Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

16 kepentingan pendidikan. Konsepnya mengandung gambaran yang komprehensif terkait dengan biologi, sosiologi, filsafat dan psikologi dengan perspektif metode pengamatan naturalistik. Teori yang dikemukakan oleh Piaget digolongkan ke dalam konstruktivisme. Teori ini berpendapat bahwa manusia dapat membangun kemampuan kognitif melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Teori ini membahas munculnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam mempresentasikan informasi secara mental. Anak tidak dilihat sebagai orang dewasa muda, tetapi harus dilihat dari struktur kognitif pada setiap proses yang berbeda. Piaget Wowo Sunaryo Kuswana, 2011: 156 membagi skema yang terjadi pada anak untuk memahami dunianya melalui empat periode atau tahapan utama yang berkorelasi dengan perkembangan seiring pertambahan usia yaitu: a. Tahapan Sensorimotor sejak lahir sampai 2 tahun Sejak bayi lahir, ia memiliki sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spasial. b. Tahapan Praoperasional 2 tahun sampai 6 tahun Berpikir praoperasional merupakan prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap obyek-obyek yang dihadapinya. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang bisa dilakukan. Pada tahapan ini 17 anak belajar menggunakan obyek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris yaitu anak masih kesulitan melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan obyek menggunakan satu ciri seperti mengumpulkan semua benda biru walaupun bentuknya berbeda-beda. Anak mulai mengembangkan keterampilan berbahasanya. Anak masih menggunakan penalaran intuitif. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif. Pada saat itu, anak akan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan. c. Tahapan Operasional Konkret 6 tahun sampai 12 tahun Pada tahapan ini, anak sudah mempunyai ciri penggunaan logika yang memadai. Karakteristik pada tahapan ini adalah kemampuan anak untuk berpikir masih secara konkret. Proses-proses penting selama tahapan ini dipaparkan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Operasional Konkret Piaget Aspek Penjelasan Pengurutan Kemampuan untuk mengurutkan obyek menurut ukuran, bentuk atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil. Klasifikasi Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda