Perumusan Masalah Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

8 4. Minyak dan Lemak Minyak dan lemak merupakan kelompok pencemar padatan yang mengapung di atas permukaan air, karena berasal dari ceceran oli serta minyak pelumas mesin. Sumber utama pencemar minyak dari industri gula dan gula rafinasi adalah minyak tanah dan minyak pelumas dari mesin-mesin yang digunakan, senyawa tersebut mengandung unsur utama karbon dan hidrogen Kristanto 2004. 5. Sulfida Menurut Achmad 2004 dalam Handayani 2012 sulfida adalah senyawa yang berbau dan beracun sebagai akibat terjadinya penguraian protein karena pembusukan bahan organik yang mengandung belerang atau sebagai hasil reduksi sulfat pada kondisi anaerob oleh mikroorganisme. Pada limbah cair industri, sulfida dapat terbentuk dari bahan baku dan bahan penolong yang mengandung unsur sulfur. 6. pH Menurut Wardhana 2001 air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH sekitar 6,5 sampai 7,5. Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH di bawah pH normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH di atas pH normal bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan industri akan mengubah pH air yang akhirnya akan mengganggu kehidupan biota akuatik. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai pH antara 7 sampai 8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan, misalnya proses nitrifikasi akan berakhir pada pH yang rendah.

2.3 Pencemaran Air

Menurut Wardhana 2001 adanya kesepakatan bahwa air yang bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air akan tetapi didasarkan pada keadaan normalnya. Sehingga apabila terjadi penyimpangan dari keadaan normal maka hal itu berarti air tersebut telah mengalami pencemaran. Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya: 1. Adanya perubahan suhu. 2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen. 9 3. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air. 4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. 5. Adanya mikroorganisme. 6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air, antara lain: 1. Terganggunya kehidupan organisme air. 2. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air eutrofikasi. 3. Pendangkalan dasar perairan. 4. Punahnya biota air, misalnya: ikan, yuyu, udang, dan serangga air. 5. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah. 6. Menjalarnya wabah muntaber.

2.4 Eksternalitas

Eksternalitas adalah efek samping dari suatu tindakan suatu agen ekonomi pihak tertentu terhadap agen ekonomi lain. Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas agen manusia yang tidak mengikuti prinsip-prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Menurut pandangan ekonomi, eksternalitas timbul karena prinsip alokasi sumberdaya yang efisien tidak terpenuhi. Karakteristik barang atau sumberdaya publik, ketidaksempurnaan pasar, dan kegagalan pemerintah merupakan contoh keadaan yang tidak memiliki hak kepemilikan. Eksternalitas dibagi menjadi dua berdasarkan dampaknya yaitu eksternalitas positif dan negatif. Eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan terhadap pihak lain dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak tertentu tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan. Eksternalitas negatif ialah dampak yang bersifat merugikan bagi orang lain dan tidak menerima kompensasi terhadap kerugian tersebut Yakin 1997. Menurut Mangkoesoebroto 1997 dalam perekonomian terdapat empat kemungkinan eksternalitas, yaitu: 1. Konsumen-konsumen, yaitu tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas bagi konsumen lain, misalnya kebisingan, asap rokok. 2. Konsumen-produsen, yaitu tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas positif atau negatif terhadap produsen,