bagian dari tugas besar yang seharusnya dilakukan oleh pihak ditjen pajak bagaimana caranya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
mngenai perpajakan. Apalagi, tidak jarang undang-undang perpajakan sangat sering terjadi perubahan di dalamnya dan belum tentu semua Wajib
Pajak up to date untuk itu. Dengan demikian, pengetahuan Wajib pajak harus lebih ditingkatkan seiring dengan peningkatan terhadap kesadaran
Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran pajak.
5. Sistem Perpajakan berpengaruh negatif terhadap etika penggelapan pajak.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif secara parsial di dalam hubungan antara sistem perpajakan terhadap etika
penggelapan pajak. Hal ini dapat di buktikan dengan nilai probabilitas t yang kurang dari 0.05. Variabel sistem perpajakan telah digunakan di
dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari itu, hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
McGee 2008, Nickerson, et al 2009, Suminarsasi 2011, dan Suryani 2013 yang menyatakan bahwa sistem perpajakan memiliki korelasi
negatif signifikan terhadap penggelapan pajak. Sistem merupakan suatu wadah untuk menentukan apakah setiap
struktur yang ada di dalam wadah tersebut akan mampu melaksanakan fungsinya dengan baik dan saling terkait satu sama lain sehingga pada
akhirnya mampu memperoleh tujuan yang telah direncanakan. Sama halnya dengan sistem perpajakan yang menjadi variabel di dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini. Sistem perpajakan yang diterapkan di Indonesia bisa dikatakan sangat baik dan mudah, namun pengaplikasiannya juga masih
tergolong lemah. Lemahnya pengaplikasiannya berujung pada lemahnya kemampuan masyarakat untuk menghitung dan menyetorkan pajak
penghasilan mereka sendiri. Tidak ada tekanan di dalam penerapan sistemnya melainkan benar-benar menunggu kesadaran masyarakat itu
sendiri untuk melakukan kewajibannya untuk membayar pajak.
6. Diskriminasi berpengaruh positif terhadap etika penggelapan pajak.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara diskriminasi perpajakan terhadap
etika penggelapan pajak. Hal ini dapat di buktikan dengan nilai probabilitas t yang kurang dari 0.05. Variabel diskriminasi perpajakan
telah digunakan di dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari itu, hasil dari penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh McGee 2008, Nickerson, et al 2009, Suminarsasi 2011, dan Suryani 2013 yang menyatakan bahwa
diskriminasi perpajakan memiliki korelasi positif signifikan terhadap penggelapan pajak.
Diskriminasi merupakan suatu permasalahan yang sangat sering muncul dimanapun dan dalam keadaan apapun. Apalagi ketika begitu
dekat dengan hubungan jabatan dan uang. Diskriminasi bisa mendominasi dalam keadaan apapun. Diskriminasi di dalam bidang perpajakan
merupakan suatu hal yang memang benar-benar harus bisa dihilangkan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam memberikan pelayanan terhadap Wajib Pajak, maka setiap Wajib Pajak harus disama-ratakan. Dalam hal memberikan pengarahan,
penerapan undang-undang perpajakan, dan dalam hal penetapan tarif perpajakan maka setiap Wajib Pajak berhak untuk mendapatkan perlakuan
yang sama dan lebih baik, maka dari itu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, etika penggelapan pajak bisa sering dilakukan ketika pihak
Ditjen pajak dinilai sering melakukan diskriminasi terhadap Wajib Pajak.
7. Kemungkinan terdeteksinya kecurangan berpengaruh negatif terhadap etika penggelapan pajak.