Pendekatan Perencanaan Sumber Daya Manusia

42 daerah, sifatnya masih kurang efektif karena pelaksanaa perencanaan pegawai masih menunggu informasi dan ketentuan dari badan kepegawaian daerah, 2 rekrutmen pegawai yang mengacu pada kebutuhan pegawai yang telah direncanakan, dengan menggunakan seleksi akademik, administrasi, kesehatan, kualifikasi yang telah ditentukan, sifatnya hanya merencanakan dan mengusulkan kriteria dan kualifikasi pegawai, pelaksanaannya masih bergantung pada ketentuan rekrutmen pegawai dari badan kepegawaian daerah, 3 pengembangan karir pegawai dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan pegawai instansi, dengan memenuhi kualifikasi status pegawai, tunjangan pegawai, sertifikasi pegawai, masih kurang dan belum dapat dilakukan setiap tahun karena pengembangan karir pegawai rata-rata hanya dilakukan oleh pegawai atasan, 4 evaluasi kinerja pegawai dilakukan dengan menggunakan standar layanan minimal yang memenuhi unsur dalam penilaian pelaksanaan pekerjaan sebagai pedoman tolok ukur dan pedoman dalam mengevaluasi kinerja pegawai melalaui evaluasi kinerja setiap hari, evaluasi kinerja tiap bulan, evaluasi kinerja akhir tahun, hanya menekankan pada aspek kehadiran dan kedisiplinan dalam bekerja. 2. Penelitian yang hampir sama juga dilakukan oleh Fatimah Saman 2006: 125- 129, tentang “Manajemen Sumber Daya Manusia di Pondok Modern Gontor”, Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1 proses perekrutan tenaga pendidik dijalankan dengan manajemen kekeluargaan, 2 pembinaan karir guru sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari kesadaran dan keikhlasan 43 guru serta dalam menerima saran dan kritikan, 3 pengawasan dinyatakan sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari kritikan dan saran kepada bawahannya, 4 perencanaan penerimaan siswa baru sudah sesuai peratiran pemerintah, 5 proses pendidikannya dinyatakan baik, dapat dilihat dari pengelompkan santri dalam pendidikan formalnya, 6 status sekolah swasta penuh dan tidak mengikuti kurikulum pemerintah, 7 setiap kegiatan dapat dijalankan dengan baik karena setiap asrama terdapat pengawas. 3. Hasil penelitian Idha Maryani 2012: 86, skripsi yang berjudul “Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah TAS di SMP 1 Banguntapan dan SMP 1 Pandak Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: a. Perencanaan tenaga administrasi sekolah merupakan upaya atau langkah- langkah yang dibuat sekolah guna menyiapkan tenaga administrasi atau tata usaha sesuai waktu dan tempat untuk menduduki jabatan dan pekerjaan tertentu berdasarkan kebutuhan sekolah dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. b. Dalam proses perencanaan pegawai, SMP 1 Banguntapan dan SMP 1 Pandak melaksanakan beberapa tahapan penting yang meliputi beberapa tahap. Tahap pertama evaluasi, yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pada tahun sebelumnya dengan pendataan kelebihan dan kekurangan tenaga pendidik dan kependidikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagian mana yang kelebihan atau sangat kekurangan dan memerlukan pegawai serta tindak lanjut untuk perbaikan.