Kerangka Tabel Input-Output Miyazawa

2.4. Kerangka Tabel Input-Output Miyazawa

Tabel Input-Output I-O pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Wassily W. Leontief pada tahun 1951 sebagai instrumen yang digunakan untuk mengukur dampak ekonomi. Publikasi pertama dilakukan pada tahun 1965 hingga akhirnya mendapatkan nobel di bidang ekonomi pada tahun 1973. Review untuk penemuannya dilakukan pada maret 1999 melalui Survey of Current Business. Tabel I-O pada dasarnya merupakan uraian statitstik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satu satuan kegiatan ekonomi sektor dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu. Dalam analisisnya Tabel I-O menggunakan prinsip keseimbangan umum General Equilibrium, artinya jika terjadi keseimbangan atau ketidakseimbangan di satu sektor berpengaruh terhadap keseimbangan atau ketidakseimbangan di sektor-sektor lain. Hasil analisis dari Tabel I-O dapat menggambarkan seberapa besar kontribusi setiap sektor terhadap pembentukan output wilayah, penyerapan tenaga kerja, struktur permintaan akhir PDRB dari sisi pengeluaran dan komponen nilai tambah PDRB dari sisi penerimaan. Selain itu analisis Input-Output dapat merekomendasikan sektor kunci dalam perekonomian wilayah tersebut melalui hasil analisis keterkaitan sektor baik ke belakang backward linkage maupun keterkaitan ke depan forward linkage. Badan Pusat Statistik BPS mengembangkan Tabel Input-Output sebagai dasar pengembangan model Input-Output dengan tiga kuadran yaitu matriks input – output kuadran I, matriks permintaan akhir kuadran II dan matriks input antara kuadran III seperti pada Gambar 1. X ij Kuadran I F ik Kuadran II V mj Kuadran III Gambar 1. Kuadran Matriks Tabel Input - Output Keterangan : Kuadran I : transaksi antar industri; output sektor i menjadi input sektor j, Kuadran II : transaksi antara konsumen akhir rumahtangga, pemerintah, investor dan ekspor dengan industri penghasil barang dan jasa. Kuadran III : menggambarkan transaksi antara pihak-pihak pemilik faktor produksi tenaga kerja dan pemilik modal dengan unit-unit ekonomi yang menggunakannya. Secara ilustratif, kerangka dasar Tabel Input-Output disajikan seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Kerangka Dasar Tabel Input-Output Sektor Penjual Sektor Pembeli Permintaan Akhir Total Output 1 2 … n 1 2 . . . n x 11 x 21 . . . x n1 x 12 x 11 . . . x n2 … … . . . … x 1n x 2n . . . x nn F 1 F 2 . . . F n X 1 X 2 . . . X n Nilai Tambah v 1 v 2 … v n Impor IM 1 IM 2 … IM n Total Input X 1 X 2 … X n Sumber : Badan Pusat Statistik, 2000 Keterangan : 1 Permintaan akhir F terdiri dari konsumsi rumahtangga C, konsumsi pemerintah G, pembentukan modalinvestasi I, dan ekspor E 2 x ij = besarnya output sektor i yang digunakan sebagai input oleh sektor j, dan F i C i , G i , I i , E i besarnya output sektor i yang digunakan sebagai permintaan akhir 3 v j adalah nilai tambah dan IM j adalah impor 4 X i =   n j 1 a ij Xj +fi adalah total input = total output 5 Koefisien langsung, a ij = x ij X j , x ij = a ij X j , matriks A = [ a ij ] 6 AX + F = X dengan melakukan transformasi maka diperoleh I-A -1 F = X 7 I-A -1 adalah matriks kebalikan Leontief. Matriks kebalikan Leontief mengandung informasi penting tentang bagaimana kenaikan produksi dari suatu sektor industri akan mempengaruhi pertunbuhan sektor-sektor lainnya. Karena setiap sektor memiliki pola transaksi pembelian maupun penjualan dengan sektor lain yang berbeda-beda, maka dampak dari perubahan produksi dari suatu sektor terhadap total produksi sektor- sektor lainnya juga berbeda-beda. Matriks kebalikan Leontief merangkum seluruh dampak dari perubahan produksi dari suatu sektor terhadap total produksi sektor- sektor lainnya ke dalam koefisien-koefisien yang disebut sebagai multiplier ij. Multiplier ini adalah angka-angka yang terlihat di dalam matriks I - A -1 . Tabel I-O nasional yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik saat ini hanya hanya memperlihatkan struktur transaksi dari beberapa industri yang berbeda dalam satu negara atau wilayah. Tabel ini tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang strata rumahtangga pemilik faktor produksi tenaga kerja yang berpendapatan tinggi, sedang atau rendah. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan model input-output yang memasukan informasi mengenai strata rumahtangga ke dalam suatu model. Pada penelitian ini, pengembangan model tersebut digunakan model Input-Output Miyazawa yang merupakan pengembangan model Input-Output Leontief. Input-Output Miyazawa diperkenalkan pada tahun 1960 dan 1968 yang kemudian ditulis kembali pada tahun 1976. Model ini membuat generalisasi keynesian income multipliers kedalam bentuk matriks inter-relational income multipliers Sonis and Hewings, 2000. Model matriks Miyazawa dalam tabel input-output diformulasikan seperti pada persamaan 1. Variabel A merupakan matriks koefisien langsung, X merupakan gross output, F adalah permintaan akhir, vektor T merupakan total pendapatan, matriks V merupakan rasio pendapatan rumahtangga, g merupakan pendapatan eksogen dan matriks C menunjukan pengeluaran konsumsi rumahtangga.                           g F T X C V A T X …………………………….………………. 1 Pada model Miyazawa ini, permintaan akhir final demand merupakan komponen yang terdiri selain dari konsumsi rumahtangga yaitu antara lain konsumsi pemerintah, pembentukan modal investasi, dan ekspor. Sama halnya dengan nilai tambah value added, merupakan komponen nilai tambah selain pendapatan rumahtangaa atau upah. Pada penelitian ini kerangka dasar model Input-Output Miyazawa disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Kerangka Dasar Tabel Input-Output Miyazawa Sektor Penjual Sektor Pembeli Permintaan Akhir Total Output 1 2 … n Konsumsi RT Menurut Golongan Pendapatan 1 2 . . . n x 11 x 21 . . . x n1 x 12 x 11 . . . x n2 … … . . . … x 1n x 2n . . . x nn C 11 C 21 . . . C nn F 1 F 2 . . . F n X 1 X 2 . . . X n Pendapatan RT V 11 V 12 … V nn g n T n Nilai Tambah v 1 v 2 … v n Impor IM 1 IM 2 … IM n C m Total Input X 1 X 2 … X n C n Sumber : Sonis and Hewings, 2000 Pada persamaan 1, jika diilustrasikan kerangka tabel input-output Miyazawa terdiri dari 2x2 blok matriks, maka matriks Miyazawa dapat dituliskan sebagai berikut :        C V A M ………………………...………….……………………. 2 M adalah matriks Miyazawa yang merupakan matriks koefisien input- output dalam model Leontief, disimbulkan dengan A. Dengan demikian, matriks kebalikan Leontief untuk matriks Miyazawa dapat dituliskan sebagai berikut :   1    M I B ………………………………………...………………… 3 Dengan melakukan transformasi pada persamaan 2 dan 3, maka diperoleh persamaan matriks koefisien antar strata pendapatan adalah sebagai berikut : 1    M I B =       I BC I       N I       I VB B =        N BCN NVB BCNVB B =       I V I        I       I C I =          C V I AC VB ……………….....………….… 4 H = VBC adalah matriks koefisien antar golongan pendapatan matriks of inter-income coefficients. Pada persamaan 4 diperoleh persamaan multiplier antar pendapatan Miyazawa Miyazawa interreltional income multiplier atau disebut juga Keynesian multiplier yang ditulis sebagai berikut : C V I VBC I H I N          1 1 ………………........……………..5 Pada persamaan 4 diperoleh matriks kebalikan Leontief yang diperbesar yaitu dengan memasukan matriks V dan matriks C yang dituliskan menjadi sebagai berikut : BBCNVB B CV A I       1 …………...……………………… 6 Pada per samaan 6 maka diperoleh VΔ = nVB dan ΔC = BCN.

2.5. Keterkaitan Antar Sektor