Kajian Empiris PERAN PEMBELAJARAN SENI TARI DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA DI SD NEGERI SLEROK 4 KOTA TEGAL
54
signifikan pada kemampuan motorik kasar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tlogoadi dengan kemampuan motorik kasar siswi kelas V Sekolah Dasar Negeri
Tlogoadi. Hal ini ditunjukkan pada nilai rata-rata kemampuan motorik kasar siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi sebesar 51,42 lebih besar dibandingkan nilai rata-
rata kemampuan motorik kasar siswi kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tlogoadi sebesar 46,28.
Hasil penelitian Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Teknik Gerak Tari Imitatif oleh Neng Dina Yuliana 2014, mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia, menunjukkan bahwa kegiatan menari dapat meningkatkan motorik kasar pada anak. Adapun kegiatan menari melalui tari imitatif yang dapat
meningkatkan motorik kasar diantaranya: menirukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelentukan, keseimbangan dan kelincahan, dan
melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan-kapala dalam menirukan tarian atau senam.
Penelitian Hartini 2012 dosen IKIP PGRI Madiun dengan judul Meningkatkan Daya Motorik Anak Melalui Seni Tari dan Musik menjelaskan
bahwa tari dan musik dapat menstimulus beberapa kecerdasan, diantaranya kecerdasan menggunakan anggota gerak tubuh dengan properti yang digunakan,
kecerdasan musikal, kecerdasan bahasa, kecerdasan untuk mengungkapkan isi perasaan jiwa dan pikirannya, kecerdasan natural yang terstimulasi melalui tema
binatang, kecerdasan berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain, kecerdasan
55
mengenal ruang dan tempat. Dengan demikian seni tari dan musik sangatlah berperan bagi perkembangan motorik.
Indrawati 2012, mahasiswa Universitas Negeri Padang meneliti Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Tari Kreasi di Taman
kanak-Kanak Melati Kabupaten Solok Selatan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan tari kreasi dapat meningkatkan kemampuan motorik
kasar anak terhadap kemampuan anak untuk mengolah dan mengontrol koordinasi keseimbangan gerak tubuh, mengenalkan dan melatih gerak dasar serta
meningkatkan keterampilan tubuh sehat sehingga dapat menunjang kemampuan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.
Alfi Manzilatul Rohmah 2013 Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, melakukan penelitian dengan judul Peran Kegiatan Tari untuk Mengembangkan
Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B di TK Muslimat Maaratul Ulum II Pacitan Lamongan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan motorik kasar anak
dapat dikembangkan melalui faktor lingkungan, adapun jenis-jenis tari juga dapat berpengaruh pada kemampuan motorik kasarnya dengan jenis tari jaranan, dan tari
boneka india. Kegiatan tari lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi anak, untuk melaksanakan kegiatan tari memerlukan persiapan yang cukup
matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih gerak yang benar- benar bisa diterapkan dalam proses pengembangan motorik kasar anak sehingga
diperoleh hasil yang optimal.
56
Penelitian Sowmya Kshtriya dan Rebecca Barnstaple yang berjudul Dance and Aging: A Critical Review of Findings di Amerika 2014 menghasilkan
Post-dance intervention findings showed significant improvements in several aspects of brain function involving cognition and
sensorimotor performance; however, only a few studies were found which related the significance of dance interventions to its
potential affect on various neurobiological factors. There is a need for future research investigating the direct effects of dance
interventions on neurobiological changes in the elderly which this review begins to address.
Penulis menemukan bahwa seletah menari menunjukkan perbaikan yang
signifikan dalam beberapa aspek dari fungsi otak yang melibatkan kognisi dan kinerja sensorimotor. Menari berpotensi mempengaruhi faktor-faktor yang efek
langsungnya adalah terjadinya perubahan neurobiologis. Liora Bresler dalam Internasional Education Studies 2014 melakukan
penelitian dengan judul Dancing the Curriculum: Exploring the Body and Movement in Emementary School
Such instrumental choreography is in marked contrast to the role of the body in the art worlds of dance and drama. There, the body
is cultivated towards highly sophisticated movement for expressive purposes. The dialectic between these contrasting sets of
expectations for the body and movement shapes the school discipline of dance.
Penulis menekankan bahwa dengan koreografi tertentu, siswa akan
melakukan suatu gerakan. Gerakan yang dihasilkan berupa gerakan koreografi yang memiliki peran untuk tubuh dalam dunia seni tari dan drama.
Hasil Penelitian Peran Pembelajaran Tari melalui Rangsang Auditif dalam Mengembangkan Keterampilan Fisik Motorik Kasar Anak Kelompok A di TK
57
Laboratorium PG-Paud FIP Unesa Surabaya oleh Ainur Rohmatul Hafida 2013 menjelaskan bahwa seni tari perlu diberikan kepada anak sejak dini,karena dengan
kegiatan menari banyak memberikan manfaat, salah satunya melatih motorik dan bakar serta anak merasa gembira. Selain itu, keterampilan motorik anak dapat
berkembang dengan baik melalui ekspresi gerakan kepala, tangan, kaki sesuai irama yang di dengar. Untuk hasil yang maksimal, pembelajaran tari
membutuhkan persiapan yang cukup matang. Guru harus mampu menentukan atau memilih gerak yang bisa diterapkan dalam proses pengembangan fisik
motorik anak sehingga diperoleh hasil yang diinginkan. Ridha Rinanda Cahyaniqu Putri 2015 mahasiswa Universitas Pontianak,
melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Motorik Melalui Penerapan Gerak Dasar Tari Soumpak pada Anak Usia 5-6 Tahun. Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan motorik anak. Pada perencanaan pelaksanaan dilakukan dengan baik, dimana anak melakukan gerak
dengan sangat sederhana dan tidak dibuat-buat atau apa adanya. Tari pada anak usia dini disesuaikan dengan kemampuan gerak yang dilakukan sesuai dengan
fase perkembangan psikomotoriknya. Anak dapat menirukan gerak yang diajakan, anak melakukan gerak berjalan dengan membedakan kaki kanan dan kaki kiri.
Anak melakukan gerak melompat ke kanan dan ke kiri dengan bertepuk tangan, anak menyeimbangkan tubuh dengan gerak berputar, anak melenturkan tubuh.
Penelitian Sudarmanto, Joko Pamungkas dan Febrita Cipta Putranti 2012 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul Peningkatan Kemampuan
58
Motorik Kasar melalui Tari AswaTamtama pada Kelompok B di TL ABA Wirobrajan I menjelaskan bahwa menari dapat mengembangkan kemampuan
motorik anak. Hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan dan respon anak yang sangat antusias pada saat kegiatan berlangsung dan setelah selesai kegiatan. Ini
menunjukkan bahwa kegiatan yang dirancang oleh penulis dan guru sebagai kolaborator sangat efektif untuk anak dimana anak dapat menggerakkan seluruh
tubuhnya dengan gembira. Kegiatan menari ini dilakukan diluar kelas sehingga anak-anak tidak bosan, selain itu anak-anak juga jarang melakukan kegiatan tari
dalam pembelajaran sehari-hari sehingga mereka merasa senang dan antusias. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, dapat diketahui bahwa
pembelajaran seni tari memberikan manfaat untuk mengembangkan kemampuan motorik siswa. Penelitian mengenai peran pembelajaran seni tari dalam
pengembangan kemampuan motorik siswa jarang ditemui pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Sebagian besar penelitian tentang kemampuan motorik
dalam seni tari terfokus pada kemampuan motorik kasar, masih jarang ditemui penelitian serupa yang meneliti tentang kemampuan motorik halus dalam
pembelajaran seni tari. Penelitian yang telah dilakukan mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang belum pernah dilakukan sebelumnya yaitu mengenai
peran pembelajaran seni tari dalam pengembangan kemampuan motorik siswa di SD Negeri Slerok 4 Kota Tegal.
59