Kerangka Operasional Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

23 memiliki sumur. Setelah itu, klasifikasikan jenis kerusakan di masing-masing sektor, pilih beberapa sampel dari masing-masing sektor, dan hitung besarnya pendapatan sebelum terjadi kerusakan lingkungan dan setelah terjadi kerusakan lingkungan misalnya produktivitas pertanian menurun, ternak mati, sumur kering dan tercemar. Besarnya pendapatan yang hilang merupakan selisih antara pendapatan sebelum kerusakan dan setelah terjadi kerusakan. Total biaya eksternal yang harus ditanggung masyarakat merupakan hasil perhitungan dari beberapa sampel dikali total populasi dari masing-masing sektor. Perhitungan akan menggunakan formula sebagai berikut: ...........................................................................6 Dimana: = Perubahan pendapatan kerugian Rp E1 = Pendapatan sebelum terjadinya pencemaran pabrik gula rafinasi Rp E2 = Pendapatan setelah terjadinya pencemaran pabrik gula rafinasi Rp

4.4.3 Estimasi Nilai WTA

Besarnya nilai WTA masyarakat dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan CVM. Pendekatan ini memiliki enam tahapan Hanley and Spash 1993, yaitu: 1. Membangun Pasar Hipotetis Hipotetis pasar dibuat dengan skenario bahwa pabrik gula rafinasi yang membuang limbahnya ke sungai akan memberlakukan peraturan baru yaitu pemberian dana kompensasi dengan tujuan mengurangi kerugian akibat eksternalitas negatif yang timbul. Pertanyaan dalam pasar hipotetis yang akan dibentuk dalam skenario adalah: “Pabrik gula rafinasi telah memiliki pengelolaan limbah cair dengan berjalannya IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah. Namun melihat kondisi yang ada masih adanya limbah yang menimbulkan eksternalitas negatif bagi masyarakat. Kondisi tersebut membuat pihak pabrik akan memberlakukan kebijakan berupa pemberian dana kompensasi terhadap masyarakat di sekitar kawasan pabrik yang merasakan kerugian. Sebelumnya pabrik sudah pernah memberikan kompensasi berupa sumur bor di beberapa titik desa. Akan tetapi, 24 berdasarkan survei masyarakat masih merasa kurang dengan kompensasi yang diberikan. Sehingga besarnya kompensasi akan langsung ditanyakan kepada setiap responden yang merasakan dampak dan akan digunakan untuk apa saja kompensasi tersebut. ” 2. Memperoleh Nilai Penawaran Alat survei telah dibuat, maka survei dilakukan dengan cara wawancara langsung. Responden ditanya besarnya minimum WTA untuk menerima dampak penurunan kualitas lingkungan, dalam hal ini digunakan cara payment card. 3. Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTA Estimating Mean WTA Perhitungan nilai rata-rata dan median dapat dilakukan setelah nilai WTA diketahui. Dugaan rata-rata dihitung dengan rumus: .............................................................7 Dimana: EWTA = Dugaan rataan WTA Rp WTA = WTA individu ke-i Rp X i = Jumlah tiap data orang n i = Jumlah sampel ke-i yang bersedia menerima sebesar WTA orang i = Responden ke-i yang bersedia menerima dana kompensasi orang 4. Menduga Kurva Penawaran Pendugaan kurva penawaran akan dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut ini: WTA= f UR, PNDK, PNDP, JTT, JTK, LT, DWA, DRA, DBA, DPTN, DPTR, DPlain, KRGN Dimana: UR = usia responden tahun PNDK = tingkat pendidikan tahun PNDP = tingkat pendapatan Rp JTT = jarak tempat tinggal meter JTK = jumlah tanggungan keluarga orang LT = lama tinggal tahun DWA = dummy warna air kotor= 1; tidak kotor= 0 DRA = dummy rasa air air memiliki rasa= 1; air tidak memiliki rasa= 0 25 DBA = dummy bau air berbau= 1; tidak berbau= 0 DPTN = dummy jenis pekerjaan petani petani= 1; bukan petani= 0 DPTR = dummy jenis pekerjaan peternak peternak=1; bukan peternak= 0 DPLain = dummy jenis pekerjaan lain buruh dan wiraswasta= 1; bukan buruh dan wiraswasta= 0 KRGN = kerugian ekonomi Rp 5. Menjumlahkan Data Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai rata-rata penawaran dikonversikan terhadap populasi yang dimaksud. Nilai total WTA dari masyarakat dapat diketahui setelah menduga nilai tengah WTA. Rumus yang dapat digunakan adalah: TWTA= ...............................................................8 Dimana: TWTA = Total WTA Rp WTA = WTA individu ke-i Rp n i = Jumlah sampel ke-i yang bersedia menerima sebesar WTA orang i = Responden ke-i yang bersedia menerima dana kompensasi orang 6. Mengevaluasi Penggunaan CVM Tahap ini memerlukan pendekatan seberapa besar tingkat keberhasilan dalam pengaplikasian CVM. Pelaksanaan model CVM dapat dievaluasi dengan melihat tingkat keandalan reliability fungsi WTA dengan melihat nilai R-Square dari model regresi linier berganda WTA.

4.4.4 Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya WTA

Analisis fungsi WTA bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi WTA masyarakat Desa Kertosari dan Mulyosari. Alat analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Fungsi persamaan sebagai berikut: midWTAi = β + β 1 UR + β 2 PNDK + β 3 PNDP + β 4 JTT + β 5 JTK + β 6 LT + β 7 DWA + β 8 DRA + β 9 DBA + β 10 D PTN + β 11 DPTR + β 12 Dplain + β 13 KRGN + ε