Kemampuan Motorik dalam Seni Tari

52 mencoba menirukan gerak sayap kupu yang sedang bergerak terbang dengan cara sendiri. Ada yang dengan tangan terlentang digerakkan naik turun, ada yang ditekuk dan kemudian digerakkan naik turun. Berlangsungnya kegiatan ini telah melibatkan proses mental yaitu visualisasi hasil pengamatan yang sekaligus menjadi pengalaman yang bersifat estetik. Pertumbuhan fisik anak dalam pengalaman seni ditunjukannya dengan perkembangan motoriknya melalui gerak bebas dalam menari. Kegiatan semacam ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang. Karena kegiatan-kegiatan dalam melakukan gerak-gerak tari juga melibatkan kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetik juga mendapat kesempatan untuk tumbuh Sekarningsih dan Rohayani 2006: 38. Pembelajaran seni tari menuntut siswa mengasah kemampuan motoriknya agar terampil dan kreatif, terdapat alat-alat dalam penyelenggaraan pembelajaran seni tari. Adapun alat-alat dalam pengajaran seni tari menurut Sekarningsih, Rohayani dan Supriatna 2006: 70, meliputi alat-alat yang langsung membuat gerakan atau alat-alat yang memancing gerakan yang kita maksudkan, misalnya sapu tangan. Latihan sapu tangan dapat dipergunakan untuk memancing gerakan ukel dengan menyuruh anak-anak melambai-lambaikan sapu tangan tersebut. Demikian pula jika kita pergunakan alat-alat lain untuk memancing gerakan lain misalnya tongkat, batu, lingkaran bambu atau rotan dsb. Studi yang terikat dengan pembelajaran gerak atau motor control lazimnya melibatkan sistem saraf, fisik, dan aspek tingkah laku tentang pergerakan manusia, misalnya para penari yang memperagakan keterampilan motoriknya 53 dengan gerakan-gerakan yang indah, gemulai, dan eksotis Rahayubi, 2014: 211- 222. Kegiatan menari melibatkan kemampuan sistem syaraf manusia ketika bergerak mempraktekan suatu tarian. Gerakan ketika menari akan membantu pertumbuhan fisik karena tubuh dituntut untuk melakukan pergerakan yang akan mengasah kemampuan motorik. Pembelajaran motorik dapat dipahami dan diimplementasikan sebagai bagian integral dari pengembangan kompetensi profesional guru. Memasukan teori belajar gerak sebagai mata pelajaran seni tari yang sifatnya dominan dalam keterampilan gerak, merupakan suatu tindakan yang tepat karena mata pelajaran tari berhadapan langsung dengan dunia aktivitas gerak manusia. Berdasarkan uraian tentang kemampuann motorik dalam seni tari, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran seni tari. Menari akan melatih siswa dalam hal kemampuan gerak. Gerak yang dihasilkan dalam menari akan membantu siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan motorik, sehingga siswa dapat memaksimalkan segenap bakat, potensi dan talenta yang terdapat di dalam diri siswa.

2.2 Kajian Empiris

Beberapa hasil penelitian yang mendukung dalam penelitian ini diantaranya penelitian Sutomo Dzattulloh 2014, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Perbedaan Kemampuan Motorik Kasar Siswa dan Siswi Kelas V SD Negeri Tlogoadi DesaTlogoadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman”. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang 54 signifikan pada kemampuan motorik kasar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tlogoadi dengan kemampuan motorik kasar siswi kelas V Sekolah Dasar Negeri Tlogoadi. Hal ini ditunjukkan pada nilai rata-rata kemampuan motorik kasar siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi sebesar 51,42 lebih besar dibandingkan nilai rata- rata kemampuan motorik kasar siswi kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tlogoadi sebesar 46,28. Hasil penelitian Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Teknik Gerak Tari Imitatif oleh Neng Dina Yuliana 2014, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, menunjukkan bahwa kegiatan menari dapat meningkatkan motorik kasar pada anak. Adapun kegiatan menari melalui tari imitatif yang dapat meningkatkan motorik kasar diantaranya: menirukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelentukan, keseimbangan dan kelincahan, dan melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan-kapala dalam menirukan tarian atau senam. Penelitian Hartini 2012 dosen IKIP PGRI Madiun dengan judul Meningkatkan Daya Motorik Anak Melalui Seni Tari dan Musik menjelaskan bahwa tari dan musik dapat menstimulus beberapa kecerdasan, diantaranya kecerdasan menggunakan anggota gerak tubuh dengan properti yang digunakan, kecerdasan musikal, kecerdasan bahasa, kecerdasan untuk mengungkapkan isi perasaan jiwa dan pikirannya, kecerdasan natural yang terstimulasi melalui tema binatang, kecerdasan berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain, kecerdasan