Pertumbuhan Struktural Sektor Industri Kayu Gergajian

berkembang, sehingga output yang dihasilkan khusunya kayu bulat menjadi lebih besar. Sementara itu, faktor impor hanya berkontribusi kecil sekitar 2.6 persen atau kurang berpengaruh terhadap pertumbuhan gross output sektor kehutanan selama periode 2005 – 2008. Impor dilakukan hanya untuk menutupi kekurangan pasokan kayu bulat untuk industri kayu yang silit diperoleh dari dalam negeri. Disamping impor, faktor exsport expansion juga kurang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan gross output sektor kehutanan, bahkan terjadi perubahan ekspor yang negatif dari tahun 2005 ke tahun 2008.

5.2.2. Pertumbuhan Struktural Sektor Industri Kayu Gergajian

Sama halnya dengan sektor kehutanan, sumber pertumbuhan gross output industri kayu gergajian selama periode 2005 – 2008 disebabkan oleh faktor domestic demand sekitar 56.5 persen seperti yang terlihat pada Gambar 14. Besarnya domestic demand disebabkan karena sebagian besar industri kayu gergajian merupakan golongan industri kecil dan menengah yang memiliki kapasitas terpasang di bawah 6 000 m 3 . Skala produksi yang kecil menyebabkan sebagian besar hasil produksi dialokasikan untuk pemenuhan konsumsi dalam negeri. Faktor lainnya yang mendorong besarnya permintaan dalam negeri adalah bertambahnya jumlah penduduk. Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar menyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap papan serta berkembangnya sektor properti dalam negeri yang turut mendorong meningkatnya permintaan output kayu gergajian. -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 DD EE IS IO Gambar 14. Radar Chart Sumber - Sumber Pertumbuhan Sektor Industri Kayu Gergajian Tahun 2005 – 2008 Sumber pertumbuhan gross output lainnya pada industri kayu gergajian adalah technological change dan import substitution. Perubahan teknologi terutama pada industri kayu gergajian skala menengah meskipun sebagian besar pada industri kayu gergajian masih menggunakan mesin-mesin yang sudah tua Departemen Kehutanan, 2007b. Selanjutnya dorongan impor terhadap kayu gergajian disebabkan faktor harga produk kayu gergajian impor terutama yang berasal dari China yang jauh lebih murah dibandingkan kayu gergajian dalam negeri. Sementara itu, faktor ekspor justru memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan gross output industri kayu gergajian selama periode 2005 – 2008. Faktor tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya rendahnya daya saing produk kayu gergajian dalam negeri di pasar internasional karena kualitas dan harga yang tidak mampu bersaing dengan produk-produk negara kompetitor seperti China, Brazil dan negara Amerika Latin lainnya. Adanya brand image yang negatif terhadap maraknya illegal logging di Indonesia turut berdampak terhadap ekspor produk kayu gergajian Indonesia di pasar internasional.

5.2.3. Pertumbuhan Struktural Sektor Industri Kayu Lapis