67 tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip,
dokumen pribadi, dan dokumen resmi. 3
Foto Menurut Bogdan dan Biklen 1982 dalam Moleong 2007: 160 foto
menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara
induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh
peneliti.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih
banyak pada observasi berperanserta participan observation, wawancara mendalam in depth interview dan dokumentasi Sugiyono, 2014: 309. Teknik
pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan informasi di lapangan. Untuk memperoleh data, dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut:
3.5.1. Observasi
Menurut Sukmadinata 2009: 220 observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam menggunakan metode observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format dan blangko
pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi Arikunto, 2013: 272.
68 Penulis akan mengadakan observasi dimana penulis mengamati secara
langsung keadaan sebenarnya dalam tempat penelitian. Menurut Spradley dalam Sugiyono 2014: 313, objek penelitian kualitatif yang diobservasi terdiri dari 3
komponen, yaitu: 1 Place, adalah tempat dimana interaksi dalam situasi social sedang berlangsung; 2 Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan
peran tertentu; dan 3 Activity, kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung, seperti kegiatan belajar, interaksi sosial, maupun
kegiatan yang berhubungan dengan penelitian lainnya. Penulis akan mengamati proses pembelajaran seni tari, kemampuan motorik siswa laki-laki dan
kemampuan motorik siswa perempuan dengan menggunakan pedoman observasi berupa rubrik penilaian motorik.
3.5.2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2007: 186.
Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2014: 317 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak
terstruktur. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono 2014: 189 wawancara terstruktur
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, nilai penulis atau pengumpul data telah mengetaui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Oleh karena
itu, dalam melakkan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen