Hakikat Belajar Landasan Teori

14 Menurut Rifa’i dan Anni 2012: 66 belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Belajar disimpulkan terjadi bila tampak tanda-tanda bahwa perilaku manusia berubah sebagai akibat terjadinya proses pembelajaran. Perhatian utama dalam belajar adalah kemampuan manusia untuk menangkap informasi mengenai ilmu pengetahuan yang diterimanya dalam belajar. Slameto 2013: 2 menyatakan bahwa belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku itu sendiri tidak semata-mata terjadi begitu saja melainkan terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa pengalaman fisik, psikis, dan sosial. Perubahan perilaku karena petumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi dan berat badan, serta kekuatan fisik tidak disebut sebagai hasil belajar. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang adalah sukar untuk diukur. Perubahan perilaku itu dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Lama perubahan perilaku yang berlangsung 15 pada siswa tergantung dari bagaimana proses belajar belangsung. Proses belajar yang tidak bermakna akan menghasilkan perubahan perilaku yang relatif singkat. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai hakikat belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses. Belajar dikatakan sebagai proses apabila terjadi perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh individu atau kelompok melalui pengalaman-pengalaman yang didapatnya, dibantu oleh pakar pendidikan atau sumber-sumber belajar.

2.1.2. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran menurut Sagala 2014: 61, merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa. Komunikasi dalam pembelajaran ditunjukan untuk membantu proses belajar. Aktivitas komunikasi itu dapat dilakukan secara mandiri ketika siswa melakukan aktivitas belajar mandiri. 16 Dimyati dan Mudjiono dalam Sagala 2014: 62 juga menjelaskan bahwa, pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkan sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru. Gagne dalam Rifa’i dan Anni 2012: 158 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan Menurut Rahyubi 2014: 6 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, pengetahuan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik pembelajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan pembelajaran, kurikulum guru, siswa, materi, metode, media, dan evaluasi.