Mengevaluasi Enam Jenjang Kemampuan Berpikir

41 melaksanakan rencana dengan mengkonstruksi solusi memproduksi. Dengan demikian, mencipta berisikan tiga aspek kognitif: merumuskan, merencanakan dan memproduksi. 1 Merumuskan Merumuskan melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Cara menggambarkan masalah menunjukkan bagaimana solusi-solusinya, dan merumuskan ulang atau menggambarkan kembali masalahnya menunjukkan solusi-solusi yang berbeda. Ketika merumuskan melampaui batas-batas pengetahuan lama dan teori-teori yang ada, aspek kognitif ini melibatkan proses berpikir divergen dan menjadi inti dari apa yang disebut berpikir kreatif. Contoh tujuan pendidikan dan asesmennya, misalnya dalam mata pelajaran sains. Tujuan pendidikan adalah siswa belajar membuat hipotesis untuk menjelaskan fenomena yang diamati. Tugas asesmennya meminta siswa menulis sebanyak-banyaknya hipotesis untuk menjelaskan stroberi- stroberi yang ukurannya luar biasa besar. Guru harus menentukan kriteria- kriteria yang jelas untuk menilai kualitas jawaban siswa dan memberitahukan kriteria-kriteria tersebut kepada siswa. 2 Merencanakan Merencanakan melibatkan proses merencanakan metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat rencana yang sesuai untuk menyelesaikan masalah. 42 Merencanakan adalah mempraktikkan langkah-langkah untuk menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah. Dalam merencanakan, siswa bisa jadi menentukan sub-sub tujuan, atau memerinci tugas jadi sub- sub tugas yang harus dilakukan ketika menyelesaikan masalahnya. Guru kerap kali melewati perumusan tujuan merencanakan, tetapi langsung merumuskan tujuan memproduksi, tahap akhir dalam proses kreatif. Jika demikian yang terjadi, merencanakan menjadi tujuan yang implisit dalam tujuan memproduksi. Dalam kasus ini, merencanakan mungkin dilakukan oleh siswa secara tersamar-samar selama membuat suatu produk yakni memproduksi. Nama lain dari merencanakan adalah mendesain. Contoh tujuan pendidikan dan asesmennya dalam mata pelajaran sains. Tujuan pendidikannya adalah belajar mendesain penelitian untuk menguji berbagai hipotesis. Tugas asesmennya meminta siswa merencanakan cara untuk menguji manakah dari tiga faktor yang menentukan jumlah ayunan pendulum. 3 Memproduksi Memproduksi melibatkan proses melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, tujuan-tujuan yang termasuk dalam kategori mencipta bisa atau bisa pula tidak memasuki orisinalitas atau kekhasan sebagai salah satu spesifikasi-spesifikasinya. Tujuan yang memasukkan orisinalitas atau kekhasan merupakan tujuan memproduksi. Memproduksi bisa mensyaratkan penggunaan empat jenis pengetahuan 43 pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dan metakognitif. Nama lain dari memproduksi adalah mengkonstruksi. Contoh pendidikan dan asesmennya, misalnya dalam mata pelajaran sains. Dalam memproduksi, siswa diberi gambaran tentang suatu produk dan harus menciptakan produk yang sesuai dengan gambaran itu. Proses memproduksi melibatkan pelaksanaan rencana penyelesaian masalah. Contoh tujuan pendidikannya adalah siswa belajar merancang habitat untuk spesies-spesies tertentu. Tugas asesmennya meminta siswa merancang tempat tinggal manusia di dalam satelit luar angkasa. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penguasaan konsep IPA yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu empat dimensi aspek kognitif meliputi: mengingat C1, memahami C2, mengaplikasikan C3 dan menganalisis C4. Penguasaan konsep IPA yang baik akan membuat siswa dapat berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi. Penguasaan konsep yang baik pun juga dapat mempermudah siswa dalam mencapai nilai KKM.

C. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari kata meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalan. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Syaiful Bahri Djamarah 2013: 74 menyatakan bahwa metode pengajaran adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang