16 perubahan sejumlah variabel independen dan untuk menguji sensitivitas jumlah
WTA terhadap variasi perubahan mutu lingkungan. 5.
Agregasi data Agregasi data merupakan suatu proses dimana nilai tengah penawaran
dikonversikan terhadap total populasi yang dimaksudkan. 6.
Evaluasi Evaluasi penggunaaan CVM berfungsi untuk menilai sejauh mana penerapan
CVM telah berhasil dilakukan.
3.1.2.3 Kelemahan dan Kelebihan dalam Menentukan WTA dengan Metode CVM
Menurut Yakin 1997 kesalahan potensial estimasi nilai lingkungan dengan metode CVM meliputi kesalahan hipotetis, kesalahan strategi, kesalahan
informasi, kesalahan titik awal nilai tawaran, dan kesalahan alat. 1.
Kesalahan pasar hipotetis Kesalahan ini terjadi jika deskripsi situasi hipotetis secara sistematis berbeda
dengan situasi sebenarnya sehingga perbedaan ini mengakibatkan kesalahan sistematik.
2. Kesalahan strategi
Terjadi ketika responden merasa bahwa dia bisa mempengaruhi hasil akhir dari nilai ekonomi perubahan lingkungan, sehingga dia tidak menawarkan nilai yang
sebenarnya. Responden bisa memberikan nilai yang lebih rendah atau nilai yang terlalu tinggi tergantungan keinginan dan kepentingan responden.
3. Kesalahan informasi
Jumlah dan kualitas informasi tentang sumberdaya yang dinilai bisa berpengaruh terhadap besarnya nilai yang ingin dibayar untuk sumberdaya
tersebut. Kurangnya informasi berkaitan dengan sumberdaya yang dinilai bisa mempengaruhi nilai yang diberikan.
4. Kesalahan titik awal
Kesalahan ini muncul ketika responden diberikan suatu nilai awal tertentu, dan responden disuruh untuk menaikkan atau menurunkan nilai itu, dan pada sisi lain
17 responden tidak yakin akan nilai yang dia berikan karena dipengaruhi oleh nilai
awal tadi. 5.
Kesalahan alat Kesalahan ini muncul ketika responden tidak memberikan nilai karena mereka
tidak setuju dengan cara atau metode yang dipakai untuk memperoleh nilai yng ditawarkan.
Namun, dibalik kelemahannya metode CVM ini memiliki kelebihan, seperti mudah digunakan dalam berbagai konteks dan dapat mengestimasi nilai non use
nilai bukan pengguna.
3.1.3 Model Regresi Linear Berganda
Model regresi yang terdiri lebih dari satu variabel bebas disebut model regresi berganda. Terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
pada regresi berganda. Menurut Algifari 2000 metode analisis berganda merupakan metode analisis yang didasarkan pada metode Ordinary Least Square
OLS yang akan menghasilkan Best Linear Unbias Estimator BLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik,
yaitu: 1.
Nonmultikolinearitas, artinya antara variabel independen yang satu dengan independen yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara
sempurna atau mendekati sempurna. 2.
Homoskedastisitas, artinya varians semua variabel adalah konstan. 3.
Nonautokorelasi, artinya tidak terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui tenggang waktu. Misalnya, nilai suatu variabel saat ini akan
berpengaruh terhadap nilai variabel lain pada masa yang akan datang. 4.
Nilai rata-rata kesalahan error populasi pada model stokastiknya sama dengan nol.
5. Variabel independen adalah nonstokastik nilainya konstan pada setiap kali
percobaan yang dilakukan secara berulang. 6.
Distribusi kesalahan error adalah normal. Secara umum, fungsi regresi berganda dituliskan sebagai berikut Juanda 2009:
Y = β
1
X
1i
+ β
2
X
2i
+ β
3
X
3i
+ ... + β
k
X
ki
+ ε
i
...............................4
18 Jika semua pengamatan X
1i
bernilai 1, maka model diatas menjadi Y = β
1
+ β
2
X
2i
+ β
3
X
3i
+ ... + β
k
X
ki
+ ε
i
...........................................5 Keterangan :
Y = Peubah tak bebas
i = Nomor pengamatan dari 1 sampai N populasi n sample
X
ki
= Pengamatan ke-i untuk peubah bebas X
k
β1 = Intersep
β2,3,..n = Parameter penduga X
i
ε
i
= Galat
3.2 Kerangka Operasional
Kegiatan produksi dari pabrik gula rafinasi dapat menimbulkan eksternalitas positif dan negatif. Eksternalitas positif dari kegiatan produksi ini berupa
peningkatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan penyerapan tenaga kerja. Namun, dibalik itu kegiatan produksi tersebut juga menimbulkan
eksternalitas negatif baik yang dirasakan masyarakat maupun lingkungan. Adanya peningkatan aktivitas pabrik mengakibatkan sumur-sumur masyarakat sekitar
pabrik kering dan limbah yang dihasilkan pun bertambah. Limbah yang dibuang langsung ke sungai karena mahalnya biaya pengolahan limbah membuat sumur
dan sungai tercemar dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar pabrik. Kerugian yang dirasakan masyarakat akibat tercemarnya sungai dikaji lebih
mendalam. Kajiannya mengenai dampak eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat akibat kegiatan produksi pabrik gula rafinasi dengan menggunakan
metode analisis deskriptif kualitatif. Selain itu juga, mengestimasi besarnya biaya eksternal dengan metode loss of earnings, mengestimasi besarnya kompensasi
minimum yang ingin diterima masyarakat dengan menggunakan metode Contingent Valuation Method
CVM, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya kompensasi dengan analisis regresi linier berganda.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi untuk pabrik terkait besarnya kompensasi akibat eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat. Alur
pemikiran yang dapat dilihat pada Gambar 2 dibuat untuk mempermudah pelaksanaan penelitian.