layak  oleh  PPK,  maka  ROAKS  membuat  Surat  Penolakan  yang kemudian disampaikan melalui SA kepada calon debitur.
10.  Bila  dinyatakan  layak,  ROAKS  membuat  dan  mencetak  Surat Keputusan  Kredit  SKK  untuk  diminta  persetujuannya  kepada  Wakil
Pemimpin  SKC  dan  diteruskan  kepada  unit  ADC  untuk  dilanjutkan  ke tahap pembuatan Perjanjian Kredit PK, pembukaan rekening pinjaman
serta  order  asuransi  jiwa  dan  kebakaran.  Sebelum  PK  dicetak,  calon debitur  harus  menyerahkan  surat-surat  asli  file  asli  barang-barang
yang dijadikan jaminan serta menyiapkan biaya propisi dan administrasi. 11.  Perjanjian  Kredit  PK  ditandatangani  oleh  calon  debitur  dihadapan
NotarisPPAT  dan pegawai  Bank.  Bila  telah  selesai  ditandatangani  dan syarat-syarat  disposisi  telah  dipenuhi,  maka  dilakukan  pencairan  kredit
dan penutupan asuransi jiwa dan kebakaran. 12.  ROAKS  harus  selalu  memantau  pembayaran  angsuran  dan
pembayaran  bunga  dari  kredit  yang  diberikan  kepada  debitur.  ROAKS harus  memelihara  tingkat  kolektibilitas  debitur  agar  selalu  berada  di
performing loan kolektibiliti 1 dan 2.
F.  Mutu dan Proses Pelayanan Penyaluran Kredit
Mutu  adalah  sebuah  kata  bagi  penyedia  jasa  yang  merupakan  sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi mutu sebagai sifat dari penampilan
produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih  keunggulan  yang  berkesinambungan,  baik  sebagai  pemimpin  pasar
ataupun strategi untuk terus tumbuh. Macaulay dan Cook 1997 menjelaskan bahwa baik buruknya citra sebuah
perusahaan  di  mata  debitur  tergantung  pada  pelayanannya  sehari-hari. Pelayanan dapat ditingkatkan melalui berbagai cara, yaitu:
a.  Pengembangan  dan  penciptaan  prosedur  yang  bersahabat,  relevan,  hemat waktu dan tidak berbelit-belit.
b.    Penyelesaian masalah secara jitu dan kreatif. c.    Menghadapi debitur secara bijaksana dalam situasi yang sulit sekalipun.
Menurut  Kotler  1997,  terdapat  lima  faktor  determinan  mutu  pelayanan yang  harus  dikondisikan  oleh  pihak  pemberi  jasa  pelayanan,  yaitu  sebagai
berikut:
a.    Keandalan  reliability,  yaitu  kemampuan  untuk  memberikan  jasa  sesuai dengan  yang  dijanjikan  atau  terpercaya,  akurat,  konsisten  dan  kesesuaian
pelayanan. b.  Daya  tanggap  responsiveness,  yaitu  kemauan  untuk  membantu  debitur
dan  memberikan  jasa  dengan  cepat  serta  mendengar  dan  mengatasi keluhan atau complaint yang diajukan konsumen.
c.   Keyakinan confidence, yaitu kemampuan dan kesopanan karyawan dalam bekerja serta kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan,
sehingga debitur merasa terjamin. d.    Emphati  emphaty,  yaitu  kesediaan  karyawan  dan  pengusaha  untuk  lebih
peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada debitur. e.    Fasilitas    fisik    tangible,  yaitu  penampilan  dan  tersedianya  fasilitas  fisik,
peralatan dan sumberdaya manusia. Menurut Iqbal 2007, dalam hal kualitas, pelayanan minimal memiliki lima
indikator  yaitu  tangible,  reliability,  responsiveness,  assurance  dan  empathy. Suatu servis tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa diraba, sehingga
aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan. Debitur akan menggunakan indera penglihatan untuk menilai suatu kualitas
pelayanan.  Kepuasan  debitur  terhadap  pelayanan  perusahaan  juga  ditentukan oleh  indikator  reliability.  Indikator  ini  sangat  penting  bagi  debitur  dari  berbagai
industri  jasa.  Ada  dua  aspek  dari  indikator  ini,  pertama  adalah  kemampuan perusahaan  untuk  memberikan  pelayanan  seperti  yang  dijanjikan  dan  kedua
adalah  seberapa  jauh  suatu  perusahaan  mampu  memberikan  pelayanan  yang akurat.
Responsiveness  adalah  indikator  kualitas  pelayanan  yang  paling  dinamis. Harapan  debitur  terhadap  kecepatan  pelayanan  hampir  dapat  dipastikan  akan
berubah  yang  kecenderungannya  naik  dari  waktu  ke  waktu.  Dalam  bahasa ekonomi, waktu
adalah ”scarce resources.” Karena itu, waktu sama dengan uang yang  harus  digunakan  secara  bijak.  Itulah  sebabnya  debitur  merasa  tidak  puas
apabila waktunya terbuang percuma karena sudah kehilangan kesempatan untuk memperoleh  sumber  ekonomi,  Debitur  bersedia  untuk  mengorbankan  atau
membayar pelayanan yang lebih mahal untuk setiap waktu yang dapat dihemat. Assurance,  yaitu  indikator  kualitas  pelayanan  yang  berhubungan  dengan
kemampuan  perusahaan  dan  perilaku  front-line  staff  dalam  menanamkan  rasa
percaya dan keyakinan kepada para debiturnya. Ada empat aspek dari indikator ini, yaitu keramahan, kompetensi, kredibilitas dan keamanan.
Tabel 2.1.  Indikator proses pelayanan kepada debitur