o. Agunan 1. Agunan Pokok
i. Kelayakan usaha dan obyek yang dibiayai oleh debitur. ii. Pengikatan : sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2 Agunan Tambahan i. Besarnya nilai agunan tambahan minimal 30 dari maksimum
kredit. ii. Pengikatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3 Ketentuan agunan tambahan tidak dipersyaratkan untuk KUR Mikro.
E. Proses Penyaluran BNI KUR
Berikut ini adalah proses analisa pemberian BNI KUR di unit bisnis yang berlaku saat ini Gambar 2.4. :
1. Sales Agent SA akan memasarkan produk dengan cara mengunjungi tempat calon debitur yang usahanya layak untuk diberikan kredit sesuai
dengan skim BNI KUR. Bila data debitur telah dinyatakan layak, maka data calon debitur tersebut dikumpulkan sesuai dengan persyaratan
minimal yang harus dipenuhi dan dibuatkan Neraca keuangan. Bila data sudah lengkap, SA melakukan pengecekan calon debitur tersebut
melalui fasilitas on line SID BI yang menunjukkan status calon debitur apakah telah memiliki fasilitas kredit di tempat lain beserta
kolektibilitasnya. Selain itu perlu dilakukan pengecekan pada Daftar Hitam Nasional DHN. Jika calon debitur mempunyai riwayat
pembayaran dengan koletibilitas satu maka proses selanjutnya akan dilakukan data entry.
2. Dokumen-dokumen tersebut diberikan kepada Penyelia Kredit Standar PKS. PKS kemudian melakukan checking kelengkapan data dan
memeriksa kelayakan dari data-data yang telah dikumpulkan SA. Apabila masih terdapat data yang kurang lengkap maka PKS berhak
menugaskan kembali SA untuk melengkapi kekurangannya. 3. Sales Agent membuat Surat Permohonan Penilaian Jaminan kepada
Appraisal Independent AIAnalis Kredit Standar ROAKS Silang untuk dilakukan proses taksasi nilai agunan. Data entry juga menginput data
milik calon debitur ke dalam sistem eLO Electronic Loan Origination, serta melakukan verifikasi ulang atas info BI milik calon debitur beserta
seluruh pengurusnya melalui fasilitas SID BI dan dimintakan DHN ke PNC Cabang.
Gambar 2.4. Proses penyaluran BNI KUR
4. PKS melakukan validasi terhadap data yang telah diinput oleh Data Entry pada sistem eLO dan meneruskan hasil validasi tersebut kepada
Penyelia Analis Kredit Standar PAKS untuk dilakukan verifikasi dan assignment ke Analis Kredit Standar ROAKS.
5. Analis Kredit Standar ROAKS akan memverifikasi kelengkapan dan keabsahan data dari tim Sales Agent SA dan memeriksa hasil input
dari Data Entry DE sesuai dengan persyaratan dalam proses verifikasi data.
6. Penyelia Analis Kredit Standar PAKS bersama dengan ROAKS Analis
Kredit Standar
melakukan pengecekan
atas berkas
Sales Inputter
PAKS AKS
PKS Wakil Pemimpin
Cari calon debitur dan terima permohonan
kredit Baik buruk
Info BI Checking Input Data ELO ke
menu Penyelia Kredit Standar
Input data reject Surat
penolakan ke calon debitur
Data nasabah Terima permohonan
kredit calon debitur beserta kelengkapan
data calon debitur Terima delegasi dari
PAKS OTS
Buat analisa awal “ - kelayakan usaha
- karakter debitur -
kemampuan bayar -
kecukupan agunan Tambah
Data Nasabah
Hasil Pre-screening
dan validasi buruk
baik
Penunjukan appraisal
Appraisal RO Silang - cetak BATA dan
plotting Periksa
hasil taksasi
- analisa kredit - scoring data
- FRP - call memo
Hasil scoring Buat MPK
Checklist kepatuhan -Validasi MPK
-pendapat PAKS keputusan kredit
Hasil Cetak SKK
Cetak surat penolakan
terima tolak
pass reject
Tidak memenuhi memenuhi
Input data eLo - info nasabah
- info BI - laporan keuangan
- agunan
Persetujuan hasil taksasi
Penunjukan AKS
permohonan milik calon debitur dengan cara melakukan On The Spot OTS untuk memverifikasi atau memeriksa kebenaran data dan kondisi
usahanya. Hasil verifikasi ini harus memuat informasi mengenai aspek umum, aspek manajemen, aspek legalitas, aspek usaha, aspek
pemasaran, aspek teknisproduksinya, dan juga aspek keuangan usahanya serta kelayakan jaminan yang diberikan. Hasil dari OTS
tersebut dituangkan dalam Formulir Analisa Keuangan, Formulir Kunjungan Setempat FKS dan Call Memo. Selain itu jaminan yang
telah selesai ditaksasi oleh Appraisal Independent juga dijadikan acuan apakah jaminan yang menjadi second way out tersebut dapat atau tidak
mengcover besarnya maksimum kredit yang diajukan calon debitur. 7. Analis Kredit Standar ROAKS menyusun Formulir Analisa Keuangan
FAK, melakukan analisa penyusunan proyeksi arus kas dalam skenario yang wajar untuk menentukan kebutuhan modal kerja,
menyusun schedule penarikan atau pelunasan kredit dan jangka waktu kredit, menyusun FKS Formulir Kunjungan Setempat, Berita Acara
taksasi Agunan BATA, dan Plotting jaminan. ROAKS juga melakukan input proses Appraisal, proses Analisa Kredit, Call Memo dan Proses
scoring terhadap data-data calon debitur tersebut pada sistem eLO. Sistem eLO akan secara otomatis menilai scoring apakah calon debitur
tersebut dikategorikan layak atau tidak layak dalam pemberian kredit. Selain itu, ROAKS juga mengisi checklist kepatuhan terhadap prosedur
pemberian dan analisa kredit di sistem eLO. 8. Jika sistem eLO menilai permohonan calon debitur tersebut
dikategorikan layak maka hasil analisa dan scoring tersebut akan dituangkan kedalam dalam MPK Memorandum Pengusulan Kredit.
Jika hasil scoring ternyata reject ditolak, maka ROAKS membuat Surat Penolakan yang kemudian disampaikan melalui Sales Agent SA
kepada calon debitur. 9. Analis Kredit Standar ROAKS akan menyusun semua berkas
permohonan kredit, analisa kredit dan dokumen calon debitur sebagai advis untuk dimintakan persetujuan kepada Pejabat Pemutus Kredit
PPK. Bila dalam tahap validasi, verifikasi, analisa serta pengambilan keputusan dimana data-data calon debitur tersebut dinyatakan tidak
layak oleh PPK, maka ROAKS membuat Surat Penolakan yang kemudian disampaikan melalui SA kepada calon debitur.
10. Bila dinyatakan layak, ROAKS membuat dan mencetak Surat Keputusan Kredit SKK untuk diminta persetujuannya kepada Wakil
Pemimpin SKC dan diteruskan kepada unit ADC untuk dilanjutkan ke tahap pembuatan Perjanjian Kredit PK, pembukaan rekening pinjaman
serta order asuransi jiwa dan kebakaran. Sebelum PK dicetak, calon debitur harus menyerahkan surat-surat asli file asli barang-barang
yang dijadikan jaminan serta menyiapkan biaya propisi dan administrasi. 11. Perjanjian Kredit PK ditandatangani oleh calon debitur dihadapan
NotarisPPAT dan pegawai Bank. Bila telah selesai ditandatangani dan syarat-syarat disposisi telah dipenuhi, maka dilakukan pencairan kredit
dan penutupan asuransi jiwa dan kebakaran. 12. ROAKS harus selalu memantau pembayaran angsuran dan
pembayaran bunga dari kredit yang diberikan kepada debitur. ROAKS harus memelihara tingkat kolektibilitas debitur agar selalu berada di
performing loan kolektibiliti 1 dan 2.
F. Mutu dan Proses Pelayanan Penyaluran Kredit