Besarnya tarif dibedakan oleh jumlah seluruh penghasilan atau jumlah seluruh tambahan kemampuan ekonomis bukan perbedaan
jenis atau sumber penghasilan. b.
Progression Wajib Pajak yang penghasilannya besar, harus membayar pajak
yang besar dengan persentase tarif yang besar. Dengan demikian, dari paparan mengenai keadilan pajak diatas
dapat dipahami bahwa setiap Wajib Pajak akan memperoleh keadilan yang sama dalam perlakukan pengenaan pajak, baik dari segi tarif, pelayanan,
cara pemungutan dan penerapan Undang-Undang Perpajakan. Maka dari itu, setiap Wajib Pajak juga berhak untuk memperoleh berbagai fasilitas
dan pemanfaatan infrastruktur negara secara adil sebagai bentuk apresiasi dari partisipasi dan kontribusi mereka yang telah melakukan kewajiban
mereka untuk membayar pajak.
2. Parameter Penerapan Keadilan Dalam Perpajakan
Tidak hanya mensyaratkan adanya pemerataan dan persamaan perlakuan, keadilan dalam pemungutan pajak dalam paham yang modern
menurut Marie Muhammad Harian Bisnis Indonesia, tanggal 17 Oktober 2005 juga berarti bahwa petugas pajak tidak boleh berlaku sewenang-
wenang terhadap pembayar pajak yang telah menyetorkan sebagian penghasilannya kepada Pemerintah. Penaatan terhadap asas keadilan ini
bertujuan pragmatis karena lebih menjamin kesinambungan penerimaan negara melalui jalur pajak. Eickstein dalam Gusman 2010 menyebutkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa salah satu alasan mengapa tingkat tax conciuosness kesadaran membayar pajak di negara-negara maju relatif lebih tinggi adalah karena
mereka yakin bahwa pajak yang dipungut oleh pemerintah sudah adil. Gusman 2010 menyebutkan bahwa salah satu alasan mengapa tingkat tax
conciuosness kesadaran membayar pajak di negara-negara maju relatif lebih tinggi adalah karena mereka yakin bahwa pajak yang dipungut oleh
pemerintah sudah adil. Sebaliknya menurut Rosdiana dan Tarigan 2011 : 120, kesadaran
dan kepatuhan membayar pajak dari para Wajib Pajak sangat sulit tercipta jika di dalam praktik terlihat dengan jelas bahwa masyarakat yang kaya
membayar pajak atau bahkan justru lebih menikmati fasilitas perpajakan. Secara ekstrim, pengabaian keadilan sebagai salah satu landasan
pemungutan pajak, akan memicu keadaan yang kontra produktif yang terlihat pada saat terjadinya Revolusi Perancis. Adanya perlakuan
istimewa terhadap kaum atau golongan tertentu di dalam negara Perancis telah berdampak pada revolusi yang berujung pada ditetapkannya
pemungutan pajak harus diselenggarakan secara umum dan merata. Lantas yang menjadi parameter terakomodasinya prinsip keadilan
di dalam pemungutan pajak adalah Menurut Soemitro dan Sugiharti 2004 : 41, “akomodasi asas atau prinsip keadilan dalam pemungutan pajak
terlihat pada saat dimulainya penyusunan Undang-Undang pajak”.
C. Kepatuhan Wajib Pajak Tax Compliance 1. Pengertian Kepatuhan Perpajakan