56 Manusia
Sumberdaya Manusia
Cara Rekrutmen
Kepala Lembaga
Wawancara Pengurus
Staff Wawancara
Anggota Wawancara
Cara Seleksi Kepala
Lembaga Wawancara
Pengurus Staff
Wawancara Anggota
Wawancara
Penempatan dan
Penugasan Prosedur
Penempatan Kepala
Lembaga Wawancara
Pembagian Tugas
Kepala Lembaga
Wawancara dan
Dokumentasi
Pengurus Staff
Wawancara Hambatan
Kendala Perencanaan
Sumberdaya Manusia
Kepala Lembaga
Wawancara
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep Miles dan Huberman 1992: 20 dalam Hamid Patilima 2013: 102 yaitu
interactive model. Adapun model interaktif yang dimaksud adalah sebagai berikut.
57 Gambar 6. Komponen Analisis Data Model Interaktif
sumber: Hamid Patilima, 2013: 102 Analisis komponen-komponen model interaktif data yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan proses memasuki lingkungan penelitian dan melakukan pengumpulan data. Peneliti mengumpulkan
berbagai informasi yang diperlukan dalam proses penelitian. 2.
Reduksi Data Data Reduction Reduksi data yaitu suatu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, mengabstrakkan dan mentransformasi data yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Data yang diperoleh peneliti di lapangan melalui
wawancara dan dokumentasi direduksi dengan cara merangkum, memilih, dan memfokuskan data pada hal-hal yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tahap
ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-memilah, mengkategorikan, dan membuat abstraksi dari catatan lapangan, wawancara dan
dokumentasi.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data Kesimpulan-
kesimpulan penarikan verifikasi
58 3.
Penyajian Data Data Display Data ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan penggambaran tindakan. Penyajian data dilakukan setelah data selesai direduksi atau dirangkum. Data yang diperoleh dari
hasil wawancara, dan dokumentasi dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk catatan wawancara, catatan lapangan, dan catatan dokumentasi.
Data yang sudah disajikan dalam bentuk catatan wawancara, catatan lapangan, dan catatan dokumentasi untuk mengorganisasi data, sehingga peneliti
dapat menganalisis dengan cepat dan mudah. Peneliti membuat daftar awal kode yang sesuai dengan pedoman wawancara dan dokumentasi.
4. Penarikan Kesimpulan Verification
Pada penelitian ini akan dijabarkan mengenai makna dari data yang dikumpulkan. Berdasarkan data yang telah direduksi dan disajikan, peneliti
membuat kesimpulan yang didukung dengan bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data. Penarikan kesimpulan, hanyalah sebagian dari suatu kegiatan
dari konfigurasi yang utuh. Pembuktian kembali atau verifikasi dapat dilakukan untuk mencari pembenaran dan persetujuan, sehingga validitas dapat tercapai.
H. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif hanya ditekankan pada uji validitas dan reabilitas, karena dalam penelitian kualitatif kriteria utama data
penelitian adalah valid, eliable, dan objektif. Teknik pemeriksaan keabsahan data menurut Moleong 2012: 327 adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan
pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensial, pengecekan
59 anggota, uraian rinci, audit kebergantungan, dan audit kepastian. Untuk menguji
keabsahan data yang didapat sehingga benar-benar sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Menurut Moleong 2012: 330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan kebsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data tersebut untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Denzin 2009: 271 membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan peneliti, sumber, teori, dan
metode. Pada penelitan ini, triangulasi yang digunakan adalah sumber dan metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data hasil
wawancara dengan beberapa pihak terkait, apa yang dikatakan dengan situasi penelitian sepanjang waktu, pandangan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat, serta membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi yang terkait, sedangkan triangulasi metode dilakukan untuk melakukan pengecekan
terhadap penggunaan metode pengumpulan data yang meliputi wawancara dan dokumentasi.
Triangulasi dimanfaatkan peneliti untuk mengecek kembali derajat kepercayaan data. Hal ini dilakukan peneliti dengan cara mengkonsultasikan hasil
penelitian kepada dosen pembimbing skripsi.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lembaga Pengabdian Masyarakat LPM Wahid Hasyim
1. Sejarah Lembaga Pengabdian Masyarakat LPM Wahid Hasyim
Lembaga Pengabdian pada masyarakat LPM adalah lembaga sosial keagamaan yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Wahid
Hasyim. Lembaga ini bergerak di jalur dakwah islamiyah dan pelayanan ummat. Berdirinya Lembaga Pengabdian pada Masyarakat sebenarnya tidak dapat
dipisahkan dengan keberadaan Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta itu sendiri. Jalinan antara pondok dengan masyarakat inilah yang
menjadi cikal bakal berdirinya lembaga ini. Adapun awal tujuan didirikannya Lembaga Pengabdian pada Masyarakat adalah :
a. Untuk mengorganisir aktivitas dakwah yang bersifat keluar yang dilakukan
oleh Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. b.
Sebagai wadah pengabdian dan wahana intelektualitas santri. c.
Berfungsi mengintegrasikan Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta dengan masyarakat.
d. Membantu pelaksanaan program-program Yayasan Pondok Pesantren Wahid
Hasyim Yogyakarta dalam bidang pembinaan masyarakat. Berawal dari pemikiran tersebut, kita dapat berfikir bahwa keberadaan
Lembaga Pengabdian pada Masyarakat Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta sangatlah penting sebagai media komunikasi serta
mempererat tali silaturrahmi antara pondok dengan masyarakat. Selain itu pula dapat digunakan sebagai wadah para santri untuk mengamalkan ilmu yang telah