi fisik yang prima agar siswa dapat memaksimalkan kemampuan motorik siswa ketika menari karena dengan kondisi fisik yang prima, siswa akan menari dengan penuh konsentrasi dan bergerak sesuai dengan instruksi dari guru. Kondisi fisik siswa yang tidak sempurna juga mempengaruhi siswa ketika bergerak. Rahayubi 2014: 226 mengatakan bahwa seorang yang normal biasanya perkembangan motoriknya akan lebih baik dibandingkan orang lain yang memiliki kekurangan fisik. Terkadang siswa mengalami kesulitan ketika melakukan gerakan seperti siswa normal pada umunya karena siswa yang memiliki kondisi fisik yang tidak sempurna akan mengalami keterbatasan dalam bergerak ketika menari.

4.3.2.5. Faktor Jenis Kelamin

Faktor jenis kelamin berpengaruh terhadap kemampuan motorik siswa. Menurut Sujiono 2009: 1.15, perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh 123 terhadap perkembangan motorik siswa. Siswa perempuan lebih sering melatih keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, sedangkan anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan yang mementingkan kecepatan dan kekuatan. Siswa laki-laki juga lebih senang berpartisipasi pada kegiatan yang melatih keterampilan motorik kasar, sedangkan siswa perempuan lebih suka pada keterampilan motorik halus. Kemampuan motorik siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran seni tari. Siswa laki-laki melakukan gerakan dengan power atau kekuatan, kelincahan serta gesit. Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah hasil kerja dari otot-otot besar. Siswa perempuan melakukan gerakan dengan memperhatikan koordinasi gerak antar anggota badan dan gerakan yang membutuhkan keseimbangan. Gerakan yang dihasilkan adalah hasil kerja dari otot-otot halus. Siswa laki-laki tidak hanya dapat melakukan gerakan yang membutuhkan power namun gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak anggota badan dengan penuh penghayatan juga dapat dilakukan oleh siswa laki-laki, begitu pula dengan siswa perempuan juga dapat meunjukkan gerakan yang memerlukan power dan kelincahan seperti gerakan seorang laki-laki. Pada saat siswa praktik menari, tampak bahwa siswa laki-laki lebih menunjukan potensinya ketika ada gerakan yang lincah dan cepat sedangkan untuk siswa perempuan lebih luwes ketika melakukan gerakan yang penuh dengan penghayatan seperti gerakan yang menuntut siswa mengoordinasikan antara gerakan tangan dan kepala. Kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus siswa laki-laki dan siswa perempuan dapat dilatih melalui pembelajaran seni tari.