Estimasi Nilai WTA Metode Analisis Data

28 Tabel 7 Indikator pengukuran nilai WTA No Variabel Cara pengukuran 1 WTA Menggunakan payment card yang didasarkan pada harga bensin sebagai batas bawah dan harga membuat sumur bor sebagai batas atas 2 Usia respondenUR tahun Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. 15 – 24 tahun c. 35 – 44 tahun e. ≥ 55 tahun b. 25 – 34 tahun d. 45– 54 tahun 3 Tingkat pendidikan PNDK tahun Dibedakan menjadi lima kelas yaitu: a. SD d. Perguruan Tinggi b. SMP e. Tidak Sekolah c. SMA 4 Tingkat pendapatanPNDP Rp Dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu: a. Rp500.000 b. Rp500.000 - Rp1.500.000 c. Rp1.500.001 - Rp2.500.000 d. Rp2.500.001 - Rp3.500.000 e. Rp3.500.000 5 Jarak tempat tinggal JTT meter Dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu: a. 500 m d. 1.501 – 2.000 m b. 500 – 1.000 m e. 2.001 m c. 1.001 – 1.500 m 6 Jumlah tanggungan keluargaJTK orang Dikelompokan menjadi lima kelas yaitu: a. ≤ 2 orang d. 5 orang b. 3 orang e. ≥6 orang c. 4 orang 7 Lama tinggal LT tahun Dikelompokan menjadi lima kelas yaitu: a. ≤ 5 tahun d. 26-35 tahun b. 6-15 tahun e. ≥ 35 tahun c. 16-25 tahun 8 Warna air DWA Dummy: 1= Air kotor; 0= Air tidak kotor 9 Rasa air DRA Dummy: 1= Air memiliki rasa; 0= Air tidak memiliki rasa 10 Bau air DBA Dummy: 1= Air berbau; 0= Air tidak berbau 11 Jenis pekerjaan petaniDPTN Dummy: 1= Petani; 0= bukan petani 12 Jenis pekerjaan peternakDPTR Dummy: 1= Peternak; 0= bukan peternak 13 Jenis pekerjaan lainDplain Dummy: 1= buruh dan wiraswasta; 0= bukan buruh dan wiraswasta 14 Kerugian ekonomiKRGN Rata-rata kerugian yang dikeluarkan akibat eksternalitas negatif pabrik per bulan per kepala keluarga 29

4.4.5 Pengujian Parameter Regresi

Pengujian parameter regresi dapat dilakukan dengan pengujian statistik terhadap model dan pengujian asumsi klasik terhadap model. Pengujian statistik terhadap model dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu uji keandalan, uji statistik t, dan uji statistik f.

1. Uji keandalan

Menurut Gujarati 2007b, R-Square R 2 menyatakan persentase dari total variabel Ydependent yang dijelaskan oleh variabel independent dalam model regres. Tingkat reabilitas yang baik dalam penggunaan CVM yaitu nilai R-Square yang lebih besar dari 15 persen. Nilai R-Square dapat dihitung dengan rumus: R 2 = ..........................................................................................9 Dimana: R 2 = Koefisien Determinasi JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKT = Jumlah Kuadrat Total

2. Uji statistik t

Menurut Bravo 2013 uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual atau untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel tidak bebas Y. Hipotesis statistiknya: H o : β = 0 X tidak berpengaruh terhadap Y H 1 : β ≠ 0 X berpengaruh terhadap Y Statistik uji: t= .............................................................................................10 Kriteria uji: Tolak H jika t hit ≥ t tab atau t hit ≤ t tab atau terima H jika t tab t hit t tab dengan 2 n df ; 5 . t t tab    

3. Uji statistik f

Menurut Bravo 2013 uji F digunakan untuk menguji koefisien regresi secara simultan serentak atau untuk menguji keberartian model regresi yang digunakan. Hipotesis statistiknya: H o : β = 0 model regresi Y terhadap X tidak berarti 30 H 1 : β ≠ 0 model regresi Y terhadap X memiliki arti Statistik uji: F hit = ...........................................................................11 Dimana: JKR = jumlah kuadrat regresi JKG = jumlah kuadrat galat k = jumlah peubah n = jumlah responden Kriteria uji: Tolak H jika F hit ≥ F tab , F tab = Fαv 1 ,v 2 dimana v 1 = 1 dan v 2 = n  2 Menurut Statistical Data Analyst 2013 terdapat empat uji asumsi klasik terhadap model yang sering digunakan, yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas.

1. Uji normalitas

Uji normalitas adalah pengujian asumsi residual yang berdistribusi normal. Asumsi ini harus terpenuhi untuk model regresi linier yang baik. Uji normalitas dilakukan pada nilai residual model. Asumsi normalitas dapat diperika dengan pemeriksaan output normal P-P plot atau normal Q-Q plot. Asumsi normalitas terpenuhi ketika penyebaran titik-titik output plot mengikuti garis diagonal plot dan ketika pengujian menghasilkan P-value Sign α. Nilai α ditentukan sebesar 10, 15, atau 20.

2. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah pengujian asumsi residual dengan varians tidak konstan. Harapannya, asumsi ini tidak terpenuhi karena model regresi linier berganda memiliki asumsi residual dengan varians konstan homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara membuat scatter plot dari nilai ZPRED nilai prediksi sumbu x dengan nilai SRESID nilai residualnya sumbu Y. Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola yang mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Selain itu, menurut Juanda 2009 dapat digunakan uji Gletjer yang meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Hipotesis yang digunakan yaitu: