Fasilitas kredit Komitmen sewa operasi Operating lease commitments Komitmen pembelian barang modal Capital commitments Tuntutan PT Era Giat Prima Tuntutan PT Era Giat Prima lanjutan PT Era Giat Prima Claim continued

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 111 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES continued

PERJANJIAN DAN KOMITMEN lanjutan AGREEMENTS AND COMMITMENTS continued

c. Perkebunan plasma

c. Plasma plantations

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, disamping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan pinjaman bank yang disalurkan kepada pengembang atau didanai sendiri oleh pengembang. In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to develop their own plantations. Plasma development is funded by bank loans which are channelled through the grower or self-financed by the grower. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aset yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang. The loans are secured by the land and the plasma plantation including all assets located on the plantations and future receivables from sales of the plasma crops. Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada Grup guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya. Grup menjamin pengembalian pinjaman petani plasma yang didanai oleh bank. Upon maturity of the plantations, the plasma plantations will be transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to the Group to repay the loans via deductions from sales proceeds. The Group guarantees the repayment of the plasma farmer’s bank loans.

d. Fasilitas kredit

d. Credit facilities

Perseroan dan beberapa entitas anak tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, pembiayaan, jaminan bank, letters of credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang mengikat dan tidak mengikat yang belum digunakan oleh Perseroan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2012 masing- masing sejumlah Rp 13,9 triliun dan Rp 10,2 triliun. The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, financing, bank guarantees, letters of credit and foreign exchange contracts. The total available committed and uncommitted credit facilities of the Company and subsidiaries as at 31 December 2012 amounted to Rp 13.9 trillion and Rp 10.2 trillion, respectively. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 112 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES continued

PERJANJIAN DAN KOMITMEN lanjutan AGREEMENTS AND COMMITMENTS continued

e. Komitmen sewa operasi

e. Operating lease commitments

Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan. The Group leases out various fixed assets under non-cancellable operating leases agreements. Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut: The future minimum lease receivables under non-cancellable operating leases contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows: 2012 2011 Dalam 1 tahun 1,396 957 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 927 577 Between 1 and 5 years Lebih dari 5 tahun 21 18 More than 5 years 2,344 1,552

f. Komitmen pembelian barang modal

f. Capital commitments

Kontrak pembelian barang modal pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sejumlah Rp 1,6 triliun 2011: Rp 1,9 triliun. Capital expenditure contracted as at 31 December 2012 amounted to Rp 1.6 trillion 2011: Rp 1.9 trillion. Pada tanggal 31 Desember 2012, komitmen pengeluaran barang modal dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas adalah sejumlah Rp 453 miliar 2011: Rp 706 miliar. As at 31 December 2012, capital commitments of associates and jointly controlled entities amounted to Rp 453 billion 2011: Rp 706 billion. LIABILITAS KONTIJENSI CONTINGENCIES

a. Tuntutan PT Era Giat Prima

a. PT Era Giat Prima Claim

Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata Tbk “BP”, telah melalui proses peninjauan kembali di Mahkamah Agung, masing-masing untuk perkara perdata dan perkara pidana. Two cases relating to funds amounting to Rp 546 billion, which were formerly held in escrow account by PT Bank Permata Tbk “BP”, have been subject to judicial review in the Supreme Court, separately in the Civil and Criminal Divisions. Pada bulan September 1999, PT Era Giat Prima “EGP” mengajukan gugatan perdata terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan wanprestasi perjanjian yang terkait dengan Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank Umum Nasional “Perjanjian Cessie” dan juga mengklaim kepemilikan atas dana tersebut. BP berpendapat bahwa Perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional “BPPN” sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum. In September 1999, PT Era Giat Prima “EGP” filed a lawsuit in the civil courts against BP, alleging breach of an agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia and Bank Umum Nasional the “Cessie Agreement” and asserting ownership over these funds. BPs position was that the Cessie Agreement had been cancelled by the Indonesian Bank Restructuring Agency “IBRA” and that the lawsuit was therefore without merit. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 113 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES continued

LIABILITAS KONTIJENSI lanjutan CONTINGENCIES continued

a. Tuntutan PT Era Giat Prima lanjutan

a. PT Era Giat Prima Claim continued

Pendapat BP ini diperkuat oleh putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk perkara Tata Usaha Negara pada bulan Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN berwenang untuk membatalkan Perjanjian Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya atas perkara perdata yang memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP adalah pemilik dana tersebut. This position was supported by a Supreme Court administrative judicial review in October 2004, which ruled that IBRA had the authority to cancel the Cessie Agreement. The Civil Case Supreme Court concluded in May 2007 in favour of BP and confirmed BPs entitlement to the funds. Secara terpisah, pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia menuntut Joko Tjandra, direktur EGP pada saat itu, dalam pengadilan pidana, sehubungan dengan dana disebut di atas, di mana dana tersebut merupakan salah satu bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni 2009, Mahkamah Agung mengeluarkan putusannya atas perkara pidana ini yang memenangkan Pemerintah Indonesia dan memerintahkan dana dalam escrow account harus dikembalikan ke Kas Negara. Hal ini telah dilakukan pada bulan Juni 2009. Separately, in 1999, the Government of Indonesia filed a lawsuit in the criminal courts against Joko Tjandra, a director of EGP at that time, in connection with the above- mentioned funds, in which the fund formed part of the evidence in the lawsuit. The Criminal Case Supreme Court concluded the criminal case in June 2009 in favour of the Government of Indonesia and directed the fund in the escrow account be paid over the State Treasury. This was done in June 2009. Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung atas perkara perdata dan tata usaha negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini telah mengambil tindakan-tindakan yang bertujuan untuk pengembalian dana tersebut. Based on the decisions of the Civil and Administrative Divisions of the Supreme Court, BPs management is of the opinion that these funds are legally the property of BP and steps are currently being taken to pursue return of the funds.

b. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat