Kebijakan Bank BNI Mengenai Retail Banking
b. Kondisi Pasar Perbankan, yaitu adanya persaingan pasar antar perbankan yang semakin kompetetif dan tajam, khususnya di sector retail banking.
c. Operasi Perbankan, yaitu tuntutan operasi perbankan yang harus semakin efisien dan efektif.
Sehubungan dengan hal di atas, maka yang dimaksud dengan : a. Retail Banking adalah kegiatan operasi perbankan yang mencakup dana,
kredit, jasa dan unit layanan untuk menangani debitur perorangan dan atau usaha kecil.
b. Debitur Perorangan adalah semua debitur kecil, menengah atau besar yang bersifat pribadi atau kelompok, yang tidak bernaung dalam suatu bentuk
badan usaha atau perusahaan. c. Usaha Kecil adalah perusahaan yang menurut kategori dan segmen pasar
tergolong usaha debitur retail baik dalam bentuk usaha perorangan maupun badan usaha.
Fokus kegiatan Retail Banking adalah pada 3 tiga bidang utama, yaitu : a. Penyempurnaan sistem dan prosedur operasi Cabang.
b. Penyempurnaan pengelolaan aktivitas melalui pembentukan unit sentral pengelolaan.
c. Pengembangan produk dan pengembangan program pemasaran retail banking.
Dalam rangka menyukseskan kebijakan retail banking bank BNI merasa perlu untuk melaksanakan program pemasaran proaktif yang harus dilaksanakan
oleh segenap pegawai bank BNI.. a. Konsep Pemasaran Proaktif
adalah pemasaran yang efektif dan efisien, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan, dengan lebih berorientasi pada debitur, dapat dimonitor
langkah tindak lanjutnya, langkah demi langkah dan diukur hasilnya. b. Strategi Pemasaran Proaktif dapat berupa :
1. Akuisisi : yaitu menarik debitur baru yang berasal dari debitur bank lain atau juga masyarakat yang sama sekali belum menjadi debitur bank manapun.
2. Retensi : yaitu memelihara debitur yang sudah ada, dengan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan.
3. Penetrasi : yaitu mengupayakan debitur meningkatkan penggunaan produk bank bank BNI secara cross selling.
Di samping itu untuk menunjang Pemasaran Proaktif maka dilaksanakan program pemasaran ke luar dan program pemasaran ke dalam, yaitu :
a. Program pemasaran ke luar, adalah suatu kegiatan pemasaran di luar kantor, antara lain : Call, Visit dan Presentasi.
b. Program pemasaran ke dalam, adalah suatu kegiatan pemasaran di dalam kantor yang dilakukan oleh anggota tim pemasaran, antara lain dalam bentuk
kontak dengan debitur dan calon debitur yang datang ke kantor UKC atau SKC.
Untuk melaksanakan program pemasaran produk perlu penyempurnaan pola kerja pada UKC dan SKC. Pola Kerja UKC adalah suatu sistem tata kerja
yang mengatur kerjasama antar unit yang terkait dengan kegiatan pemasaran di UKC dan SKC.
Perubahan Pola Kerja tersebut dibutuhkan untuk menunjang Pemasaran Proaktif, yaitu dengan mengubah pola kerja fungsional menjadi pola kerja tim
serta perubahan pola kerja tunggal menjadi pola kerja ganda. Pola kerja dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pola Kerja Fungsional adalah pola kerja yang semata-mata hanya bekerja berdasarkan fungsi yang melekat di unit organisasinya.
b. Pola Kerja Tim adalah pola kerja yang berfokus pada Pemasaran proaktif, dimana fungsi dari suatu unit organisasi diarahkan untuk mendukung
terciptanya kerjasama antar unit dalam menunjang pemasaran proakfif. c. Pola Kerja Tunggal adalah pola kerja yang semata-mata hanya bekerja
berdasarkan tugas pokoknya saja sebagaimana yang tertuang dalam job description.
d. Pola Kerja Ganda, yaitu pola kerja yang tidak semata-mata hanya melaksanakan tugas pokoknya saja, tetapi juga ikut melaksanakan aktivitas
lain yang berfokus kepada pencapaian sasaran perusahaan melalui pola kerja tim.
Untuk terciptanya pola kerja tim dan pola kerja ganda yang diperlukan untuk menunjang pemasaran proaktif, maka diperlukan keterlibatan karyawan
dalam organisasi yang ada di UKC dan SKC.