Tujuan dan Manfaat Perencanaan Program

24 c. Perencanaan Operasional Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek, dan melibatkan manajemen tingkat bawah. Agelina Vita 2013: 33 mengungkapkan ada beberapa model-model perencanaan, yaitu: a. Rencana Strategik Rencana strategis dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu mencapai misi organisasi tersebut. b. Rencana Operasional Perencanaan operasional merupakan pendefinisian tentang hal-hal yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategis dan mencapai tujuan strategis tersebut. c. Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka Pendek Perencanaan jangka pendek merupakan perencanaan dengan jangka waktu satu tahun atau kurang, sedangkan perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan dengan jangka waktu lima tahun atau lebih. d. Rencana Spesifik Rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan ruang bagi interpretasi. Rencana ini dibuat untuk mengurangi ketidakjelasan dan masalah yang terjadi karena kesalahpahaman. e. Rencana Arahan Rencana fleksibel yang menentukan panduan umum. f. Rencana Sekali Pakai Rencana yang digunakan satu kali dan ditujukan khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi khusus. g. Rencana Siaga Rencana yang terus berjalan dan memandu aktivitas-aktivitas yang dilakukan berulang kali. Dari beberapa teori di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa model perencanaan program sangatlah bervariatif sesuai dengan kebutuhan suatu lembaga atau organisasi. Yang mana pada pemilihan model tersebut harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai apada suatu lembaga atau organisasi. 25

5. Pendekatan Perencanaan Program

Terdapat berbagai macam pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam proses penyusunan perencanaan. Amirullah 2004: 101 mengatakan bahwa pendekatan-pendekatan tersebut di antaranya adalah: a. Pendekatan perencanaan Inside-Out dan Perencanaan Inside-In Perencanaan inside-out adalah perencanaan yang memfokuskan pada apa yang telah dilakukan namun terus mengusahakan untuk melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan. Perencanaan ini bertujuan untuk menjadikan organisasi lebih efektif dan membantu pemanfaatan sumberdaya dengan baik. Sementara itu, perencanaan outside-in mencoba menganalisis lingkungan eksternal dan membuat perencanaan untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang terjadi. b. Pendekatan Perencanaan Top-Down dan Perencanaan Bottom-Up Pada perencanaan top-down planning, pimpinan menentukan tujuan secara luas dan kemudian memperbolehkan anggotanya untuk membuat perencanaan dengan menggunakan batas tersebut. Perencanaan bottom-up planning, memulai dengan merencanakan yang dikembangkan pada tingkatan yang lebih bawah tanpa adanya batasan. c. Pendekatan Perencanaan Contingency Perencanaan contingency meliputi perencanaan alternatif-alternatif yang menyebabkan tindakan yang dapat diimplementasikan dan saat perencanaan orisinil tidak sesuai karena perubahan keadaan. Fokus utama pendekatan ini 26 adalah menentukan lebih awal kemungkinan perubhaan pada peristiwa masa yang akan datang yang dapat berakibat bagi perencanaan yang sedang dijalankan.

6. Proses atau Tahapan Perencanaan Program

Dalam rangka mencapai tujuan dan hasil-hasil yang diharapkan, organisasi atau lembaga perlu meningkatkan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi manajemen yang ada. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang memegang peran sangat penting dan bahkan sangat menentukan dalam mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Adapun langkah-langkah dalam proses perencanaan adalah sebagai berikut seperti yang diungkapkan oleh Sri Wilujeng 2007: 61, yaitu menentukan tujuan, mengembangkan premis premis adalah asumsi tentang lingkungan di mana rencana akan dijalankan, menentukan alternatif-alternatif tindakan, memilih alternatif yang terbaik, dan menerapkan rencana serta mengevaluasi hasilnya. Sedangkan Usman Effendi 2014: 82 mengatakan bahwa proses perencanaan meliputi menetapkan tugas dan tujuan, mengobservasi dan menganalisis, mengidentifikasi alternatif, dan membuat sintesis. Perencanaan sebagai suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Amirullah 2004: 99-100, proses perencanaan meliputi perumusan yang jelas tentang misi dan tujuan organisasi atau lembaga dapat membantu pelaksana memilih dan mengimplementasikan strategi dalam pencapaian tujuan organisasi atau lembaga. Selanjutnya, untuk bisa memahami pada kondisi yang akan datang maka perlu memperjelas kondisi saat ini, perlu mengadakan penelitian dan pengumpulan data-data yang relevan, yang berkaitan dengan fungsi organisasi atau lembaga dengan tujuan.