Sektor Kayu dan Hasil Hutan Lainnya Kehutanan

fakta bahwa pangsa sektor berbasis kehutanan terhadap PDB nasional semakin menurun selama satu dekade terakhir Tabel 2, sesungguhnya sektor ini masih memiliki potensi dan peluang besar untuk dapat dipulihkan di masa mendatang. Potensi dan peluang terjadinya pertumbuhan output pada sektor-sektor berbasis kehutanan tersebut didukung oleh beberapa faktor antara lain, 1 hutan merupakan sumber daya alam terbaharui renewable resources sehingga pemanfaatan secara terus-menerus akan menjadikan sektor usahanya berkelanjutan, 2 sektor-sektor berbasis kehutanan merupakan natural resources based sector sehingga komoditasnya murni bersifat local content, 3 produk industri kayu sebagian besar berorientasi ekspor dan produknya tidak dapat disubstitusi dengan bahan-bahan sintetis, dan 4 adanya dukungan ketersediaan lahan dan kesesuaian iklim. Pada bagian ini secara khusus dibahas bagaimana dampak terjadinya pertumbuhan atau peningkatan gross output sektor berbasis kehutanan terhadap distribusi pendapatan rumahtangga pada berbagai golongan pendapatan dan seberapa besar penyerapan tenaga kerja akibat peningkatan gross output tersebut. Pembahasan tentang dampak peningkatan gross output sektor-sektor berbasis kehutanan terhadap distribusi pendapatan rumahtangga dan penyerapan tenaga kerja didasarkan pada analisis tabel I-O Miyazawa Tahun 2008 dan tabel I-O Indonesia Tahun 2008.

6.2.1. Sektor Kayu dan Hasil Hutan Lainnya Kehutanan

Hasil analisis terhadap tabel I-O Miyazawa Tahun 2008 menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan gross-output di sektor kehutanan sebesar Rp 1 miliar akan meningkatkan pendapatan rumahtangga terutama golongan pendapatan rendah di wilayah perdesaan seperti yang terlihat pada Tabel 12. Tabel 12. Dampak Peningkatan Output Sektor Kehutanan Sebesar Rp 1 Miliar Terhadap Distribusi Pendapatan Rumahtangga No. Golongan Pendapatan Rumahtangga Peningkatan Pendapatan Rp Miliar 1 Pendapatan Rendah – Wilayah Perkotaan 1.32 2 Pendapatan Sedang – Wilayah Perkotaan 1.42 3 Pendapatan Tinggi – Wilayah Perkotaan 0.69 4 Pendapatan Rendah – Wilayah Perdesaan 1.76 5 Pendapatan Sedang – Wilayah Perdesaan 0.84 6 Pendapatan Tinggi – Wilayah Perdesaan 0.20 Sumber : Tabel Input – Output Miyazawa 2008 diolah Peningkatan pendapatan rumahtangga lebih besar pada rumahtangga golongan pendapatan rendah mengindikasikan bahwa sektor kehutanan merupakan sektor berbasis ekonomi rakyat yang memiliki keterkaitan kuat dengan usaha kecil menengah yang sebagian besar berada di wilayah perdesaan. Upaya untuk mendorong peningkatan pertumbuhan output di sektor kehutanan akan mampu meningkatan pendapatan masyarakat secara lebih luas, khususnya pada rumahtangga di wilayah perdesaan. Oleh karena itu, perhatian terhadap pembangunan sektor kehutanan jangan dilihat dari sisi kontribusi output atau PDB yang kecil, namun perlu ditinjau dari aspek lain yang lebih strategis, bahwa membangun sektor kehutanan berarti membangun upaya pengentasan kemiskinan yang disebabkan tingkat pendapatan yang rendah dan sebagian besar penduduk miskin tersebut berada di wilayah perdesaan. Peran strategis sektor kehutanan disamping akan meningkatkan pendapatan rumahtangga pendapatan rendah, juga merupakan penyedia lapangan kerja dan penyedia input produksi bagi sektor hilirnya linkages. Pada Tabel 13 terlihat bahwa terjadinya peningkatan output pada sektor kehutanan sebesar Rp 1 Miliar mampu menciptakan lapangan kerja baru di sektor kehutanan sendiri sejumlah 31 orang dan di seluruh sektor perekonomian sejumlah 42 orang. Adapun empat sektor paling besar lainnya yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai dampak peningkatan output sektor kehutanan adalah sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, perdagangan dan angkutan. Sektor tanaman bahan makanan dan perkebunan adalah sektor hilir dari sektor kehutanan dimana output sektor kehutanan khususnya kayu banyak digunakan untuk proses produksi sektor tersebut. Sementara itu, sektor perdagangan dan angkutan berperan penting terutama dalam pemasaran dan proses pengangkutan hasil tebangan kayu dari hutan ke lokasi industri atau pabrik. Tabel 13. Dampak Peningkatan Output Sektor Kehutanan Sebesar Rp.1 Miliar Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja No Sektor Penciptaan Lapangan Kerja orang 1 Sektor Kehutanan 31 2 Sektor Tanaman Bahan Makanan 3 3 Sektor Perkebunan 2 4 Sektor Perdagangan 2 5 Sektor Angkutan 1 6 Total Perekonomian 42 Sumber : Tabel Input – Output Indonesia Tahun 2008 diolah

6.2.2. Sektor Industri Kayu Gergajian