11 kegiatan produksi pabrik kertas yang berlokasi di hulu sungai menghasilkan
limbah cair yang dibuang ke sungai. Limbah cair tersebut mengandung zat-zat organik yang dapat mencemari sungai sehingga merugikan masyarakat yang ada
di daerah hilir. Jika air di hilir tersebut digunakan untuk bahan baku perusahaan air minum, maka akan diperlukan biaya yang lebih besar untuk mengolah air
tersebut sebelum dikirim ke konsumen. Biaya eksternal akan meningkat seiring dengan meningkatnya proses produksi dapat dilihat pada Gambar 1 Putri et al
2010. Marginal External Cost
Produksi Gambar 1 Hubungan antara tingkat produksi dengan biaya eksternal
2.6 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan studi pustaka mengenai penelitian tentang dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ekonomi dan juga masalah lingkungan, maka diperoleh
beberapa hasil penelitian yang mirip dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dijadikan bahan rujukan pada penelitian ini dan dapat dilihat pada Tabel 5.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah membahas mengenai dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas ekonomi, metode yang digunakan
untuk mengetahui besarnya nilai WTA, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, sedangkan perbedaannya adalah lokasi penelitian dan dampak yang terjadi akibat
aktivitas ekonomi, sehingga metode untuk menghitung nilai kerugiannya pun berbeda.
12 Tabel 5 Penelitian terdahulu
Peneliti Judul penelitian
Analisis Hasil penelitian
Triani, A 2009
WTA Masyarakat Terhadap
Pembayaran Jasa Lingkungan DAS
Cidanau dengan pendekatan CVM
Analisis deskriptif kualitatif, tahapan
CVM, dan analisis regresi linier berganda
dengan SPSS 15. Nilai dugaan rataan WTA
responden sebesar Rp5.056,98 per pohon per tahun. Nilai tersebut
dipengaruhi oleh faktor pendapatan dan kepuasan terhadap nilai
pembayaran jasa lingkungan selama ini yang paling dominan.
Ramadhan, A 2009
Analisis Kesediaan Menerima Dana
Kompensasi di Tempat Pembuangan
Akhir Sampah TPAS Cipayung
Kota Depok Jawa Barat
Analisis deskriptif dengan Microsoft Excel
2007, analisis regresi logistik dan berganda
dengan Microsoft Excel 2007 dan Minitab 14.
Masyarakat sekitar TPAS menilai terjadi penurunan kualitas
lingkungan dibandingkan sebelum berdirinya TPAS. Sebagian besar
masyarakat bersedia menerima dana kompensasi dengan nilai rata-
rata WTA sebesar Rp54.300,00 per bulan per KK yang dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan paling signifikan.
Purnama, R 2012
Estimasi Nilai Kerugian dan WTA
Masyarakat Akibat Pencemaran Air
Tanah di sekitar Kawasan Industri
Analisis deskriptif, metode cost of illness
dan replacement cost, metode CVM, analisis
regresi linier berganda. Berdasarkan hasil dari 48
responden kerugian yang diterima tiap responden yaitu sebesar
Rp154.708 per bulan dan nilai rata- rata WTA responden adalah
Rp275.000 per bulan. Tingkat kesejahteraan mempengaruhi
keinginan untuk menerima kompensasi. Faktor yang signifikan
mempengaruhi kompensasi yaitu jumlah tanggungan dan ada atau
tidaknya upaya untuk mengatasi pencemaran.
Adhitya, L 2013
Estimasi Biaya Eksternal dan
Willingness to Accept Masyarakat Akibat
Pencemaran di Sekitar Kawasan
Pabrik Gula Cepiring, Kendal
Analisis deskriptif, Metode cost of illness,
replacement cost , dan
change of productivity ,
metode CVM, analisis regresi berganda dengan
software statistik.
Eksternalitas negatif yang muncul antara lain pencemaran air tanah,
udara, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kebisingan. Total biaya
eksternal yang ditanggung masyarakat RW 04 Desa Cepiring
Rp229.845.336 per tahun, sedangkan untuk total sektor
pertanian Rp314.720.000 per tahun. Rata-rata WTA responden sebesar
Rp440.132 per bulan per KK. Faktor-faktor yang berpengaruh
pada WTA adalah pendidikan, jarak tempat tinggal, responden
yang dirugikan akibat pencemaran air tanah dan responden yang
belum melakukan upaya mengatasi pencemaran, tingkat kebisingan.