Pengertian IPA Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

14 pengetahuan, gagasan dan menerapkan konsep yang diperolehnya untuk menjelaskan dan memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi sikap dan nilai siswa diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari benda-benda di lingkungannya, bersikap ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, dapat bekerja sama dan mandiri serta mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa. IPA di sekolah dasar hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah Usman Samatowa, 2011: 2. Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan siswa dalam kehidupan sehari-hari. IPA di sekolah dasar melatih anak berpikir kritis dan obyektif. Berpikir kritis artinya anak mampu melakukan langkah yang tepat dan cepat dalam situasi atau permasalahan tertentu. Obyektif artinya sesuai dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataan atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui panca indera. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan di atas, tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu mengembangkan pengetahuan siswa tentang sains, mengembangkan keterampilan proses siswa dan siswa mampu menghargai alam sekitar dan 15 segala keteraturannya sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Setiap mata pelajaran pasti memiliki ruang lingkup materi yang akan dipelajari. Maslichah Asy’ari 2006: 23 menyatakan bahwa ruang lingkup kajian ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar terbagi dalam 5 topik yaitu: a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. b. Bendamateri, sifat-sifat kegunaannya meliputi cair, padat dan gas. c. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. d. Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi, tata surya dan benda-benda langit lainnya. e. Sains, lingkungan tekhnologi dan masyarakat salingtemas merupakan penerapan konsep sains dan keterkaitannya dengan lingkungan, tekhnologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya tekhnologi sederhana. Berdasarkan uraian di atas, ruang lingkup pembelajaran IPA di sekolah dasar yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi makhluk hidup dan proses kehidupannya, bendamateri, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta, dan sains lingkungan tekhnologi dan masyarakat salingtemas.

5. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Piaget adalah seorang psikolog Swiss 1896-1980 yang ahli dalam teori perkembangan kognitif di abad kedua puluh. Teorinya banyak dirujuk untuk 16 kepentingan pendidikan. Konsepnya mengandung gambaran yang komprehensif terkait dengan biologi, sosiologi, filsafat dan psikologi dengan perspektif metode pengamatan naturalistik. Teori yang dikemukakan oleh Piaget digolongkan ke dalam konstruktivisme. Teori ini berpendapat bahwa manusia dapat membangun kemampuan kognitif melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Teori ini membahas munculnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam mempresentasikan informasi secara mental. Anak tidak dilihat sebagai orang dewasa muda, tetapi harus dilihat dari struktur kognitif pada setiap proses yang berbeda. Piaget Wowo Sunaryo Kuswana, 2011: 156 membagi skema yang terjadi pada anak untuk memahami dunianya melalui empat periode atau tahapan utama yang berkorelasi dengan perkembangan seiring pertambahan usia yaitu: a. Tahapan Sensorimotor sejak lahir sampai 2 tahun Sejak bayi lahir, ia memiliki sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spasial. b. Tahapan Praoperasional 2 tahun sampai 6 tahun Berpikir praoperasional merupakan prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap obyek-obyek yang dihadapinya. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang bisa dilakukan. Pada tahapan ini