maka akan semakin rendah tingkat penggelapan pajak yang dilakukan. Hipotesis pertama adalah sebagai berikut :
H
a1
: Intensitas pemeriksaan pajak berpengaruh negatif terhadap etika penggelapan pajak.
2. Keadilan Dengan Etika Penggelapan Pajak
Teori keadilan dalam penelitian ini berperan sebagai teori yang melihat apakah sistem perpajakan yang ada di dalam suatu negara sudah
berjalan sesuai dengan hukum dan standar yang sudah memenuhi kriteria adil atau belum. Dalam konteks perpajakan, keadilan mengacu pada
pertukaran antara pembayar pajak dengan pemerintah, yaitu apa yang Wajib Pajak terima dari pemerintah atas sejumlah pajak yang telah di
bayar Spicer Lundstedt, 1976. Ada dua premis dasar mengenai teori keadilan, yaitu salah satunya
adalah bahwa penilaian keadilan diasumsikan berdasarkan proksi atas kepercayaan antar pribadi untuk berprilaku dengan cara yang kooperatif
dalam lembaga-lembaga sosial. Kedua adalah banyak orang diasumsikan menggunakan jalan pintas kognitif untuk memastikan apakah mereka
memiliki penilaian mengenai keadilan yang tersedia ketika mereka perlu untuk membuat keputusan tentang keterlibatan dalam perilaku yang
kooperatif Greenberg, 2003. Melalui hal tersebut dapat dilihat, bahwa persepsi adil bagi seseorang akan sangat mempengaruhi perilaku mereka
ketika ingin terlibat dalam suatu kegiatan yang berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
pemerintah dan juga secara tidak langsung mempengaruhi perilaku dari setiap orang yang terlibat secara bersamaan.
Sama halnya dengan bidang perpajakan, maka dapat diketahui bahwa korelasi antara keadilan dengan etika penggelapan pajak adalah
sangat erat. Hal ini dapat dianalogikan dengan keadilan yang akan diberikan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Ditjen Pajak ataupun
fiskus dalam bentuk pelayanan, tarif, kesamaan penerapan sistem perpajakan dan lain sebagainya. Maka dari itu, harus terdapat keadilan
baik dalam hal perlakukan yang sama terhadap setiap Wajib Pajak dan juga bentuk realisasi dari kontribusi Wajib Pajak yang telah melakukan
pembayaran pajak secara teratur. Hasil penelitian Suryani 2013 : 110 menyatakan bahwa, “variabel
Keadilan mempunyai tingkat signifikasi sebesar 0,001 dan nilai t sebesar 3,310. Hal ini berarti H
a1
diterima sehingga dapat dikatakan bahwa keadilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggelapan pajak
karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel keadilan 0,05 0,001 0,05 dan nilai thitung 1,97 3,310 1,97”. Perlakuan yang tidak adil
dapat menyebabkan Wajib Pajak melakukan penggelapan pajak, malas membayar pajak, dan tidak perduli dengan peraturan perpajakan. Mereka
akan merasa rugi telah membayar pajak apabila tidak memperoleh umpan balik yang baik. Dengan demikian, perlakuan yang adil akan berpartisipasi
untuk meminimalisir penggelapan pajak. Hipotesis kedua adalah : H
a2
: Keadilan berpengaruh positif terhadap etika penggelapan pajak.
Universitas Sumatera Utara
3. Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Etika Penggelapan Pajak