Pengaruh Pertumbuhan Terhadap Pendapatan dan Lapangan Kerja

Pada persamaan 31 dijelaskan bahwa perubahan terhadap ekspor bersih dipengaruhi oleh nilai tukar. Oleh karena itu, perubahan terhadap nilai tukar akan mempengaruhi perubahan output nasional melalui perubahan ekspor bersih dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Mengacu pada model Mundell-Fleming dalam small open economy dengan menganut floating exchange rate, terjadinya perubahan ekspor bersih karena perubahan nilai tukar berdampak terhadap perubahan kurva IS-LM yang selanjutnya akan merubah output nasional seperti yang terlihat pada Gambar 5. e 1 e 2 IS LM P 2 Nilai Tukar riil e LM P 1 Ouput Y Y 1 Y 2 Sumber : Mankiw, 2000 Gambar 5. Perubahan Nilai Tukar Terhadap Output Nasional

3.1.4. Pengaruh Pertumbuhan Terhadap Pendapatan dan Lapangan Kerja

Pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan masyarakat merupakan variabel makroekonomi yang selalu menjadi sasaran pembangunan. Menurut Winoto dan Siregar 2005, pertumbuhan ekonomi ini dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. Pada Gambar 6 terlihat jika terjadi peningkatan salah satu variabel permintaan akhir dan variabel yang lain dianggap tetap, maka aggregate demand bergeser ke kanan atas yang menyebabkan pendapatan nasional meningkat dari Y 1 ke Y 2 dan tingkat harga umum menjadi naik dari P 1 ke P 2 . AS Δ AD AD Y 1 Y 2 Y, PDB G e n e ra l P ri ce P AD = C + I + G + NX P 2 P 1 Sumber : Donrbush dan Fisher, 1992 Gambar 6. Investasi, Pendapatan Nasional dan Harga Kenaikan pendapatan nasional dan tingkat harga umum menyebabkan kenaikan terhadap kesempatan kerja. Pertama jika pendapatan nasional meningkat berarti produksi nasional meningkat. Kenaikan produksi nasional akan mendorong penggunaan faktor produksi diseluruh perekonomian seperti tenaga kerja dan faktor produksi lainnya. Artinya terjadinya pertumbuhan pendapatan nasional akan menyerap tenaga kerja. Dengan demikian jelas pengaruh pertumbuhan mendorong pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Kenaikan pendapatan nasional juga menyebabkan kenaikan tingkat harga umum P. Kenaikan tingkat harga umum ini menyebabkan upah riil WP di pasar tenaga kerja menjadi turun. Penurunan tingkat upah riil akan menyebabkan permintaan terhadap tenaga kerja meningkat. P W MPL  .......................................................................................... 35 Perusahaan akan menggunakan tenaga kerja tambahan selama produk marginal tenaga kerja marginal product of labour, MPL melebihi biaya tambahan karena menggunakan tenaga kerja tambahan MPL WP. Kemiringan kurva MPL yang negatif mencerminkan permintaan tenaga kerja, dimana perusahaan akan mempekerjakan tenaga kerja tambahan jika tingkat upah riil mengalami penurunan. Secara ringkas bagaimana upah riil mempengaruhi permintaan tenaga kerja disajikan pada Gambar 7. Supply Tenagakerja L 1 L 2 Kesempatan Kerja L U p ah R ii l W P WP 1 WP 2 MPL = Permintaan Tenagakerja Sumber : Donrbush dan Fisher, 1992 Gambar 7. Upah Riil dan Kesempatan Kerja di Pasar Tenaga Kerja

3.2. Kerangka Pemikiran

Terjadinya penurunan output sektor-sektor berbasis kehutanan selama beberapa tahun terakhir yang tercermin dari penurunan kontribusi PDB sektor kehutanan terhadap PDB nasional. Penurunan output tersebut tentunya berdampak terhadap perekonomian secara keseluruhan terutama terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat yang berkerja di sektor tersebut. Selain itu, penurunan output pada sektor-sektor berbasis kehutanan berdampak terhadap sektor lainnya yang terkait kuat dengan sektor tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan pada tiga aspek yaitu menganalisis pertumbuhan dan sumber- sumber pertumbuhan gross output sektor-sektor berbasis kehutanan yang diklasifikasi kedalam enam sektor, menganalisis dampak perubahan output tersebut terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan rumahtangga pada berbagai golongan pendapatan serta melihat keterkaitan sektor berbasis kehutanan dengan sektor lainnya. Untuk menjawab ketiga hal tersebut, digunakan pendekatan model I-O Miyazawa Tahun 2008 yang dianggap mampu menjelaskan sumber-sumber pertumbuhan output sektor berbasis kehutanan, menguraikan secara lebih jelas perubahan output terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat pada berbagai kelompok pendapatan dan sektor-sektor mana yang memiliki keterkaitan kuat linkages dengan sektor berbasis kehutanan. Model I-O Miyazawa pada penelitian ini dikembangkan dari Tabel I-O Indonesia Tahun 2008 yang didukung oleh data Survey Angkatan Kerja Nasional Sakernas Tahun 2008 BPS, 2008a, Survey Sosial Ekonomi Nasional Susenas