Mengingat Enam Jenjang Kemampuan Berpikir

28 mengapa senyawa itu termasuk anorganik misalnya, menyebutkan ciri-ciri pokoknya. Format asesmennya dapat berupa jawaban singkat siswa harus membuat contoh atau pilihan ganda siswa harus memilih jawaban dari pilihan-pilihan yang disodorkan. 3 Mengklasifikasikan Proses mengklarifikasi terjadi ketika siswa mengetahui bahwa sesuatu termasuk dalam kategori tertentu. Mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut. Mengklasifikasikan adalah aspek kognitif yang melengkapi proses mencontohkan. Jika mencontohkan dimulai dengan konsep atau prinsip umum dan mengharuskan siswa menemukan contoh tertentu, mengklasifikasikan dimulai dengan contoh tertentu dan mengharuskan siswa menemukan konsep atau prinsip umum. Nama-nama lain dari mengklasifikasikan adalah mengkategorikan dan mengelompokkan. Contoh tujuan pendidikan dan asesmennya, tujuannya adalah belajar mengategorikan spesies-spesies berbagai hewan. Tugas asesmennya adalah memberi siswa beberapa gambar binatang dan meminta siswa mengelompokkan binatang tersebut dengan binatang lain berdasarkan spesies yang sama. Format asesmen dapat berupa pilihan ganda atau jawaban singkat. 29 4 Merangkum Aspek kognitif merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atau mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat ringkasan informasi, misalnya makna suatu adegan drama dan proses mengabstrasikan ringkasannya, misalnya menentukan tema atau poin-poin pokoknya. Nama-nama lain untuk merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi. Contoh tujuan pendidikan dan asesmennya, jika tujuannya belajar merangkum sumbangan-sumbangan penting dari para ilmuwan ternama. Asesmennya meminta siswa membaca tulisan tentang Thomas Alfa Edison kemudian merangkum poin-poinnya. 5 Menyimpulkan Aspek kognitif menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola dalam sejumlah contoh. Menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh tersebut dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya dan menarik hubungan di antara ciri-ciri tersebut. Menyimpulkan juga dapat melibatkan aspek kognitif membandingkan seluruh contohnya. Menyimpulkan berbeda dengan mengatribusikan. Nama-nama lain dari menyimpulkan adalah mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi dan menyimpulkan. Contoh tujuan pendidikan dan asesmennya, dalam pelajaran matematika tujuannya adalah belajar 30 menyimpulkan hubungan antarangka dalam bentuk persamaan matematika. Tugas asesmennya meminta siswa untuk menentukan persamaan x dan y jika x=1 dan y=0; jika x= 2 dan y=3; x=3 dan y=8. 6 Membandingkan Aspek kognitif membandingkan melibatkan proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih obyek, peristiwa, ide, masalah atau situasi seperti menentukan bagaimana suatu peristiwa terkenal misalnya skandal politik terbaru menyerupai seperti peristiwa yang kurang terkenal misalnya skandal politik terdahulu. Membandingkan meliputi pencarian korespondensi satu-satu antara elemen-elemen dan pola-pola pada satu obyek, peristiwa, atau ide dan elemen-elemen dan pola-pola pada satu obyek, peristiwa atau ide-ide lain. Nama-nama lainnya adalah mengontraskan, memetakan dan mencocokkan. Contoh tujuan pendidikan dan asesmennya, dalam pelajaran IPS tujuannya adalah memahami peristiwa-peristiwa sejarah dengan membandingkan antara peristiwa-peristiwa tersebut dan kondisi sekarang. Contoh asesmennya, bagaimanakah perang kemerdekaan Indonesia dibandingkan dengan pertengkaran antar teman? 7 Menjelaskan Aspek kognitif menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah sistem. Model ini dapat diturunkan dari teori-teori atau didasarkan pada hasil