Definisi Kredit Usaha Rakyat BNI KUR

i. Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksanaan Komite Kebijakan Penjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor KEP- 14D.I.M.EKON04 2009 tanggal 28 April 2009. j. Adendum II Nota Kesepahaman Bersama antara Pelaksana Teknis Program, Perusahaan Penjamin dan Bank Pemberi Kredit tanggal 12 Januari 2010 tentang Penjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menegah dan Koperasi. k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22PMK.052010 tanggal 24 Januari 2010 Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135PMK.052008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat. l. Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksanaan Komite Kebijakan Penjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor KEP-01D.I.M.EKON01 2010 tanggal 25 Januari 2010. m. Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksanaan Komite Kebijakan Penjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor KEP-01D.I.M.EKON01 2010 tanggal 25 Januari 2010.

3. Definisi

Definisi dari istilah-istilah dalam BNI KUR adalah sebagai berikut : a. Belum Bankable adalah UMKMK Usaha Mikro, Kecil Menengah dan Koperasi yang belum dapat memenuhi persyaratan perkreditan dari bank pemberi kredit antara lain dalam hal penyediaan agunan dan pemenuhan persyaratan perkreditan yang sesuai dengan ketentuan bank. b. Bank Pelaksana adalah Bank yang ikut menandatangani Nota Kesepahaman Bersama Penjaminan Kredit kepada UMKMK yaitu Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia BNI, Bank Tabungan Negara BTN, Bank Bukopin dan Bank Syariah Mandiri, serta bank lainnya yang secara sukarela mengikatkan diri dan tunduk kepada Nota Kesepahaman Bersama tentang Penjaminan KreditPembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. c. Penjaminan adalah Kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban financial debitur KUR dengan maksimal penjaminan oleh Perusahaan Penjamin adalah 70 dari plafond kredit. d. Debitur Baru adalah debitur-debitur yang tidak sedang menerima kredit modal kerja danatau investasi dari perbankan danatau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari Pemerintah, yang wajib dibuktikan dengan sistem Informasi Debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kreditpembiayaan diajukan. e. Calon Debitur KUR adalah Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Koperasi UMKMK, kelompok usaha dan Lembaga Linkage. f. Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. g. Kelompok Usaha adalah kumpulan orang perorang atau badan usaha UMKMK yang melakukan kegiatan produktif dan dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan atau kesamaan kondisi lingkungan untuk meningkatkan usaha anggotanya. h. Kementerian yang menurut Nota Kesepahaman bersama tentang Penjaminan Kredit kepada UMKM merupakan Pelaksanaan Teknis Program, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. i. Kredit adalah Penyediaan Uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. j. Kredit baru adalah Fasilitas Kredit baru yang diberikan kepada calon debitur dalam rangka pelaksanaan KUR. k. KUR Mikro adalah kredit dengan skema KUR dengan Plafond sampai dengan 5 juta rupiah dengan suku bunga kredit maksimal 22 efektif per tahun. l. KUR Ritel adalah kredit dengan skema KUR dengan Plafond di atas 5 juta rupiah sd 500 juta rupiah dengan suku bunga kredit maksimal 14 efektif per tahun. m. Lembaga Linkage, lembaga yang menerus-pinjamkan KUR dari Bank Pelaksana kepada UMKMK, yaitu Koperasi Sekunder, Koperasi Primer Koperasi Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam Koperasi, Badan Kredit Desa BKD, Baitul Mal Wa Tanwil BMT, Bank Perkreditan Rakyat BPR, Lembaga Keuangan Non Bank, Kelompok Usaha, Lembaga Keuangan Mikro. n. Lembaga Keuangan Mikro adalah badan usaha keuangan yang menyediakan layanan jasa keuangan mikro, seperti Badan Kredit Desa BKD, Badan Usaha Milik Desa Bumdes dan Lembaga Dana Kredit Pedesaan LDKP yang bukan bank dan bukan Koperasi. o. Perusahaan Penjamin adalah PT Asuransi Kredit Indonesia Askrindo dan Perusahaan Umum Perum Jaminan Kredit Indonesia Jamkrindo yang melakukan dan memberikan sebagian penjaminan kredit secara otomatis automatic cover kepada Bank Pelaksana. p. Pola Penyaluran Langsung adalah kredit yang langsung diberikan Bank Pemberi Kredit langsung kepada UMKMK dimana kewajiban pengembalian kredit tersebut menjadi tanggungjawab UMKMK selaku penerima kredit. q. Pola Penyaluran Tidak Langsung adalah kredit yang diberikan bank pemberi kredit kepada UMKMK melalui Lembaga Linkage dengan pola channeling atau pola executing. r. Pola Channeling adalah KUR yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada UMKMK melalui lembaga linkage. Kewajiban pengembalian KUR menjadi tanggungjawab dari UMKMK selaku penerima KUR. s. Pola Executing adalah KUR yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada Lembaga Linkage untuk diterus pinjamankan kepada UMKMK. Kewajiban pengembalian KUR menjadi tanggungjawab dari lembaga linkage selaku penerima KUR . t. Usaha Mikro adalah Usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro yaitu : 1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 300 juta rupiah. u. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil, yaitu : 1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari 50 juta rupiah sampai dengan paling banyak 500 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300 juta rupiah sampai dengan paling banyak 2,5 milyar rupiah. v. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang memenuhi kriteria Usaha Menengah yaitu : 1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari 500 juta rupiah sampai dengan paling banyak 10 milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2,5 milyar rupiah sampai dengan paling banyak 50 milyar rupiah. w. Usaha Produktif adalah usaha untuk menghasilkan barang danatau jasa untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha . x. Usaha Layak adalah usaha calon debitur yang menguntungkan memberikan laba, sehingga mampu membayar bunga dan mengembalikan seluruh hutangkewajiban pokok kreditpembiayaan dalam jangka waktu yang disepakati Bank Pelaksana dengan debitur dan memberikan sisa keuntungan untuk mengembangkan usahanya. y. Aflopend adalah system pembayaran kredit yang dilakukan dengan mencicil angsuran pokok dan bunga dalam jangka waktu tertentu sesuai yang telah disepakati. z. Clean-up adalah salah satu cara pengembalian kredit yaitu dengan melunasi seluruh kewajiban pokok kredit sekaligus pada saat jatuh tempo, untuk kredit yang sumber pengembaliannya berdasarkan hasil panenpenjualan komoditi yang dibiayai aa. Take over adalah proses pemberian kredit kepada pihak ketiga dengan cara pengambilalihan kewajibannya di bank lain. Proses pelayanan kredit BNI KUR sangat sederhana dengan memberikan pilihan dan kemudahan kepada debitur dalam memperoleh fasilitas kredit dengan persyaratan lebih mudah dan proses lebih cepat serta tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian prudent berdasarkan penilaian debitur, kelayakan usaha dan agunan. Waktu proses kredit BNI KUR relatif sangat singkat + 3 tiga hari dengan pertimbangan data yang diberikan kepada bank telah lengkap, berupa: a. Legalitas usaha lengkap dan masih berlaku. b. Identitas diri dan bukti kepemilikan jaminan yang sah dan masih berlaku. c. NPWP pemohon kredit. d. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia serta tidak tercatat sebagai debitur macetbermasalah. e. Belum pernah menikmati fasilitas kredit dari bank manapun bankable dibuktikan dengan pengecekan data IDI online Bank Indonesia. f. Pengalaman di bidang usaha minimal 1 satu tahun. Pemberian kredit KUR berbasis komunitas community lending yang artinya dalam memberikan kredit, pengelola kredit mampu memahami karakter dan mengenal debitur lebih mendalam serta melakukan komunikasi secara intensif agar dalam pemantauan kredit dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

4. Pola penyaluran