C. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear berganda yang telah dilakukan, mengenai variasi variabel independen intensitas pemeriksaan
pajak tax audit, keadilan tax fairness, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan
tax system, diskriminasi discrimination, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap persepsi Wajib Pajak mengenai etika
penggelapan pajak Tax Evasion. Maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Intensitas pemeriksaan pajak berpengaruh negatif terhadap etika penggelapan pajak.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif secara parsial di dalam hubungan antara intensitas pemeriksaan pajak
terhadap etika penggelapan pajak. Hal ini dapat di buktikan dengan nilai probabilitas t yang kurang dari 0.05. Dalam penelitian ini, intensitas
pemeriksaan pajak merupakan bagian dari variabel yang baru diterapkan oleh peneliti untuk menilai sejauh mana pengaruhnya terhadap etika
penggelapan pajak. Dengan demikian, apabila intensitas pemeriksaan pajak semakin sering dilakukan, maka Wajib Pajak akan semakin enggan
untuk melakukan penggelapan pajak. Pemeriksaan pajak dianggap sebagai alat kontrol untuk mendisiplinkan Wajib Pajak, agar mereka meningkatkan
kesadarannya untuk melakukan pembayaran pajak.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, intensitas pemeriksaan pajak juga merupakan bagian dari rasionalisasi undang-undang perpajakan sebagai sebuah pembuktian
bahwa pihak Ditjen pajak yang merupakan bagian dari pemerintahan, harus mampu melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Pemeriksaan
pajak tidak dilakukan hanya sebatas ketika adanya suatu kecurangan yang mulai tercium oleh pihak Ditjen pajak, namun lebih dari itu pemeriksaan
pajak harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui secara pasti sejauh mana Wajib Pajak mampu melaksanakan kewajiban mereka dengan baik.
2. Keadilan berpengaruh positif terhadap etika penggelapan pajak.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara keadilan pajak terhadap etika
penggelapan pajak. Hal ini dapat di buktikan dengan nilai probabilitas t yang kurang dari 0.05. Variabel keadilan pajak telah digunakan di dalam
beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari itu, hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh McGee
2008, Nickerson, et al 2009, Suminarsasi 2011, dan Suryani 2013 yang menyatakan bahwa keadilan pajak memiliki korelasi positif
signifikan terhadap penggelapan pajak. Masyarakat masih menilai bahwa realisasi dan aktualisasi dari dana
perpajakan yang telah di pungut oleh pemerintah belum sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan mereka rasakan. Hal ini yang menjadi polemik
sangat besar sehingga menurunkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penyetoran pajak. Bahkan terkadang masyarakat cenderung
Universitas Sumatera Utara
berpikir bahwa penggelapan pajak bukan merupakan suatu pelanggaran yang penuh dosa, tetapi mereka berpikir itu merupakan suatu tindakan
yang etis untuk dilakukan karena mereka tidak memperoleh keadilan dari penyetoran pajak tersebut. Dengan demikian, tax evasion bukan
merupakan hal yang menakutkan untuk dilakukan. Keadilan di dalam bidang perpajakan memiliki makna yang cukup luas dan sulit untuk
diterapkan secara merata. Maka, keadilan di dalam bidang perpajakan merupakan evaluasi yang harus segera ditanggapi oleh pihak pemerintah.
3. Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh negatif terhadap etika penggelapan pajak.