Kedudukan Metode dalam Pembelajaran

48 penugasan diantaranya, siswa sulit dikontrol dan tidak mudah memberikan tugas sesuai dengan perbedaan individu. d. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Dalam proses diskusi, interaksi antara dua atau lebih individu dapat terjadi, saling tukar menukar pengalaman dan informasi. Metode diskusi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode diskusi diantaranya, memperluas wawasan siswa, membina untuk terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dan mengembangkan sikap menghargai perbedaan pendapat. Kekurangan metode diskusi diantaranya, permbicaraan terkadang menyimpang dan mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau menonjolkan diri. e. Metode Karyawisata Kadang-kadang dalam proses pembelajaran siswa perlu diajak ke luar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau obyek lain. Metode karyawisata ini bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam materi pembelajaran dengan melihat kenyataannya. Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau museum. 49 Metode karyawisata mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode karyawisata diantaranya, membuat materi pembelajaran di sekolah lebih relevan dengan kenyataannya dan dapat lebih merangsang kreativitas siswa. Kekurangan metode karyawisata diantaranya, memerlukan perisapan yang matang dan membutuhkan biaya yang lebih. f. Metode role playing Metode role playing dapat dikatakan sama dengan metode sosiodrama dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Metode ini pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial dan dapat memerankan sebagai benda hidup atau mati tergantung materi yang akan disampaikan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai metode role playing .

D. Metode

Role Playing

1. Pengertian Metode

Role Playing Metode pembelajaran role playing termasuk dalam pendekatan pembelajaran sosial Hamzah B. Uno, 2011: 25. Metode pembelajaran yang termasuk dalam kategori pendekatan ini menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. Metode-metode dalam kategori ini difokuskan pada peningkatan kemampuan indvidu dalam berhubungan dengan orang lain, terlibat dalam proses demokratis dan bekerja secara produktif dalam masyarakat. 50 Metode ini dibuat dengan berbagai asumsi. Hamzah B. Uno 2011: 25 menyatakan bahwa asumsi pertama metode role playing dibuat berdasarkan asumsi sangatlah mungkin menciptakan analogi otentik ke dalam suatu situasi permasalahan kehidupan nyata. Kedua, bahwa bermain peran dapat mendorong siswa mengekspresikan perasaannya dan bahkan melepaskannya. Ketiga, bahwa proses psikologis melibatkan sikap, nilai dan keyakinan kita serta mengarahkan pada kesadaran melalui keterlibatan spontan yang disertai analisis. Metode ini dipelopori oleh George Shaftel. Role Playing bermain peran merupakan sebuah model pengajaran yang berasal dari dimensi pendidikan individu maupun sosial Miftakhul Huda, 2013: 115. Model ini membantu masing-masing siswa untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok. Dalam dimensi sosial, model ini memudahkan individu untuk bekerja sama dalam menganalisis kondisi sosial, khususnya masalah kemanusiaan. Model ini juga menyokong beberapa cara dalam proses pengembangan sikap sopan dan demokratis dalam menghadapi masalah. Esensi role playing adalah keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi permasalahan dan adanya keinginan untuk memunculkan resolusi damai serta memahami apa yang dihasilkan dari keterlibatan langsung ini. Unsur yang menonjol dalam metode role playing adalah unsur hubungan sosial Conny Semiawan, 1992: 82. Melalui metode bermain peran, siswa dapat mencoba menempatkan diri sebagai tokoh atau pribadi tertentu, misalnya sebagai pahlawan, petani, dokter, polisi, guru dan lain-lain. Siswa dilatih