Karawang dan Cikampek lebih sederhana yakni dipimpin oleh Pemimpin Unit yang membawahi Analis Kredit Standar BNI KUR dan staf administrasi kredit.
4. Aktivitas Perusahaan
Sebagai badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, PT BNI Persero Tbk mempunyai sentra-sentra dan unit-unit kredit
yang khusus menyalurkan kredit kepada debitur. Kegiatan penyaluran dana diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan pembiayaan berupa fasilitas kredit.
Adapun jenis fasilitas kredit yang disediakan :
a. Kredit Modal Kerja.
a.1. Kredit Kelayakan Usaha dengan maksimal fasilitas pinjaman 50 juta rupiah. a.2. Kredit Usaha Kecil dengan maksimal fasilitas pinjaman 500 juta rupiah
termasuk di dalamnya kredit BNI KUR. a.3. Non Kredit Usaha Kecil dengan maksimal fasilitas pinjaman 5 milyar rupiah
dan 10 milyar rupiah apabila grup usaha.
b. Kredit Investasi
Kredit Investasi adalah kredit untuk membiayai suatu proyek atau membeli peralatan pendukung usaha dengan jangka waktu pelunasan yang telah
ditentukan.
c. Bank Garansi
Yaitu merupakan perjanjian buntut accessoir dan termasuk perjanjian penanggungan hutang borgtoucht dan berlaku tergantung pada perjanjian
pokoknya.
5. Kebijakan Bank BNI Mengenai Retail Banking
PT BNI Persero Tbk dalam Corporate Plan ke lII 1996-2001 mencantumkan rencana pengembangan sektor retail menjadi 35 dari total
portepel kredit. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT BNI Persero Tbk lebih memfokuskan kegiatannya pada bisnis Retail Banking. Latar belakang kegiatan
bisnis retail banking adalah : a. Kondisi Ekonomi dan Keuangan, yaitu adanya perkembangan pasar uang dan
pasar modal sebagai alternatif sumber dan penggunaan dana bagi usaha besar, dimana kontribusi kegiatan perbankan masa mendatang di segmen
korporat diperkirakan akan semakin berkurang.
b. Kondisi Pasar Perbankan, yaitu adanya persaingan pasar antar perbankan yang semakin kompetetif dan tajam, khususnya di sector retail banking.
c. Operasi Perbankan, yaitu tuntutan operasi perbankan yang harus semakin efisien dan efektif.
Sehubungan dengan hal di atas, maka yang dimaksud dengan : a. Retail Banking adalah kegiatan operasi perbankan yang mencakup dana,
kredit, jasa dan unit layanan untuk menangani debitur perorangan dan atau usaha kecil.
b. Debitur Perorangan adalah semua debitur kecil, menengah atau besar yang bersifat pribadi atau kelompok, yang tidak bernaung dalam suatu bentuk
badan usaha atau perusahaan. c. Usaha Kecil adalah perusahaan yang menurut kategori dan segmen pasar
tergolong usaha debitur retail baik dalam bentuk usaha perorangan maupun badan usaha.
Fokus kegiatan Retail Banking adalah pada 3 tiga bidang utama, yaitu : a. Penyempurnaan sistem dan prosedur operasi Cabang.
b. Penyempurnaan pengelolaan aktivitas melalui pembentukan unit sentral pengelolaan.
c. Pengembangan produk dan pengembangan program pemasaran retail banking.
Dalam rangka menyukseskan kebijakan retail banking bank BNI merasa perlu untuk melaksanakan program pemasaran proaktif yang harus dilaksanakan
oleh segenap pegawai bank BNI.. a. Konsep Pemasaran Proaktif
adalah pemasaran yang efektif dan efisien, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan, dengan lebih berorientasi pada debitur, dapat dimonitor
langkah tindak lanjutnya, langkah demi langkah dan diukur hasilnya. b. Strategi Pemasaran Proaktif dapat berupa :
1. Akuisisi : yaitu menarik debitur baru yang berasal dari debitur bank lain atau juga masyarakat yang sama sekali belum menjadi debitur bank manapun.
2. Retensi : yaitu memelihara debitur yang sudah ada, dengan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan.
3. Penetrasi : yaitu mengupayakan debitur meningkatkan penggunaan produk bank bank BNI secara cross selling.