Uji Regresi Linier Berganda Uji Hipotesis Penelitian

antara data hasil pengamatan dengan nilai residual absolutnya atau tidak heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan cara: 1. Apabila koefisien Signifikansi nilai probabilitas lebih besar dari alpha yang ditetapkan Sig. alpha, maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H diterima. 2. Apabila koefisien Signifikansi nilai probabilitas lebih kecil dari alpha yang ditetapkan Sig. alpha, maka dapat dinyatakan terjadi adanya heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H ditolak. d. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini tidak digunakan, karena penelitian ini melakukan pengolahan data dengan menggunakan data primer. Sehingga tidak menggunakan autokorelasi karena tidak dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak.

4. Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian Regresi Berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X 1, X 2, X 3, X 4, …… X n dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif Universitas Sumatera Utara atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan Dwi, 2013:2. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu: intensitas pemeriksaan pajak tax audit, keadilan tax fairness, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, diskriminasi discrimination, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap suatu variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak Tax Evasion. adapun rumus yang digunakan: Y = a + β 1 X 1 +β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 +e Dimana: Y = Etika Penggelapan Pajak X 1 = Intensitas Pemeriksaan Pajak Tax Audit X 2 = Keadilan Tax Fairness X 3 = Kepatuhan Wajib Pajak Tax Compliance X 4 = Pengetahuan Wajib Pajak Tax Knowledege X 5 = Sistem Perpajakan Tax System X 6 = Diskriminasi Discrimination X 7 = Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan Tax Fraud a = Bilangan Konstanta harga Y, bila X=0 e = Error yang ditolerir 5 Universitas Sumatera Utara

5. Uji Hipotesis Penelitian

Pengujuan hipotesis penelitian dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F Fishier, dan uji koefisien determinan Adjusted R 2 . a. Uji statistik t Uji Signifikansi Parsial Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel- variabel terikat Kuncoro, 2013 : 244. Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: intensitas pemeriksaan pajak tax audit, keadilan tax fairness, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, diskriminasi discrimination, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap suatu variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak Tax Evasion. Maka nilai Signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila Sig t lebih besar dari 0,05 maka H diterima. Demikian pula sebaliknya jika Sig t lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak. Bila H ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011 : 101. b. Uji Statistik F Uji Signifikansi Simultan Universitas Sumatera Utara Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara simultan. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: intensitas pemeriksaan pajak tax audit, keadilan tax fairness, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, diskriminasi discrimination, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap suatu variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak Tax Evasion. Secara bebas dengan Signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan Ghozali, 2011:98. 1. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H a diterima dan H ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H a ditolak dan H diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. c. Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Universitas Sumatera Utara Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Kuncoro, 2013 : 247. Insukindro menekankan bahwa koefisien determinasi hanyalah salah satu dan bukan satu-satunya kriteria memilih model yang baik. Alasannya, bisa suatu estimasi regresi linear menghasilkan koefisien determinasi yang tinggi, tetapi tidak konsisten dengan teori ekonomika yang dipilih oleh peneliti, atau tidak lolos dari uji asumsi regresi linear asumsi klasik, misalnya, maka model tersebut bukanlah model penaksir yang baik dan seharusnya tidak dipilih menjadi model empirik Insukindro, 1998.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion)”.(Studi Empiris pada KPP Pratama Binjai)

11 62 145

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

1 1 15

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

0 0 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

1 1 17

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

1 3 52

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia) Chapter III V

0 0 81

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

0 0 6

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

0 0 17

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia)

1 1 17