123 terhadap perkembangan motorik siswa. Siswa perempuan lebih sering melatih
keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, sedangkan anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan yang mementingkan kecepatan dan kekuatan.
Siswa laki-laki juga lebih senang berpartisipasi pada kegiatan yang melatih keterampilan motorik kasar, sedangkan siswa perempuan lebih suka pada
keterampilan motorik halus. Kemampuan motorik siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran
seni tari. Siswa laki-laki melakukan gerakan dengan power atau kekuatan, kelincahan serta gesit. Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah hasil kerja dari
otot-otot besar. Siswa perempuan melakukan gerakan dengan memperhatikan koordinasi gerak antar anggota badan dan gerakan yang membutuhkan
keseimbangan. Gerakan yang dihasilkan adalah hasil kerja dari otot-otot halus. Siswa laki-laki tidak hanya dapat melakukan gerakan yang membutuhkan power
namun gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak anggota badan dengan penuh penghayatan juga dapat dilakukan oleh siswa laki-laki, begitu pula dengan
siswa perempuan juga dapat meunjukkan gerakan yang memerlukan power dan kelincahan seperti gerakan seorang laki-laki. Pada saat siswa praktik menari,
tampak bahwa siswa laki-laki lebih menunjukan potensinya ketika ada gerakan yang lincah dan cepat sedangkan untuk siswa perempuan lebih luwes ketika
melakukan gerakan yang penuh dengan penghayatan seperti gerakan yang menuntut siswa mengoordinasikan antara gerakan tangan dan kepala. Kemampuan
motorik kasar dan kemampuan motorik halus siswa laki-laki dan siswa perempuan dapat dilatih melalui pembelajaran seni tari.
124
4.3.2.6. Faktor Motivasi dan Bakat
Motivasi sangat diperlukan oleh siswa dalam mengembangkan kemampuan motoriknya. Menurut Rahayubi 2014: 226 seseorang yang punya
motivasi yang kuat untuk menguasai keterampilan motorik tertentu, biasanya mempunyai modal besar untuk meraih prestasi. Siswa yang mampu melakukan
suatu aktivitas motorik dengan baik, maka kemungkinan besar akan termotivasi untuk menguasai keterampilan motorik yang lebih luas dan lebih tinggi lagi.
Siswa yang mempunyai motivasi yang kuat untuk dapat menari dengan baik, maka motivasi dalam diri siswa akan mendorong siswa untuk terus belajar.
Belajar menari secara terus menerus akan melatih kemampuan motorik siswa. Keterampilan motorik juga dapat diraih apabila siswa mempunyai bakat
dan potensi yang tinggi untuk menguasai keterampilan motorik. Rahayubi 2014: 227 mengungkapkan bahwa bakat dan potensi juga berpengaruh pada usaha
meraih keterampilan motorik. Misalnya seorang siswa yang mempunyai bakat menari, maka akan melakukan gerakan dengan maksimal. Bakat yang dimiliki
oleh siswa akan mendorongnya untuk selalu menari. Diperlukan motivasi yang tinggi serta bakat yang baik agar siswa dapat mengembangkan kemampuan
motorik yang dimilikinya.
125
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
5.1.1. Peran Pembelajaran Seni Tari dalam Pengembangan Kemampuan
Motorik Siswa
Pembelajaran seni tari di sekolah dasar memiliki fungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik secatra fisik, mental maupun estetik.
Pembelajaran seni tari mampu mengembangkan kemampuan motorik siswa, karena pembelajaran seni tari menuntut siswa untuk bergerak dan pastinya bagus
untuk tumbuh kembang serta perkembangan motoriknya. Pembelajaran seni tari yang dilaksanakan secara rutin, akan mengasah kemampuan motorik siswa,
karena siswa dituntut untuk selalu bergerak sesuai dengan iringan musik. Kemampuan motorik siswa dapat dikembangkan dengan menari, baik itu
kemampuan motorik kasar maupun kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik kasar setelah siswa melaksanakan pembelajaran seni tari dapat dilihat dari
kemampuan siswa melakukan gerakan meloncat, berjalan, memanjat, berlari, menangkap bola maupun menendang bola. Siswa akan lebih leluasa melakukan
mobilitas dalam melaksankaan aktivitas sehari-hari. Kemampuan motorik halus setelah melaksanakan pembeajaran seni tari dapat dilihat dari kemampuan siswa