Struktur Pendapatan Rumahtangga Struktur Pendapatan Rumahtangga dan Ketenagakerjaan

6.1.1. Struktur Pendapatan Rumahtangga

Pada Gambar 18 diperoleh informasi bahwa secara keseluruhan rumahtangga di Indonesia sebagian besar merupakan rumahtangga golongan pendapatan rendah yaitu sekitar 46.5 persen, sedangkan rumahtangga golongan pendapatan sedang sekitar 40.0 persen dan hanya sekitar 13.5 persen merupakan rumahtangga berpendapatan tinggi. Rumahtangga pendapatan rendah sebagian besar berada di wilayah perdesaan yaitu sekitar 25.4 persen dari 46.5 persen rumahtangga pendapatan rendah di Indonesia. Sementara itu, rumahtangga pendapatan sedang dan tinggi sebagian besar berada di perkotaan masing-masing sekitar 25.0 persen dan 10.6 persen. 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 Pendapatan Rendah Pendapatan Sedang Pendapatan Tinggi 21.1 25.0 10.6 25.4 15.0 2.9 46.5 40.0 13.5 P ro p o rs i P e n d p a ta n Kota Desa Kota + Desa Sumber : Tabel Input - Output Miyazawa Tahun 2008 Gambar 18. Struktur Pendapatan Rumahtangga Menurut Golongan Pendapatan dan Wilayah di Indonesia Tahun 2008 Adanya kesenjangan pendapatan antar wilayah dan masih besarnya rumahtangga berpendapatan rendah mengindikasikan masih banyaknya rumahtangga miskin yang sangat rentan terhadap goncangan. Jebakan kemiskinan akibat pendapatan rendah, menyebabkan banyaknya rumahtangga miskin tetap berada dalam lingkaran kemiskinan yang permanen. Pertumbuhan ekonomi tidaklah cukup untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. Oleh karena itu, disamping terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga perlu diimbangi dengan intervensi kebijakan yang terarah dan efektif. Implikasinya, pemerintah perlu membuat suatu kebijakan anti kemiskinan yang bersifat bottom-up, menyeluruh dan konsisten diantaranya dengan cara memperluas kesempatan kerja melalui pengembangan sektor – sektor berbasis perdesaan dan mampu menyerap tenaga kerja besar. Berdasarkan uraian di atas, maka terkait dengan tujuan penelitian ini terdapat permasalahan yang ingin dijawab yaitu seberapa besar pertumbuhan atau peningkatan output sektor-sektor berbasis kehutanan berdampak terhadap peningkatan pendapatan rumahtangga pada berbagai golongan pendapatan, sehingga dapat diketahui peranan sektor-sektor berbasis kehutanan terhadap permasalahan kesenjangan distribusi pendapatan rumahtangga di Indonesia.

6.1.2. Struktur Ketenagakerjaan