pajak mengenai etika penggelapan pajak adalah variabel diskriminasi perpajakan, karena dilihat berdasarkan nilai beta terbesar yaitu 0.282.
5. Hasil Uji Hipotesis Penelitian a.
Hasil Uji Statistik t Uji Signifikansi Parsial
Uji statistik t berguna untuk menguji pengaruh dari masing- masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat
pada tingkat signifikansi 0.05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai probability t 0.05 maka H
a
diterima, sedangkan jika nilai probability t 0.05 maka H
a
ditolak. Ghozali, 2011: 101. Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t Uji Signifikansi Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 2.468
2.327 1.061
.295 Intensitas Pemeriksaan Pajak
-.047 .130
-.052 -3.363
.018 Keadilan pajak
.115 .182
.110 2.632
.031 Kepatuhan Wajib Pajak
-.128 .195
-.125 -2.652
.018 Pengetahuan Wajib Pajak
-.080 .159
-.082 -3.500
.019 Sistem Perpajakan
-.327 .144
-.354 -2.271
.028 Diskriminasi Perpajakan
.249 .159
.282 2.570
.024 Kemungkinan Terdeteksinya
Kecurangan -.625
.147 -.597
-4.260 .000
a. Dependent Variable: Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak Sumber Data: Data Primer yang diolah, 2014.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengujian dari tabel 4.18, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil Uji Hipotesis Satu: Intensitas pemeriksaan pajak berpengaruh negatif terhadap etika penggelapan pajak.
Hasil uji hipotesis 1 yang ditunjukkan pada tabel 4.18, variabel intensitas pemeriksaan pajak mempunyai tingkat signifikasi sebesar
0.018 dan nilai t sebesar -3.363. Hal ini berarti H
a1
diterima sehingga dapat dikatakan bahwa intensitas pemeriksaan pajak berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap etika penggelapan pajak karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel intensitas pemeriksaan pajak 0.05
0.018 0.05 dan nilai t hitung 1.68 -3.363 1.68. Intensitas pemeriksaan pajak merupakan salah satu aplikasi ataupun tindakan
antisipasi untuk mencegah terjadinya penggelapan pajak. Semakin intensif pemeriksaan pajak dilakukan maka setiap Wajib Pajak akan
semakin takut untuk melakukan penggelapan pajak. Pada dasarnya, penerapan self assessment system harus memiliki kontrol yang tinggi
dan salah satunya dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas pemeriksaan pajak.
Pada penelitian ini, hipotesis diterima bahwa intensitas pemeriksaan pajak berpengaruh negatif. Apabila pihak fiskus
melakukan pemeriksaan secara baik maka penggelapan pajak dapat di minimalisir. Singkatnya, intensitas pemeriksaan pajak akan
memberikan peranan yang lebih baik untuk menghindarkan terjadinya
Universitas Sumatera Utara
penggelapan pajak. Tidak terbatas hanya berfokus pada Wajib Pajak, namun intensitas pemeriksaan pajak juga menjadi alat evaluasi untuk
penerapan Undang-Undang Perpajakan juga. Dengan demikian, segala tindakan yang tidak baik dalam bidang perpajakan harus dilakukan
evaluasi baik bagi pihak pemerintahan maupun pihak Wajib Pajak.
2. Hasil Uji Hipotesis Dua: Keadilan berpengaruh positif terhadap etika penggelapan pajak.