31 mendatang, dan 5 mampu memperkirakan peningkatan sumber daya manusia
dan teknologi masa depan. Selain itu, dalam proses perencanaan sumber daya manusia juga harus
efektif. Ambar Teguh 2009: 137 mengemukakan bahwa perencanaan sumber daya manusia yang efektif mencakup perencanaan kepegawaian, perencanaan
program, analisis sumber daya manusia, mengevaluasi berbagai alternatif yang dihasilkan berdasarkan empat kriteria kemungkinan untuk sukses, antisipasi
besarnya biaya, kelayakan teknis dan tindakan, dan kemungkinan dampak tindakan tersebut terhadap bagian lain dari organisasi, dan memutuskan untuk
melaksanakan seperangkat program yang terintegrasi berdasarkan pencapaian tujuan sumber daya manusia seefektif mungkin.
Berdasarkan pengertian di atas berarti keberhasilan organisasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak sekedar ditentukan oleh sumber daya
manusia yang berkontribusi di dalamnya, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas daan sifat kompetitifnya. Dengan kata lain eksistensi sebuah organisasi atau
lembaga tidak dapat melebihi potensi yang dimiliki sumber daya manusia yang ikut berkontribusi. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa di lingkungan sebuah
organisasi atau lembaga diperlukan pembuatan keputusan dan atau kebijaksanaan dalam bentuk peraturan yang mengatur keberadaan sumber daya manusia agar
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
3. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Secara sistematis tujuan diadakannya perencanaan sumber daya manusia adalah untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan sumber daya
32 manusia yang ada dan dibutuhkan oleh organisasi atau lembaga. Tujuan
perencanaan sumber daya manusia menurut Malayu Hasibuan 2011: 250 adalah untuk menetapkan program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengemangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian anggota. Sedangkan Rivai dan Sagala dalam
Donni Juni Priansa 2014: 50 mengungkapkan bahwa tujuan dari perencanaan sumber daya manusia terdiri dari sejumlah hal penting, yaitu:
a. Untuk menentukan kualitas daan kuantitas anggota yang akan mengisi
semua jabatan dalam organisasi atau lembaga. b.
Untuk menjamin tersedianya anggota masa kini maupun masa depan sehingga setiap program ada yang menjalankan.
c. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas. d.
Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi KIS sehingga produktivitas kerja meningkat.
e. Untuk mengindari kekurangan atau kelebihan anggota.
f. Menjadi pedoman dalam menetapkan program rekrutmen, seleksi,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaanm kedisiplinan, dan pemberhentian anggota.
g. Menjadi pedoman dalam melakukan mutasi.
h. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian anggota.
Sedangkan menurut Usman Effendi 2014: 85, tujuan diadakannya perencanaan adalah:
a. Untuk memberikan arah pada anggota untuk mengetahui kemana arah
organisasi atau lembaga itu dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran.
b. Untuk memberikan dorongan guna melihat jauh ke depan,
mengantisipasi perubahan, pertimbangan dari dampak perubahan. c.
Untuk mengurangi pemborosan-pemborosan dan tumpang tindih kegiatan.
d. Untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila terjadi
penyimpangan, maka akan mudah untuk diketahui dan secepatnya daapat diperbaiki.
e. Untuk meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.