Proses atau Tahapan Perencanaan Program
30 Adapun pengertian lain perencanaan sumber daya manusia adalah menurut
I Komang Ardana 2012: 43, yaitu proses untuk menentukan jumlah dan jenis manusia yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau lembaga dalam waktu dan
tempat yang tepat serta melakukan tugas sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan Reilly 1964: 4 dalam Edy Sutrisno 2011: 33, mendefinisikan
perencanaan sumber daya manusia adalah: “a process in which an organization attemps to estimate the demand for labour and evaluate the size, nature, and
source on the supply which will be reired to meet the demand”, dengan kata lain perencanaan sumber daya manusia berkaitan erat dengan pengidentifikasian
persoalan-persoalan, ancaman-ancanam, dan peluang-peluang dalam organisasi dan lingkungan organisai.
Mondy dan Noe 1995 dalam Suwatno 2011: 45 mendefinisikan perencanaan sumber daya manusia sebagai proses yang secara sistematis mengkaji
keadaan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan keterampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan.
Dalam perencanaan sumber daya manusia tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Adapun syarat-
syaratnya adalah sebagai berikut diungkapkan oleh Malayu Hasibuan 2011: 253, 1 harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakan, 2 harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM, 3 harus mengetahui pengetahuan luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM, 4 harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa
31 mendatang, dan 5 mampu memperkirakan peningkatan sumber daya manusia
dan teknologi masa depan. Selain itu, dalam proses perencanaan sumber daya manusia juga harus
efektif. Ambar Teguh 2009: 137 mengemukakan bahwa perencanaan sumber daya manusia yang efektif mencakup perencanaan kepegawaian, perencanaan
program, analisis sumber daya manusia, mengevaluasi berbagai alternatif yang dihasilkan berdasarkan empat kriteria kemungkinan untuk sukses, antisipasi
besarnya biaya, kelayakan teknis dan tindakan, dan kemungkinan dampak tindakan tersebut terhadap bagian lain dari organisasi, dan memutuskan untuk
melaksanakan seperangkat program yang terintegrasi berdasarkan pencapaian tujuan sumber daya manusia seefektif mungkin.
Berdasarkan pengertian di atas berarti keberhasilan organisasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak sekedar ditentukan oleh sumber daya
manusia yang berkontribusi di dalamnya, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas daan sifat kompetitifnya. Dengan kata lain eksistensi sebuah organisasi atau
lembaga tidak dapat melebihi potensi yang dimiliki sumber daya manusia yang ikut berkontribusi. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa di lingkungan sebuah
organisasi atau lembaga diperlukan pembuatan keputusan dan atau kebijaksanaan dalam bentuk peraturan yang mengatur keberadaan sumber daya manusia agar
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.